Musyawarah Prosedur Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

45 Lembaga Swadaya Masyarakat. Tim Penilai harga Tanah melakukan penilaian harga tanah berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak NJOP dengan mempertimbangkan lokasi dan letak tanah, status tanah, peruntukkan tanah, kesesuaian penggunaan tanah dengan rencana tata ruang wilayah, sarana dan prasarana yang tersedia dan faktor lain yang mempengaruhi harga tanah.

5.1.4 Musyawarah

Harga tanah dan lainnya, yang didapatkan dari penilaian P2T sifatnya masih sepihak, oleh karena itu P2T mengadakan musyawarah dengan para pemilik dan instansi pemerintah yang memerlukan tanah. Hal itu untuk menentukan bentuk dan besarnya ganti rugi. Musyawarah adalah jalan untuk mendapatkan kesepakatan harga yang berpedoman pada kesepakatan kedua belah pihak terkait, terhadap hasil penilaian harga tanah dari Tim Penilai harga Tanah dan tenggat waktu penyelesaian proyek. Musyawarah dilakukan secara bersama- sama antara instansi pemerintah yang membutuhkan tanah dengan para pemilik tanah yang sudah terdaftar dan dipimpin oleh ketua P2T. Musyawarah dikatakan telah berhasil mencapai kesepakatan ketika 75 luas tanah yang dibutuhkan telah diperoleh atau 75 dari jumlah pemilik menyetujui harga tanah, jika jumlah tersebut belum tercapai maka musyawarah dilanjutkan kembali sampai terjadi kesepakatan. Ketika kesepakatan telah dicapai, P2T menetapkan besarnya ganti rugi atas tanah yang haknya dilepaskan atau diserahkan, serta menyaksikan pelaksanaan penyerahan ganti rugi kepada para pemilik. Tugas akhir P2T adalah membuat berita acara pelepasan atau penyerahan hak, mengadministrasikan dan mendokumentasikan semua berkas pengadaan PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com 46 tanah dan menyerahkan kepada instansi pemerintah yang memerlukan tanah dan kantor Pertanahan. Setelah itu, menyampaikan permasalahan disertai pertimbangan penyelesaian pengadaan tanah kepada Kepala Daerah apabila musyawarah tidak tercapai kesepakatan untuk mengambil keputusan. Musyawarah untuk menetapkan besarnya ganti rugi dilakukan dalam jangka waktu paling lama 120 hari, terhitung sejak tanggal undangan musyawarah pertama. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan pemilik masih menolak harga yang ditawarkan, maka P2T tetap membuat berita acara penyerahan ganti rugi. P2T memerintahkan instansi yang membutuhkan tanah untuk menitipkan ganti rugi pada pengadilan negeri di wilayah hukum tersebut. Akan tetapi, pemilik dapat mengajukan keberatan kepada keputusan penetapan ganti rugi kepada Kepala Daerah atau Menteri Dalam Negeri. Jika pengadaan tanah berada pada dua provinsi atau lebih dengan mengajukan sebab-sebab alasan keberatannya dalam waktu paling lama 14 hari kemudian. Kepala Daerah atau Menteri Dalam Negeri memberi keputusan penyelesaian dalam waktu 30 hari. Keputusan terakhir dari Kepala Daerah atau Menteri Dalam Negeri adalah keputusan yang berlaku sebagai dasar pembayaran ganti rugi bagi pemilik yang mengajukan keberatan. Apabila upaya penyelesaian yang ditempuh Kepala Daerah atau Menteri Dalam Negeri tetap tidak dapat diterima oleh pemilik dan lokasi pembangunan yang bersangkutan tidak dapat dipindahkan, maka Kepala Daerah mengajukan usul penyelesaian dengan cara pencabutan hak atas tanah berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-hak atas Tanah dan Benda-benda yang ada di atasnya. PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com 47

5.2 Prosedur Pencabutan Hak atas Tanah

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto (Studi di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)

0 6 33

KAJIAN YURIDIS PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Kasus Pembangunan Jalan Tembus Menuju Jalan Panjaitan, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang)

0 5 17

KAJIAN YURIDIS PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Kasus Pembangunan Jalan Tembus Menuju Jalan Panjaitan, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang)

0 5 17

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Analisis Pada Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa Di Kabupaten Brebes)

0 8 257

PROSES PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN KEPENTINGAN UMUM DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Pembangunan Jalan dan Jembatan Mipidan Jebres Surakarta).

0 0 15

PENDAHULUAN Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum Setelah Berlakunya Peraturan Presiden Nomor. 65 Tahun 2006 (Studi Kasus Pengadaan Tanah Untuk Jalan Tol Di Wilayah Kabupaten Boyolali ).

0 1 41

DAFTAR PUSTAKA Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum Setelah Berlakunya Peraturan Presiden Nomor. 65 Tahun 2006 (Studi Kasus Pengadaan Tanah Untuk Jalan Tol Di Wilayah Kabupaten Boyolali ).

0 0 6

Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus Jalan Alai-By Pass Kelurahan Ampang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang).

0 0 6

PROSES GANTI RUGI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN JALAN TOL SERPONG-CINERE DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

0 1 1

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Analisis Pada Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa Di Kabupaten Brebes).

1 2 32