66
BAB VII RESPON WARGA DAN KONFLIK YANG TIMBUL
7.1 Kondisi dan Dinamika Dua Lokasi Kajian
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum serta proses-proses yang terjadi di dalamnya, memberikan banyak dampak bagi warga yang terkena.
Dampak ini dapat dilihat dari sisi kemasyarakatan yang terlihat dari respon yang diberikan warga serta dari sisi lingkungan yang mereka tempati.
7.1.1 Harga Tanah
Harga tanah merupakan alasan yang paling kuat dalam menentukan cepat atau lambatnya proses pengadaan tanah yang terjadi di lokasi kajian. Dari
hasil kajian peneliti di lapangan, kedua daerah sama-sama mempermasalahkan harga tanah yang ditawarkan oleh pemerintah dan sama-sama menuntut kenaikan
harga. Harga tanah yang belum memuaskan menjadi isu utama yang selalu diusung oleh warga di kedua wilayah. Wilayah Komplek HBTB tanahnya
dihargai sebesar 1,2 jutam
2
, sedangkan wilayah Kampung Kalimanggis tanahnya dihargai sebesar 600.000m
2
. Perbedaan yang terlihat dari cara kedua wilayah ini meningkatkan
daya tawar mereka adalah jalur yang dipakai. Pada kasus wilayah HBTB kolektifitas lebih terlihat dengan keterlibatan warganya dalam Forkot, sedangkan
usaha-usaha yang dilakukan warga Kampung Kalimanggis lebih individual dengan mempercayakan kepada salah satu warganya utuk menempuh jalur
hukum. Harga yang dinilai belum memuaskan oleh warga di kedua wilayah
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com
67 membuat proses pengadaan tanah di kedua wilayah berjalan dengan lambat.
Namun, jika melihat segi nominalnya maka, harga tanah di Komplek HBTB lebih tinggi dari harga tanah di Kampung Kalimanggis.
7.1.2 Tingkat Kesejahteraan
Bila dilihat dari ciri-ciri fisik kedua wilayah, maka dapat dikatakan bahwa Komplek HBTB memiliki tingkat kesejahteraan lebih tinggi dari Kampung
Kalimanggis. Tingkat kesejahteraan yang tinggi membuat warga HBTB lebih mudah mengakses Informasi seperti Koran dan internet. Sebelum rencana
pengadaan tanah disampaikan secara resmi, mereka sudah mendapatkan beragam informasi pendukung dari berbagai media massa selain dari jaringan sosial yang
mereka miliki. Hal ini membuat mereka mudah dalam mendapatkan data-data yang
akan mendukung argumentasi mereka dalam meningkatkan daya tawar properti yang mereka miliki. Sedangkan, warga Kalimanggis dari hasil kajian kurang akses
dalam informasi, informasi hanya diperoleh dari ketua RT dan dari P2T. Informasi yang didapat dari media massa tidak dalam rangka mengumpulkan
informasi. Warga Kampung Kalimanggis kurang mempercayai informasi yang didapatkan melalui media massa.
7.1.3 Jaringan Sosial