5.3.3 Operasi penangkapan ikan
Operasi penangkapan ikan julung-julung dengan alat tangkap giob dilakukan pada sore hari. Modus operasi penangkapan giob dibagi dalam empat
tahap yaitu; 1 persiapan, 2 perjalanan kapal giob ke fishing ground, 3 pencarian gerombolan ikan, dan 4 kegiatan operasi penangkapan. Gambar 22
menunjukkan skema operasi penangkapan giob di pulau Kayoa.
Gambar 22 Skema operasi penangkapan julung-julung menggunakan giob di Kayoa.
1 Persiapan
Sebelum berangkat ke daerah penangkapan, segala peralatan dan perbekalan dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti agar jangan sampai ada yang
ketinggalan. Persiapan yang dilakukan
pengaturan bahan bakar, jaring, peralatan mesin, penyiapan batu, dan daun kelapa kering yang telah dipotong-
potong. Hal ini dilakukan untuk memperlancar kegiatan penangkapan ikan.
2 Kapal giob menuju ke fishing ground
Setelah segala persiapan terpenuhi, maka kapal giob berangkat ke daerah penangkapan. W
aktu yang dibutuhkan untuk sampai ke fishing ground kurang lebih 10 menit dari pangkalan fishing base dengan menggunakan tenaga
pendorong sebanyak 1- 2 motor tempel 40 PK. 3 Pengintaian gerombolan ikan
Setelah gerombolan ikan julung-julung ditemukan maka haluan kapal diarahkan untuk memotong pergerakan ikan, sambil melepaskan potongan
daun kelapa kering yang akan berfungsi sebagai atraktor. Kegiatan ini dilakukan hingga gerombolan ikan benar-benar terkonsentrasi dan gerakan
ikan semakin diperlambat. 4
Pelepasan jaring setting Pelepasan
alat tangkap dilakukan setelah melalui pengamatan secara cermat untuk menduga konsentrasi gerombolan ikan. Pelepasan alat tangkap diawali
dengan pelepasan pelampung tanda ke laut diikuti oleh satu atau dua orang anak. Fungsi anak yang terjun ke laut bersamaan dengan pelepasan
pelampung tanda adalah untuk berenang membawa pelampung tanda ke arah pelingkaran jaring dan berfungsi juga sebagai pengejut, sehingga gerombolan
ikan tidak keluar mengikuti celah yang belum sempat terkurung. Kegiatan pelepasan jaring dilakukan sambil melemparkan batu kearah bagian yang
belum terkurung sehingga gerombolan ikan terkejut dan tidak meloloskan diri. Jika kedua ujung jaring telah disatukan maka kejutan terhadap
gerombolan ikan tetap dilakukan seperti melemparkan batu ke arah tertentu, menurunkan galah yang telah dipersiapkan dan memukul bagian tertentu
badan kapal. Kejutan yang dilakukan ini berlangsung hingga penarikan tali cincin berakhir yang berarti gerombolan ikan telah terkurung sempurnah baik
secara horozontal maupun vertikal. 5
Pengangkatan jaring hauling
Setelah purse line ditarik semua dan semua cincin telah dinaikkan ke atas kapal, sedikit demi sedikit bagian-bagian jaring dinaikkan ke atas kapal yang
dimulai dari ujung sayap, badan jaring sampai ke kantong. Ikan julung-julung yang terkurung di dalam kantong diangkat menggunakan serok atau
keranjang plastik. Serok atau keranjang plastik ini berfungsi untuk memudahkan pemindahan ikan dari kantong dan juga agar ikan tangkapan
tidak rusak sewaktu pengangkatan hasil, disamping itu mencegah kerusakan kantong apabila ditarik langsung ke atas kapal. Setelah itu jaring dinaikkan ke
atas kapal sambil disusun seperti saat semula dengan tujuan untuk penangkapan berikutnya. Dalam satu trip nelayan giob melakukan setting
sebanyak 1- 6 kali, hal ini sangat ditentukan oleh jumlah hasil tangkapan yang diperoleh.
5.3.4 Sistem bagi hasil