47
3.5.1.2 Validitas Konstrak
Allen dan Yen 1979 dalam Azwar 2012:45 menyatakan bahwa validitas konstrak adalah validitas yang menunjukan sejauhmana hasil tes mampu
mengungkapkan suatu konstrak teoritik yang hendak diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstrak apabila butir-butir soal yang membangun tes
mengukur setiap aspek berpikir sesuai dengan tujuan instruksional khusus. Uji validitas konstrak dilakukan bersamaan dengan uji validitas isi oleh para ahli, yaitu
dengan cara memerinci dan memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek dalam tujuan instruksional khusus.
3.5.1.3 Validitas Empirik
Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman Arikunto 2011:66. Untuk uji validitas yang berupa soal
pilihan ganda digunakan aplikasi Anates Versi 4.00 Karnoto 2011 dalam Irmayansyah 2011:4. Penentuan item yang valid akan diuraikan pada bab 4.
3.5.2 Reliabilitas
Gronlund dan Linn 1990 dalam Nasution 2008:5.7 menyatakan reliabilitas mengacu pada ketetapan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran.
Ketetapan atau reliabilitas suatu hasil pengukuran pada umumnya dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran berulang. Hasil pengukuran yang mempunyai
reliabilitas yang tinggi jika hasil pengukuran pertama hampir sama dengan hasil pengukuran hasil kedua. Untuk menentukan reliabilitas digunakan aplikasi anates
versi 4.00 Karnoto 2011 dalam Irmayansyah 2011:4. Selanjutnya hasil analisis dikonsultasikan dengan r
tabel
. Jika r
hitung
r
tabel
maka instrumen dikatakan reliabel Arikunto 2011:189.
48
3.5.3 Tingkat Kesukaran Soal
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reabilitas, adalah adanya keseimbangan dari
tingkat kesukaran soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran soal
dilihat dari kesanggupan atau kemampuan siswa menjawab soal, bukan dari kemampuan guru sebagai pembuat soal Sudjana 2009:135. Klasifikasi tingkat
kesukaran soal dapat dibaca pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Indeks Kesukaran P Keterangan
0,00 sampai 0,30 Soal sukar
0,31 sampai 0,70 Soal sedang
0,71 sampai 1,00 Soal mudah
Perhitungan tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Anates Versi. 4.00.
3.5.4 Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Butir soal yang dapat dijawab benar oleh siswa berkemampuan tinggi maupun siswa yang berkemampuan rendah, maka soal itu tidak baik karena tidak
mempunyai daya pembeda. Butir soal yang tidak dijawab benar oleh siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa berkemampuan rendah juga merupakan soal yang
tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Butir soal yang baik yaitu butir soal yang dapat dijawab benar oleh siswa yang berkemampuan tinggi saja.
49 Klasifikasi daya pembeda butir soal dapat dibaca pada tabel 3.4 Arikunto
2012:232. Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Butir Soal
Daya Pembeda D Keterangan
0,00 sampai 0,20 Butir soal jelek
0,21 sampai 0,40 Butir soal sedang
0,41 sampai 0,70 Butir soal baik
0,71 sampai 1,00 Butir soal baik sekali
Negatif - Tidak baikdibuang
Perhitungan daya beda juga dilakukan dengan menggunakan aplikasi Anates Ver. 4.00 Karnoto 2011 dalam Irmayansyah 2011:4.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi deskripsi data, uji kesamaan rata-rata, uji prasyarat analisis dan analisis akhir. Untuk lebih
lengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut:
3.6.1 Deskripsi Data
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk menguji keefektifan penerapan strategi giving question and getting answer terhadap hasil belajar siswa
pada materi membaca intensif. Data yang digunakan adalah hasil belajar membaca intensif dari siswa kelas IV SD Negeri Pesarean 01 yang terbagi dalam dua kelas
paralel yaitu kelas IV A dan kelas IV B. Kelas IV B dengan jumlah siswa 25 digunakan sebagai kelas kontrol dan kelas IV A dengan jumlah siswa 30