Kesimpulan Pengembangan perikanan giob yang berkelanjutan di Kayoa, Halmahera Selatan

7.5 Kesimpulan

1 Faktor internal memiliki nilai 2,67 yang berarti secara internal perikanan giob masih memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan di Kayoa, Halmahera Selatan, sedangkan faktor eksternal menunjukkan nilai 2,32, yang menggambarkan bahwa secara eksternal perikanan giob memiliki peluang yang hampir berimbang dengan ancaman. 2 Urutan priorotas strategi pengembangan perikanan giob adalah: 1 pengawasan terhadap eksploitasi sumberdaya ikan julung-julung dengan rasio kepentingan 0,241, 2 pelatihan terhadap nelayan perikanan giob dengan rasio kepentingan 0,226, 3 inovasi teknologi alat tangkap giob dengan rasio kepentingan 0,222, 4 kerjasama untuk membentuk wadah pengelolaan dengan rasio kepentingan 0,180, dan 5 optimasi tangkapan ikan julung- julung dengan rasio kepentingan 0,132. 8 PEMBAHASAN UMUM Perikanan giob di Kayoa, Halmahera Selatan tergolong perikanan skala kecil, baik dilihat dari aspek teknologi maupun manajemen yang digunakan. Perikanan skala kecil biasanya menggunakan armada penangkapan yang sederhana, modal kecil, tenaga kerja sedikit serta hanya beroperasi di daerah penangkapan yang terbatas. Pada dasarnya giob merupakan purse seine, yang dirancang khusus untuk menangkap ikan julung-julung Hemirhampus sp.. Alat tangkap ini sudah lama digunakan oleh nelayan dan hingga kini tetap dipertahankan, bahkan sebagian nelayan sangat mengandalkannya sebagai mata pencaharian utama. Isu utama dalam perikanan giob adalah terkait dengan potensi sumberdaya ikan julung-julung yang mengalami penipisan. Kondisi ini dapat dilihat pada jumlah alat tangkap giob semakin berkurang, produksi ikan julung-julung semakin menurun, nelayan giob mendapatkan hasil yang kurang layak. Dalam rangka mempertahankan keberadaan perikanan giob di Kayoa, Halmahera Selatan maka perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan yang diawali dengan kegiatan penelitian. Untuk mengkaji isu penipisan sumberdaya ikan julung-julung serta kondisi yang ditimbulkan maka penelitian ini dilakukan dengan fokus kajian yang mencakup: profil lokasi penelitian, telah memotret pengembangan perikanan tangkap di Halmahera Selatan dan perikanan giob di Kayoa, Halmahera Selatan. Aspek biologi ikan julung-julung, menjelaskan kondisi biologi ikan julung-julung dalam kaitan dengan efektivitas kegiatan penangkapan ikan julung-julung, daerah dan musim penangkapan. Evaluasi teknis perikanan giob, telah menjawab faktor teknis apakah yang sangat berpengaruh terhadap produksi ikan julung-julung. Keberlanjutan usaha perikanan giob, menekankan pada keberlanjutan usaha perikanan giob pada aspek ukuran giob GT yang lebih layak dalam berinvestasi. Pengembangan perikanan giob yang berkelanjutan dilakukan melalui perumusan serangkain strategi, kemudian ditentukan strategi terpilih sebagai prioritas strategi dalam pengembangan perikanan giob di Kayoa, Halmahera Selatan. Bahasan lebih lengkap dapat disajikan pada setiap sub bab berikut.

8.1 Dukungan Potensi Wilayah terhadap Pengembangan Perikanan Giob