Hak-hak atas Tanah, Pengertian dan Jenisnya

8

2.2 Hak-hak atas Tanah, Pengertian dan Jenisnya

Pada masa penjajahan Belanda, dikenal banyak macam hak yang menjadi cikal bakal hak-hak yang dipakai di Indonesia, Tauchid 1952 menerangkan ada beberapa macam hak yang dimiliki rakyat yang ada pada masa kolonial yang tidak disertai kekuasaan negara, hak-hak tersebut adalah: 1. Hak eigendom adalah hak untuk memperoleh kenikmatan yang sepenuh- penuhnya dari suatu benda, dengan syarat penggunaannya tidak bertentangan dengan undang-undang atau peraturan umum yang dikeluarkan oleh alat Negara dan luasnya tidak boleh lebih dari 10 bau. Dalam hak ini masih terdapat campur tangan negara karena walaupun hak eigendom termasuk hak yang paling kuat ia masih dapat disita oleh negara untuk kepentingan umum dengan ganti rugi yang cukup menurut peraturan dan undang-undang. Namun, hak ini hanya bisa didapatkan dengan cara membeli tanah hak milik rakyat sehingga, merupakan hak perseorangan yang kuat dan dilindungi undang-undang tetapi, rakyat tidak diperbolehkan menjual tanah tersebut. Hak eigendom hanya bisa dimiliki oleh orang asing dengan cara membeli tanah dari pemerintah yang menyita dari rakyat. Hak eigendom saat sekarang ini lebih dikenal dengan hak milik. 2. Hak opstal adalah hak untuk mendirikan bangunan diatas tanah orang lain luas tanah tidak boleh lebih dari 10 bau dan lamanya 30 tahun sedang untuk badan hukum lamanya 75 tahun. Pemindahan hak opstal harus dengan seizin Gubernur Jendral yang bertugas. 3. Hak erfpact adalah hak benda untuk mendapatkan kenikmatan yang sepenuh-penuhnya dari suatu benda yang tidak bergerak milik orang lain dengan kewajiban memberi upeti atau sewa. Untuk pemodal kecil hak erfpact berlaku PDF Creator - PDF4Free v2.0 http:www.pdf4free.com 9 selama 20 tahun sedangkan, untuk pemodal besar selama 75 tahun dan masih memiliki turunan hukum yang lebih spesifik. 4. Hak pakai adalah hak atas suatu benda kepunyaan orang lain dipegang oleh orang tertentu untuk dipakai sendiri dan keluarganya. 2.3 Perpres No. 362005 dan No. 652006 2.3.1 Pendahuluan

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto (Studi di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)

0 6 33

KAJIAN YURIDIS PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Kasus Pembangunan Jalan Tembus Menuju Jalan Panjaitan, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang)

0 5 17

KAJIAN YURIDIS PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Kasus Pembangunan Jalan Tembus Menuju Jalan Panjaitan, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang)

0 5 17

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Analisis Pada Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa Di Kabupaten Brebes)

0 8 257

PROSES PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN KEPENTINGAN UMUM DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Pembangunan Jalan dan Jembatan Mipidan Jebres Surakarta).

0 0 15

PENDAHULUAN Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum Setelah Berlakunya Peraturan Presiden Nomor. 65 Tahun 2006 (Studi Kasus Pengadaan Tanah Untuk Jalan Tol Di Wilayah Kabupaten Boyolali ).

0 1 41

DAFTAR PUSTAKA Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum Setelah Berlakunya Peraturan Presiden Nomor. 65 Tahun 2006 (Studi Kasus Pengadaan Tanah Untuk Jalan Tol Di Wilayah Kabupaten Boyolali ).

0 0 6

Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus Jalan Alai-By Pass Kelurahan Ampang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang).

0 0 6

PROSES GANTI RUGI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN JALAN TOL SERPONG-CINERE DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

0 1 1

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Studi Analisis Pada Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa Di Kabupaten Brebes).

1 2 32