Sistem bagi hasil Pemasaran hasil tangkapan Produksi dan produktivitas giob

keranjang plastik. Serok atau keranjang plastik ini berfungsi untuk memudahkan pemindahan ikan dari kantong dan juga agar ikan tangkapan tidak rusak sewaktu pengangkatan hasil, disamping itu mencegah kerusakan kantong apabila ditarik langsung ke atas kapal. Setelah itu jaring dinaikkan ke atas kapal sambil disusun seperti saat semula dengan tujuan untuk penangkapan berikutnya. Dalam satu trip nelayan giob melakukan setting sebanyak 1- 6 kali, hal ini sangat ditentukan oleh jumlah hasil tangkapan yang diperoleh.

5.3.4 Sistem bagi hasil

Perikanan giob di Kayoa tidak memiliki kesepakatan bersama tentang sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil diberlakukan oleh masing-masing pemilik giob, dan ABK harus mengikuti aturan tersebut. Secara umum, bagi hasil diperhitungkan berdasarkan jumlah hasil tangkapan setelah diproses menjadi ikan jepitan galafea, yang berarti seorang ABK harus terlibat pekerjaan hingga ikan selesai dijepit. Pemilik giob bertanggungjawab seluruh beban biaya perbaikan, perawatan dan operasional, sedangkan ABK hanya terlibat dalam persiapan, operasi penangkapan, pembongkaran ikan dan proses penjepitan. ABK perikanan giob tidak mengenal pembagian pekerjaan, sehingga pembagian hasil untuk setiap ABK berlaku secara merata. Berdasarkan hasil identifikasi ditemukan ada empat jenis pembagian hasil berdasarkan nilai persentasi. Nilai persentasi pemilik : ABK tersebut yaitu: 65 : 35, 66 : 34, 59 : 41, dan 69 : 26.

5.3.5 Pemasaran hasil tangkapan

Hasil tangkapan giob dapat didistribusikan ke pasar lokal dan antar wilayah. Pasar lokal ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen Provinsi Maluku Utara. Permintaan pasar lokal Provinsi Maluku Utara terutama berasal dari Kota - Kota yang ada di Maluku Utara. Produk julung-julung yang dipasarkan berbentuk segar dan olahan asap kering. Pemasaran antar wilayah dengan tujuan kota-kota di kawasan Timur Indonesia khusus produk asap kering. Harga ikan segar dan olahan yang dipasarkan berfluktuatif tergantung musim. Perhitungan harga jual ikan olahan beradasarkan satuan pak, yaitu satu pak setara dengan 10 jepitan, sedangkan julung-julung segar menggunakan satuan ekor. Skema jaringan pemasaran ikan julung-julung dapat dilihat pada Gambar 23. Gambar 23 Skema jaringan pemasaran ikan julung-julung yang tertangkap dengan giob di Kayoa Maluku Utara.

5.3.6 Produksi dan produktivitas giob

Data hasil tangkapan dihitung setelah selesai pengolahan menjadi ikan kering, hal ini sesuai dengan yang berlaku pada usaha perikanan giob. Pencatatan data produksi dilakukan setiap mendapatkan hasil tangkapan, setelah direkapitulasi menjadi data bulanan. Perhitungan nilai produksi ikan julung-julung berdasarkan satuan pak atau jumlah jepitan galafea. Satu pak produk ikan julung-julung sama dengan 10 jepitan, sedangkan satu jepitan setara dengan 20 ekor ikan julung-julung yang telah dikeringkan. Untuk mendapatkan satuan kilogram maka produk ikan kering ditimbang, sehingga diperoleh berat ikan julung-julung kering satu jepitan galafea adalah 400 gram. Konversi produksi dalam satuan pak menjadi jepitan dan kilogram dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 Produksi julung-julung per bulan di perairan Kayoa, November 2011- Oktober 2012 Bulan Produksi pak Produksi jepitangalafea Produksi kg November 736 7.360 2.944 Desember 369 3.690 1.476 Januari 733 7.330 2.932 Februari 915 9.150 3.660 Maret 783 7.830 3.132 April 955 9.550 3.820 Mei 463 4.630 1.852 Juni 588 5.880 2.352 Juli 1.187 11.870 4.748 Agustus 2.862 28.620 11.448 September 3.366 33.660 13.464 Oktober 2.235 22.350 8.940 Jumlah 15.192 151.920 60.768 Rata-rata 1.266 12.660 5.064 Produksi julung-julung selama November 2011-Oktober 2012 berfluktuasi setiap bulan, dengan produksi rata-rata sebesar 5.064 kg, sedangkan jumlah trip penangkapan bervariasi sangat kecil dengan rata-rata sebesar 183,83 tip. Berdasarkan analisis CPUE bulanan dapat diketahui bahwa terjadinya fluktuasi dipengaruhi oleh adanya fluktuasi produksi, sedangkan perubahan produksi dipengaruhi oleh perubahan musim. Pada bulan Desember Musim Barat CPUE relatif rendah yaitu sebesar 7,935 kgtrip. CPUE cenderung meningkat pada bulan Februari-April Peralihan Musim Barat-Timur yaitu berkisar 17,209-21,156 kgtrip. Nilai CPUE kembali mengalami penurunan pada bulan Mei-Juli Musim Timur yaitu sebesar 10,289-14,429 kgtrip. Pada bulan Agustus-Oktober Musim Peralihan Timur-Barat merupakan waktu puncak musim penangkapan yang ditandai dengan banyaknya trip penangkapan dan tingginya nilai CPUE Tabel 25. Tabel 25 Produktivitas CPUE giob per bulan di perairan Kayoa, November 2011-Oktober 2012 Bulan Produksi kg Upaya trip CPUE kgtrip November 2.944 173 17,017 Desember 1.476 186 7,935 Januari 2.932 189 15,513 Februari 3.660 173 21,156 Maret 3.132 182 17,209 April 3.820 181 21,105 Mei 1.852 180 10,289 Juni 2.352 163 14,429 Juli 4.748 158 30,051 Agustus 11.448 224 51,107 September 13.464 219 61,479 Oktober 8.940 178 50,225 Jumlah 60.768 2.206 317,516 Rata-rata 5.064 183,83 26,46

5.3.7 Faktor produksi perikanan giob