19 berat jenis larutan polyurethane adalah 1,1 ton m
3
, maka perbandingan rata-rata antara bahan polyurethane dengan volume ruang dinding palka yang dicor adalah
23,1 kg 0,82 m
3
atau 28,2 kg m
3
. Nilai perbandingan ini berada di bawah nilai standar minimal ketentuan yang telah ditetapkan yaitu 30 kg m
3
2.7.2 Konduktivitas termal busa polyurethane
Dellino 1997.
Konduktifitas termal busa polyurethane PU pada tekanan gas antara 760 torr hingga 0,014 torr diteliti secara teoritis dan experimental. Enam ukuran sel
yang berbeda mulai dari 150 hingga 350 µm dari insulasi polyurethane, digunakan sebagai sampel. Pendekatan difusi digunakan untuk memperkirakan radiasi
konduktivitas termal. Hasil penelitian juga diperoleh untuk spectral extinction coefficient
dengan menggunakan sebuah Fourier transform infrared spectrometer. Konduktivitas termal dari busa polyurethane untuk ukuran sel berbeda pada
tekanan gas 760 torr, bervariasi antara 33,3 hingga 34,5 mWm K dan penurunan bervariasi antara 6,82 – 9,15 mWm K pada tekanan gas 0,014 torr ; konduktivitas
termal efektif, berkurang dengan ukuran sel yang lebih kecil. Pada tekanan gas 0,014 torr, radiasi perpindahan panas tercatat mendekati 20 dari total
perpindahan panas yang melewati busa polyurethane, sementara konduksi pada zat padat tercatat sebagai sisanya, kurang lebih 80 . Tabel 4 menunjukkan
rangkuman data eksperimen untuk ke enam sampel pada temperatur rata-rata 286 K.
Tabel 4 Rangkuman data-data eksperimen untuk ke enam sample pada temperature 286 K.
Parameter sampel A
B C
f 0,037
x
0,041 0,043
Ukuran sel μm 330
341 212
σ
e
3703 lm
3335 6992
760 torr k
r
1,91 mWmK
2,12 1,01
k
e
32,4 mWmK
32,4 32,5
k
eff
k
r
+ k 34,3
e
34,5 33,5
k
eff
34 pengukuran, mWmK
34,2 33,4
k
r
1,91 mWmK
2,12 1,01
0,014 torr k
e
7,04 mWmK
7,03 6,33
k
eff
k
r
+ k 8,95
e
9,15 7,35
k
eff
8,7 pengukuran, mWmK
9,0 7,2
20 Lanjutan Tabel 4
Parameter sampel D
E F
f 0,042
x
0,038 0,029
Ukuran sel μm 147
214 157
σ
e
8674 lm
5828 8636
760 torr k
r
0,82 mWmK
1,22 0,82
k
e
32,7 mWmK
32,9 32,5
k
eff
k
r
+ k 34,5
e
34,1 33,3
k
eff
33,4 pengukuran, mWmK
33,9 33,2
k
r
0,82 mWmK
1,22 0,82
0,014 torr k
e
6,40 mWmK
6,76 5,99
k
eff
k
r
+ k 7,22
e
7,97 6,82
k
eff
7,1 pengukuran, mWmK
7,8 6,7
Sumber : Jhy-Wen Wu, Wen-Fa Sung, Hsin-Sen Chu 1998
2.7.3 Optimasi ketebalan insulasi polystyrene
Di Negara Turki kehilangan panas pada bangunangedung merupakan salah satu sumber utama kehilangan energi di mana bangunan yang ada maupun
gedung-gedung baru tidak atau sedikit sekali menggunakan insulasi. Oleh karena itu, penghematan energi dapat diperoleh dengan menggunakan insulasi dengan
ketebalan tertentu pada bangunan. Ditetapkan variasi iklim secara signifikan pada tempat berbeda di Turki, 16 kota dari Zona empat iklim di Turki dipilih untuk
analisis dan ketebalan insulasi optimum, penghematan energi dan perhitungan payback periods
. Kebutuhan panas tahunan dari banguanan untuk zona iklim yang berbeda dapat diperoleh melalui rata-rata dari konsep heating degree-days.
Optimasi didasarkan atas life-cycle cost analysis. Lima bahan bakar yang berbeda ; batu bara, gas alam, minyak, LPG dan listrik, serta penggunaan material insulasi
polystyrene , dipertimbangkan. Hasil menunjukkan bahwa ketebalan optimum
insulasi bervariasi antara 2 cm hingga 17 cm, penghematan energi antara 22 hingga 79 dan payback periods antara 1,3 hingga 4,5 tahun tergantung pada kota
dan jenis bahan bakar Bolatt ǜrk 2005.
Dalam makalah ini ketebalan optimum dari insulasi jenis polystyrene dihitung berdasarkan rumus Bolatt
ǜrk 2005, berikut :
tw s
f op
R k
C LHV
PW k
C DD
x .
. .
. .
. 94
, 293
2 1
1
−
=
η di mana :
x
op
DD = degree-days = Ketebalan insulasi optimum cm
o
C-days