4 yang akan dibebaskan adalah pemukiman penduduk, sehingga perlu adanya telaah
proses yang ada dalam pandangan masyarakat yang terlibat. Lokasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah ruas tol yang melalui Kota Depok Kecamatan
Cimanggis Kelurahan Harjamukti.
1.2 Rumusan Masalah
Pokok permasalahan yang ingin dikaji adalah bagaimana proses yang terjadi pada kasus pengadaan tanah dalam hal ini pembebasan lahan yang ada di
wilayah komplek perumahan tempat tinggal yang terkena pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Tahapan pada proses ini merupakan hasil implementasi
Perpres No. 362005 dan No. 652006 yang akan diketahui alur dan waktu di setiap proses yang ada dalam pembebasan lahan ini. Selain itu, juga ingin
diketahui siapa saja yang terlibat dalam proses pembebasan tanah berikut peran dan kepentingannya karena seringkali kepentingan sangat mempengaruhi lambat
atau cepatnya proses ini terjadi. Salah satu kasus terberat yang dihadapi para investor adalah kebijakan pemerintah pusat tak selalu direalisasikan di daerah.
2
Hal tersebut dianggap karena Pemerintah Daerah tidak merasa memiliki proyek dari pusat. Bahkan, Panitia Pengadaan Tanah dari Pemerintah Daerah seringkali
dituding sebagai penyebab mundurnya waktu pembebasan tanah karena posisinya yang hanya sebagai fasilitator.
3
Bagian yang paling penting dari kasus ini adalah keberadaan masyarakat sebagai pemilik hak yang terkena pengadaan tanah untuk kepentingan
umum. Maka, penting untuk diketahui bagaimana masyarakat yang terkena
2
Kompas, 15 Juni 2006. “Mendesak, Juklak Pengadaan Tanah”.
3
Kompas, 15 September 2006. “P2T Hambat proyek Jalan Tol”.
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
5 pengadaan tanah untuk kepentingan umum tersebut menanggapi masalah yang
menimpa mereka serta reaksi apa saja yang terjadi dan aktivitas yang akan mengarah pada konflik. Selanjutnya, ingin diketahui strategi yang dilakukan
masyarakat untuk menghadapi pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Salah satu contoh akhir dari kasus pembangunan jalan tol adalah pada
kasus pembebasan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau JORR yaitu belum tuntasnya ganti rugi pembayaran lahan termasuk bangunan dan
tanaman yang membuat masyarakat tidak puas dengan kondisi tersebut
4
dan tentunya akan banyak menimbulkan keresahan bagi masyarakat yang sekarang ini
sedang dalam proses pembebasan lahan. Kemudian, sejauhmana keterlibatan pemerintah dan masyarakat dalam
menghasilkan kesepakatan-kesepakatan. Mengingat kedua belah pihak memiliki kedudukan yang berbeda. Pemerintah sebagai pemegang kendali hukum sekaligus
pembeli yang mewakili investor sektor swasta dan masyarakat sebagai subyek yang taat hukum sebagai penjual. Sehingga, secara garis besar perumusan
masalahnya adalah: 1. Bagaimana terjadinya proses pengadaan tanah untuk kepentingan
umum, pada proyek pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi? 2. Bagaimana dampak pengadaan tanah untuk kepentingan umum
pada masyarakat di wilayah kajian? 3. Apa yang menyebabkan proses pengadaan tanah di suatu
komunitas dapat berlangsung relatif lebih cepat dibanding komunitas lain?
4
Kompas, 22 Mei 2006. “Tanah Sisa Penghambat JORR”.
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
6
1.3 Tujuan Penelitian