Pertumbuhan ikan Hasil Penelitian .1 Nisbah kelamin

Tabel 16 Uji-t terhadap nilai b sampel ikan julung-julung total, jantan dan betina Sampel b t-hitung t-tabel Keterangan Total Jantan Betina 1.968 1.740 2.116 788,05 592,58 547,12 1,646 1,646 1,647 t-hitung t-tabel; Allometrik negatif t-hitung t-tabel; Allometrik negatif t-hitung t-tabel; Allometrik negatif Nilai b pada julung-julung lebih kecil dari tiga atau berdasarkan kriteria dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan julung-julung adalah allometrik negativ b 3, artinya pertumbuhan beratnya tidak secepat pertumbuhan panjang. Hal ini menunjukkan bahwa julung-julung yang hidup di perairan Kayoa memiliki tubuh yang kurus memanjang.

4.3.7 Pertumbuhan ikan

Jumlah ikan yang dianalisis untuk mencari nilai pertumbuhan adalah keseluruhan ikan yang diperoleh berjumlah 1.546 ekor, dengan kisaran panjang total antara 139 mm hingga 220 mm. Berdasarkan hasil analisis statistik keseluruhan data terbagi dalam 10 selang kelas panjang dan lebar 7 kelas. Analisis model pertumbuhan ikan menggunakan perangkat lunak FISAT Pauly 1983 terhadap sebaran frekuensi panjang ikan diperoleh hasil panjang infiniti L sebesar 212,10 mm dan koefisien pertumbuhan K diperoleh sebesar 0,650 per tahun. Nilai t ikan julung-julung berdasarkan rumus empiris Pauly 1984 adalah -0,1230, sehingga persamaan pertumbuhan ikan julung-julung secara keseluruhan jantan dan betina di Kayoa, Halmahera Selatan adalah Lt = [1 - e -0,650t+0,1230 ] Gambar 15. Berdasarkan jenis kelamin diperoleh ikan julung- julung jantan memiliki panjang infiniti L sebesar 216,30 cm dan koefisien pertumbuhan K sebesar 0,800 per tahun. Nilai t ikan julung-julung jantan adalah -0,1068, sehingga persamaan pertumbuhan ikan julung-julung di Kayoa, Halmahera Selatan adalah Lt = [1 - e -0,800t+0,1068 ] Gambar 16. Ikan julung-julung betina mempunyai variabel pertumbuhan lebih cepat jika dibandingkan dengan jantan dimanan betina memiliki panjang infiniti L sebesar 225,75 dan koefisien pertumbuhan K sebesar 1,300 per tahun, nilai t sebesar -0,1068, sehingga persamaan pertumbuhan adalah Lt = [1 - e -1,300t+0,1068 ] Gambar 17. Gambar 15 Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy hasil analisis frekuensi panjang julung-julung di perairan Kayoa L = 212,10, K = 0,650 per tahun dan t = -0,1230. Gambar 16 Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy hasil analisis frekuensi panjang julung-julung jantan di perairan Kayoa L = 216,30, K = 0,800 per tahun dan t = -0,1068. Gambar 17 Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy hasil analisis frekuensi panjang julung-julung betina di perairan Kayoa L = 225,75, K = 1,300 per tahun dan t = -0,1068.

4.3.8 Mortalitas dan laju eksploitasi