Kebaruan Waktu dan Tempat Alat dan Bahan

dapat menginformasikan tampilan teknis perikanan giob, mengukur produktivitas CPUE alat tangkap giob, menentukan faktor teknis produksi yang berpengaruh secara nyata dalam perikanan giob, dan tingkat keramahan lingkungan dan keberlanjutan alat tangkap giob. Aspek sosial ekonomi usaha perikanan giob dikaji dengan menggunakan pendekatan kelayakan usaha, yang berkaitan dengan kriteria investasi dan analisis finansial. Output yang diharapkan dari kajian ini adalah mendapatkan ukuran giob GT yang terbaik untuk dikembangkan. Perumusan strategi pengembangan perikanan giob dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dilanjutkan dengan AHP. Output akhir dari penelitian ini adalah penentuan prioritas strategi pengembangan perikanan giob yang berkelanjutan di Kayoa, Halmahera Selatan. Ruang lingkup penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

1.6 Kebaruan

Nilai kebaruan dari penelitian ini yaitu pengembangan perikanan giob secara bioteknososionomi yang dapat menjamin keberlanjutan perikanan giob berdasarkan hasil kajian sebagai berikut: 1 aspek biologi yang meliputi distribusi rasio kelamin dan TKG ikan julung-julung secara temporal dalam penentuan waktu penangkapan, isi lambung ikan dalam penentuan jenis dan kuantitas makanan yang digunakan untuk menentukan maksud kehadiran ikan julung- julung di daerah penangkapan, dan pola pertumbuhan dan mortalitas dalam penentuan tingkat pemanfaatan ikan julung-julung; 2 aspek teknis yakni menentukan faktor teknis yang berpengaruh terhadap produksi perikanan giob; dan 3 aspek sosial ekonomi yakni menentukan ukuran unit penangkapan giob yang layak untuk dikembangkan. Integrasi dari aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi dapat menghasilkan serangkaian strategi yang digunakan untuk pengembangan perikanan giob yang berkelanjutan. Gambar 1 Ruang lingkup penelitian pengembangan perikanan giob yang berkelanjutan di Kayoa, Halmahera Selatan. 2 METODOLOGI UMUM

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2011 sampai bulan Oktober 2012. Lokasi penelitian sebagai tempat pengumpulan data lapangan adalah gugusan pulau-pulau Kayoa Kabupaten Halmahera Selatan dengan koordinat 126 45 BT-129 30 BT dan 0 30 LU-2 00 LS Lampiran 1. Dipilihnya lokasi ini karena merupakan sentra utama perikanan giob, dan dikhususkan untuk penangkapan julung-julung di Kabupaten Halmahera Selatan dan Provinsi Maluku Utara umumnya.

2.2 Alat dan Bahan

Obyek penelitian ini adalah unit-unit penangkapan giob milik nelayan di Kayoa Halmahera Selatan. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini di bagi atas 2 bagian yaitu: 1 Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan data di lapangan yang meliputi: Kapal dan alat tangkap giob, wadah plastik, kamera digital, alat tulis menulis, es, kuesioner sebagai pedoman pengumpulan data, ikan julung- julung sebagai hasil tangkapan. 2 Alat dan bahan yang digunakan di laboratorium untuk analisis biologi ikan terdiri dari: pengaris, timbangan digital, seperangkat alat bedah, gelas ukur 10 ml, pipet tetes, mikroskop elektron, gelas obyek, gelas penutup, ikan contoh, dan formalin.

2.3 Pengumpulan dan Analisis Data