9 displasemen kapalnya, relatif cukup besar. Rasio volume palka yang besar
tersebut berakibat pada luas permukaan ruang yang akan menerima beban panas akan semakin besar. Selain itu, rasio yang dimaksud juga akan berpengaruh secara
teknis terhadap bentuk kapal. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang akan dikaji, mencakup efisensi penggunaan
material, efisiensi penggunaan ruang muat perubahan bentuk ruang, dan pengaruhnya terhadap metode perencanaan awal kapal. Proses penyelesain
masalah secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut : Efisiensi penggunaan material untuk insulasi dapat diukur melalui uji laju
pengaliran panas dengan melihat besarnya jumlah es yang mencair per satuan waktu. Pengukuran dimulai dari densitas minimal untuk insulasi yang baik 30
kgm
3
. Pengukuran efsiensi dilakukan secara bertahap dengan selisih kerapatan yang sama 5 kgm
3
, mulai dari nilai min 30 kgm
3
hingga 60 kgm
3
. Efisiensi yang dimaksud adalah perbandingan antara kecepatan pencairan es, dq output
terhadap perubahan nilai densitasnya input. Efisiensi tersebut akan dilihat pengaruhnya terhadap perubahan kecepatan pencairan es fungsi t, juga terhadap
faktor perubahan luas permukaan dinding ruang berpendingin A sebagai akibat perubahan fungsi bentuk kubus menjadi ruang persegi panjang.
Perubahan nilai luas permukaan A akibat perubahan bentuk dari kubus menjadi ruang berbentuk persegi panjang, dianalisa melalui prinsip perpindahan
panas dan kriteria-kriteria teknis yang ditetapkan dalam rancang bangun kapal. Hasil penyelesaian yang merupakan integrasi dari dua tinjauan teknis tersebut
akan digunakan sebagai pendekatan awal dalam proses rancang bangun kapal. Metode ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang lebih baik dari model
pendekatan perencanaan awal sebelumnya, yaitu metode CUNO cubic number. Uraian dari kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
10 Gambar 4 Bagan alir kerangka pemikiran
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan : 1 Menentukan efisiensi penggunaan material polyurethane pada
perbedaan densitas materialnya dengan aplikasi untuk palka ikan ,. 2 Menentukan efisiensi penggunan ruang palka sebagai akibat perubahan
bentuk ruang dengan volume tetap. 3 Menentukan pengaruh efisiensi palka yang dimaksud terhadap
karakteristik teknis kapal, serta merumuskan hubungan dari kedua prinsip tersebut. Rumus yang dihasilkan dari proses analisis akan
digunakan sebagai model baru pendekatan dalam prencanaan awal kapal.
Permasalahan : - Efisiensi densitas material insulasi
- Efisiensi perubahan bentuk ruang - Pengaruh efisiensi terhadap desain
awal kapal.
Analisis efisiensi
- Insulasi efisien secara teknis
- Model pendekatan matematis
Pengukuran laju panas
Iterasi numerik Perbandingan model
pendekatan matematis dengan sistem CUNO
11 Manfaat dalam bidang IPTEK, adalah :
Manfaat utama dari penelitian ini adalah dihasilkannya suatu perkiraan nilai efisiensi penggunaan material insulasi polyurethane akibat perubahan
densitas yang dapat digunakan secara aplikatif di lapangan. Berdasarkan nilai efisiensinya dapat ditentukan faktor koreksi fk terhadap nilai laju penetrasi panas
q yang dihasilkan. Selain nilai efisiensi tersebut, diperoleh juga nilai efisiensi akibat perubahan bentuk ruang. Nilai efisiensi ini dapat digunakan sebagai koreksi
luas permukaan akibat perubahan bentuk ruang. Berdasarkan konsep perubahan bentuk ruang dapat diperoleh rumus aplikatif guna keperluan desain palka atau
kemasan umum berpendingin. Manfaat lain dari hasil penelitian ini adalah diperolehnya suatu model baru untuk pendekatan perencanaan awal kapal dalam
menentukan ukuran utamanya. Model atau metode pendekatan tersebut menghasilkan rumus perhitungan tentang efisiensi perubahan bentuk matrik kubus
fb yang dapat digunakan secara universal.
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini diarahkan untuk pembenahan kualitas palka kapal ikan tradisional, terkait dengan penggunaan bahan polyurethane sebagai dinding
insulasi palka. Penelitian ini memusatkan perhatian pada efisiensi penggunaan material poyurethane sebagai insulasi palka atau kemasan berpendingin. Efisiensi
yang dimaksud adalah efsiensi yang terkait dengan perubahan densitas material polyurethane
dalam aplikasi praktis di lapangan. Selain persoalan densitas, hal lain yang akan menjadi perhatian adalah persoalan luas permukaan ruang yang
diinsulasi. Kedua persoalan tersebut terkait secara langsung dalam aplikasi dilapangan. Sebagai sampel untuk perbandingan, diambil obyek kapal ikan
tradisional Kabupaten Batang Jawa Tengah. Pusat perhatian diarahkan terutama di Kabupaten Batang, karena di Kabupaten ini banyak terdapat galangan-galangan
kapal rakyat. Sebagian besar kapal-kapal ikan tradisional di pesisir utara Jawa Tengah dibuat di galangan kapal tradisional di Kabupaten Batang.
Penekanan penelitian ini diarahkan pada kapal ikan tradisional mengingat potensinya yang sedemikian besar. Menurut data terolah dari Statistik Perikanan
Tangkap Indonesia, Statistik Perikanan Tangkap Indonesia 2008, jumlah kapal tradisional di bawah 30 GT mencapai ± 80 dari jumlah total kapal yang ada