26
2.8 Hipotesis
Adapun hipotesis
pengarah yang
membantu peneliti
dalam mengarahkan dan memudahkan pencarian data serta proses pengujian adalah:
H1: Cepat atau lambatnya proses pengadaan tanah yang terjadi di wilayah komplek HBTB dan Kampung Kalimanggis dipengaruhi oleh harga tanah
yang disepakati kedua belah pihak dan latar belakang tingkat kesejahteraan, ikatan sosial, jaring sosial yang dimiliki warga juga bentuk konflik yang
terjadi di masing-masing wilayah.
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yang sengaja dipilih untuk keperluan studi perbandingan yaitu:
a. Perumahan Harapan Baru Taman Bunga dan b. Kampung Kalimanggis
keduanya terletak di Kelurahan Harjamukti Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Pemilihan lokasi dilakukan, setelah peneliti melakukan penelusuran lewat
internet dan informasi dari narasumber yang berasal dari Pemerintah Kota Depok, Kecamatan dan Kelurahan. Lokasi tersebut juga dipilih karena latar belakang
wilayahnya yang berbeda, yaitu komplek perumahan dan perkampungan. Waktu penelitian dimulai dari Bulan September 2007 dengan sebelumnya telah ada
penjajagan awal atau observasi lapangan. Pengumpulan data selesai pada bulan Mei 2008.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan
kualitatif dipilih oleh peneliti karena pendekatan ini mampu memberikan pemahaman yang mendalam dan rinci tentang suatu peristiwa atau gejala sosial,
serta mampu menggali berbagai realitas dan proses sosial yang didasarkan pada pemahaman yang berkembang dari orang-orang yang menjadi subyek penelitian
dengan menggunakan metode kualitatif jumlah responden tidak menjadi
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
28 pertimbangan pokok namun, lebih menekankan pada kecukupan dan kedalaman
informasi. Melalui metode studi kasus yang bersifat instrinsik, penelitian ini
bermaksud memberikan penjelasan pemaparan peristiwa sosial yang sedang terjadi. Strategi studi kasus yang dipilih juga adalah studi kasus instrumental,
yaitu studi kasus yang dilakukan karena peneliti ingin mengkaji suatu kasus untuk memperoleh wawasan dan sebagai instrumen pendukung bagi peneliti dalam
memahami proses pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Hal ini dikarenakan perpres yang digunakan dalam proyek ini adalah perpres baru dan masih
mengundang pro kontra di masyarakat, sehubungan dengan adanya penitipan ganti rugi di pengadilan.
Peneliti berusaha melihat proses pengadaan tanah dan juga berusaha menggambarkan tahapan dari proses pengadaan tanah yang terjadi. Pada
pembangunan jalan tol ini juga akan dilihat reaksi yang timbul dari berbagai kalangan masyarakat yang terkena pengadaan tanah tersebut. Hasil penggalian
informasi tersebut akan memberikan pemahaman yang rinci tentang bagaimana tahapan tersebut terjadi dan apa saja reaksi dari masyarakat sehubungan dengan
pencabutan hak dalam pengadaan tanah tersebut.
3.3 Subyek Penelitian