Teori-teori Konflik Proses dan Dampak Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Studi Kasus Perumahan Harapan Baru Taman Bunga dan Kampung Kalimanggis, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok)

18 1. Pengadaan Tanah untuk Keperluan Pemerintah Pembebasan tanah untuk keperluan pemerintah semula sebelum adanya Perpres No. 36 Tahun 2005 dan No. 65 Tahun 2006 menggunakan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1975 merupakan ketentuan intern pemerintah dalam pengamanan kekayaan negara, baik yang berhubungan dengan penentuan bentuk dan besarnya ganti rugi, maupun mengenai pertanggungjawaban keuangan negara. 2. Pengadaan Tanah untuk Keperluan Swasta Sebelum adanya Perpres No. 36 Tahun 2005 dan No. 65 Tahun 2006 semula ada 2 cara untuk pembebasan tanah untuk keperluan swasta, yaitu dengan secara langsung dan melalui Panitia Pembebasan Tanah yaitu Peraturan menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1975, kemudian berlakunya Keppres No. 55 Tahun 1993, hanya ada satu cara yang dapat dilakukan oleh swasta, yaitu dengan secara langsung atas dasar musyawarah dimana bantuan dari pemerintah berupa pengawasan dan pengendalian.

2.6 Teori-teori Konflik

5 Konflik dapat diartikan sebagai setiap pertentangan atau perbedaan pendapat antara paling tidak 2 orang atau kelompok, dapat dikatakan sebagai konflik lisan atau non fisik yang akan berakibat kepada konflik fisik. Ada dua 5 Rauf, Maswardi.2001.Konsensus dan Konflik Politik.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Jakarta. PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com 19 hubungan sosial; yang pertama adalah yang bersifat positif yaitu berupa hubungan saling ketergantungan dalam masyarakat, sedangkan untuk yang negatif adalah hubungan sosial yang menghasilkan konflik karena adanya pandangan bahwa satu pihak dalam hubungan sosial tersebut menggangap pihak lain mendapatkan lebih banyak manfaat dari hubungan sosial itu yang menimbulkan kerugian besar dalam dirinya. Hubungan sosial yang negatif ini menimbulkan kerugian bagi diri pihak yang terlibat di dalamnya sehingga terbentuk perbedaan mengenai manfaat dari hubungan sosial tersebut. Perbedaan pendapat antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan sosial terjadi karena adanya kecenderungan manusia menarik keuntungan bagi dirinya sendiri, meskipun itu merugikan bagi pihak lain. Persyaratan konflik sosial, ciri konflik sosial dari Ted Robert Gurr yang menyebutkan 4 ciri konflik: 1. Ada 2 atau lebih pihak yang terlibat 2. Mereka terlibat tindakan yang saling memusuhi 3. Mereka menggunakan tindakan-tindakan kekerasan yang bertujuan untuk menghancurkan, melukai dan menghalang-halangi lawannya 4. Interaksi yang bertentangan ini bersifat terbuka dan dapat dideteksi dengan mudah oleh pengamat yang independen. Persyaratan bahwa peserta konflik haruslah lebih dari satu orang berarti konflik sosial harus bersifat sosial yakni melibatkan orang atau pihak lain. Penyelesaian konflik atau conflict resolution adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan atau menghilangkan konflik dengan cara mencari kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik. Konflik berhasil PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com 20 diselesaikan bila dapat dicapai konsensus antara pihak yang bertikai dan bersepakat untuk tidak meneruskan perbedaan pendapat karena berhasil menemukan titik temu dari pendapat atau pandangan yang tadinya bertentangan. Penyelesaikan konflik mutlak diperlukan untuk mencegah pertama semakin mendalamnya konflik yang berarti semakin tajam perbedaan, kedua semakin meluasnya konflik yang berarti semakin banyaknya jumlah peserta masing-masing pihak yang berkonflik. Ada 2 cara penyelesaian konflik : 1. Persuasif yaitu: penyelesaian konflik melalui perundingan dan musyawarah untuk mencari titik temu antar pihak-pihak yang terkait bisa dalam bentuk melibatkan pihak ketiga, yang dikedepankan adalah nalar atau rasio memberikan penjelasan dan argumentasi yang lebih rasional dan masuk akal sehingga dianggap lebih baik. 2. Koersif yaitu: penyelesaian konflik menggunakan kekerasan fisik atau ancaman kekerasan fisik untuk menghilangkan perbedaan pendapat antara pihak-pihak yang terlibat konflik. Penggunaan kekerasan fisik atau ancaman penggunaannya menimbulkan rasa takut di pihak lain yang akan dikenai, yang berpengaruh terhadap tingkah lakunya walaupun penyelesaian yang dihasilkan berkualitas rendah dan tidak tuntas namun cara ini dinilai efektif dan cepat. Pengertian konflik conflict, konflik adalah benturan yang terjadi antara 2 pihak atau lebih yang disebakan adanya perbedaan nilai, status, kekuasaan, dan kelangkaan sumberdaya. Sengketa dispute, sebagian ahli menganggap bahwa konflik dan sengketa mengandung dasar pemikiran yang PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com 21 sama, namun konflik memiliki fokus studi sosiologi sedangkan sengketa memiliki fokus antropologi. Konflik memiliki beberapa tahapan: 1. Tahap pra konflik atau tahap keluhan adalah kondisi yang oleh seseorang atau kelompok dipersepsikan sebagai hal-hal yang tidak adil dan alasan- alasan atau dasar-dasar dari adanya perasaan itu. 2. Tahap konflik adalah suatu keadaan dimana para pihak menyadari atau mengetahui adanya perasaan tidak puas tersebut. Pihak yang merasa haknya dilanggar mengambil jalan konfrontasi, melemparkan tuduhan kepada pihak yang melanggar haknya, atau memberitahukan keluhannya kepada pihak lawan, maka, tahap konflik telah dimulai. 3. Sengketa adalah keadaan dimana konflik tersebut terlalu dinyatakan di muka umum sehingga diketahui oleh umum atau telah melibatkan pihak ketiga. Perspektif ekonomi politik memandang bahwa konflik merupakan bagian dari pola hubungan antar manusia, kelompok, golongan, masyarakat, bangsa dan negara yang seharusnya dipahami sebagai kenyataan. Penyebab utama konflik dapat ditelusuri dari akar ekonomi politik dan oleh karena itu, upaya penyelesaiannya harus mempertimbangkan faktor ekonomi politik. Konflik tertutup atau laten dicirikan dengan adanya tekanan-tekanan yang tidak tampak, tidak sepenuhnya berkembang dan belum terangkat ke puncak kutub-kutub konflik. Seringkali kedua belah pihak belum menyadari adanya konflik bahkan yang paling potensial sekalipun. Konflik mencuat emerging adalah peselisihan dimana pihak-pihak yang berselisih telah teridentifikasi, diakui adanya PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com 22 perselisihan, kebanyakan permasalahan jelas, tetapi, proses penyelesaian masalahnya sendiri belum berkembang. Terdapat pula penggolongan konflik berdasarkan yang perlu terjadi dan tidak perlu terjadi. Konflik yang sebenarnya tidak perlu terjadi meliputi konflik yang berkaitan dengan data atau informasi kurang, keliru, disengaja, serta konflik karena perbedaan pandangan atau interpretasi. Konflik yang sebenar-benarnya konflik adalah yang meliputi konflik struktural situasi, definisi peran, kendala waktu, ketimpangan kekuasaan dan wewenang, dam ketimpangan kontrol terhadap sumberdaya, konflik kepentingan baik substantif, prosedural maupun psikologis, serta konflik nilai jati diri. Hal-hal yang perlu diketahui dari sebuah konflik : 1. Konflik selalu ada. 2. Konflik memiliki 2 sisi bahaya dan peluang. 3. Konflik menciptakan energi baik itu destruktif maupun produktif. 4. Konflik dapat produktif maupun non produktif. 5. Konflik dipengaruhi pola-pola biologi, kepribadian dan budaya. 6. Konflik mengandung makna kaleodoskop yang dapat dianalisa dengan memahami siapa, dimana, kapan, dan mengapa. 7. Konflik memiliki daur hidup dan sifat bawaan : konflik dapat bertransformasi, bertambah cepat, perlahan menghilang atau berubah bentuk. 8. Konflik menggugah kita. PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com 23

2.7 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto (Studi di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)

0 6 33

KAJIAN YURIDIS PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Kasus Pembangunan Jalan Tembus Menuju Jalan Panjaitan, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang)

0 5 17

KAJIAN YURIDIS PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Kasus Pembangunan Jalan Tembus Menuju Jalan Panjaitan, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang)

0 5 17

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Analisis Pada Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa Di Kabupaten Brebes)

0 8 257

PROSES PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN KEPENTINGAN UMUM DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Pembangunan Jalan dan Jembatan Mipidan Jebres Surakarta).

0 0 15

PENDAHULUAN Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum Setelah Berlakunya Peraturan Presiden Nomor. 65 Tahun 2006 (Studi Kasus Pengadaan Tanah Untuk Jalan Tol Di Wilayah Kabupaten Boyolali ).

0 1 41

DAFTAR PUSTAKA Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum Setelah Berlakunya Peraturan Presiden Nomor. 65 Tahun 2006 (Studi Kasus Pengadaan Tanah Untuk Jalan Tol Di Wilayah Kabupaten Boyolali ).

0 0 6

Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus Jalan Alai-By Pass Kelurahan Ampang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang).

0 0 6

PROSES GANTI RUGI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN JALAN TOL SERPONG-CINERE DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

0 1 1

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Analisis Pada Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa Di Kabupaten Brebes).

1 2 32