Mortalitas dan laju eksploitasi

Gambar 17 Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy hasil analisis frekuensi panjang julung-julung betina di perairan Kayoa L = 225,75, K = 1,300 per tahun dan t = -0,1068.

4.3.8 Mortalitas dan laju eksploitasi

Nilai koefisien mortalitas diperoleh dengan menggunakan metode kurva hasil tangkapan konversi panjang length converted catch curve. Gambar 18, menunjukkan bahwa laju mortalitas total Z secara keseluruhan ikan julung- julung sebesar 2,26 per tahun, dengan memasukkan suhu rata-rata di perairan Kayoa sebesar 28 C maka diperoleh laju mortalitas alami M sebesar 0,78 per tahun. Nilai laju mortalitas karena penangkapan F yang diperoleh sebesar 1,48 per tahun. Dengan mengetahui nilai mortalitas tersebut maka laju eksploitasi E ikan julung-julung di perairan Kayoa diketahui sebesar 0,65 per tahun. Untuk mengetahui umur relatif ikan julung-julung yang mati karena penangkapan tertangkap dapat dilihat pada tiga titik yang berwarna hitam, sehingga populasi yang umur relatif diatas 3,0 tahun. Gambar 19, menunjukkan bahwa laju mortalitas total Z ikan julung-julung jantan sebesar 2,16 per tahun, dengan memasukkan suhu rata-rata di perairan Kayoa sebesar 28 o C maka diperoleh laju mortalitas alami M sebesar 0,84 per tahun. Nilai laju mortalitas karena penangkapan F yang diperoleh sebesar 1,33 per tahun. Dengan mengetahui nilai mortalitas tersebut maka laju eksploitasi E ikan julung-julung jantan di perairan Kayoa diketahui sebesar 0,61 per tahun. Untuk mengetahui umur relatif ikan julung-julung yang mati karena penangkapan tertangkap dapat dilihat pada tiga titik yang berwarna hitam, sehingga populasi yang umur relatif diatas 2,0 tahun. Gambar 18 Kurva hasil tangkapan konversi panjang ikan julung-julung di perairan Kayoa. Gambar 19 Kurva hasil tangkapan konversi panjang ikan julung-julung jantan di perairan Kayoa. Gambar 20, menunjukkan bahwa laju mortalitas total Z ikan julung- julung betina sebesar 4,41 per tahun, dengan memasukkan suhu rata-rata di perairan Kayoa sebesar 28 C maka diperoleh laju mortalitas alami M sebesar 1,21 per tahun. Nilai laju mortalitas karena penangkapan F yang diperoleh sebesar 3,20 per tahun. Dengan mengetahui nilai mortalitas tersebut maka laju eksploitasi E ikan julung-julung di perairan Kayoa diketahui sebesar 0,73 per tahun. Untuk mengetahui umur relatif ikan julung-julung yang mati karena penangkapan tertangkap dapat dilihat pada tiga titik yang berwarna hitam, sehingga populasi yang umur relatif diatas 1,0 tahun. Gambar 20 Kurva hasil tangkapan konversi panjang ikan julung-julung betina di perairan Kayoa.

4.4 Pembahasan