26
2.5 Penelitian Terdahulu
a. Burhan 2009, dengan judul “Implementasi Pembelajaran Kooperatif Student Teams
Achievement Divisions STAD Dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Produktif Kompetensi Mengelola Kartu Piutang” yang menyimpulkan bahwa
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa yaitu terbukti dengan perolehan nilai tes dari
masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata tes mencapai 59,23, kemudian siklus II sebesar 69,09, dan siklus
III nilai rata-rata mencapai 81,23. Ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 42,86, silkus II 71,24, dan siklus III sebesar 85,71.
b. Khasanah, Zumrotun 2012, yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division STAD dalam
upaya meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar memilih media komunikasi Studi kasus pada siswa kelas XI AP I di SMK Hidayah
Semarang Tahun Ajaran 20112012” yang menyimpulkan bahwa Berdasarkan penelitian ini pada siklus I keaktifan siswa sebesar 64,
kinerja Guru 70 dan nilai rata-rata siswa 72. Pada siklus II keaktifan siswa 70, kinerja guru 70, dan nilai rata-rata sebesar 78. Dapat
disimpulkan bahwa penelitian siklus II berhasil dilaksanakan dan STAD dapat diterapkan pada mata diklat mengaplikasikan keterampilan dasar
komunikasi kompetensi dasar memilih media komunikasi.
27
c. Mananni, Chusnul 2012, yang berjudul “Peningkatan hasil belajar melakukan surat menyurat melalui Student Teams Achievement Division”
yang menyimpulkan bahwa hasil analisis data menunjukkan peningkatan hasil belajar dari siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 73 naik di siklus
II menjadi 80. Persentase aktivitas siswa juga naik dari 70 pada siklus I menjadi 88,75 di siklus II. Aktivitas kinerja guru meningkat dari
72,8 menjadi 90.
2.6 Kerangka Berpikir
Hasil belajar merupakan perubahan peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Anni 2009:85 menyebutkan hasil
belajar merupakan “perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Hasil belajar pada mata diklat melakukan prosedur
administrasi diwujudkan dalam bentuk nilai yang mewakili proses kognitif, afektif, dan psikomotorik. Nilai siswa pada mata diklat tersebut belum sepenuhnya tuntas.
Belum tuntasnya nilai siswa dapat disebabkan oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal, dalam penelitian ini faktor yang disoroti adalah faktor eksternal
sekolah yaitu model pembelajaran. Oleh karena itu penulis berusaha menerapkan model pembelajaran yang sesuai pada salah satu materi di mata diklat tersebut.
Model pembelajaran digunakan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Model pembelajaran yang ada di dunia pendidikan meliputi contextual
teaching-learning, quantum teaching-learning, active learning, mastery learning,
28
discovery-inquiry learning, cooperative learning dan PAIKEM. Penelitian yang dilakukan penulis memfokuskan diri pada model pembelajaran cooperative learning
tipe Student Teams Achievement Divisions STAD. Student Teams Achievement Divisions STAD merupakan salah satu contoh
model pembelajaran kooperatif yang banyak digunakan untuk membantu
meningkatkan pemahaman siswa dan pada akhirnya hasil belajar diharapkan dapat meningkat. STAD pelaksanaannya cukup sederhana, seperti model pembelajaran
kooperatif lainnya, selama proses belajar mengajar, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 siswa yang heterogen dari segi
ras, agama, jenis kelamin, dan prestasi akademik. Selama proses penyampaian materi dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD guru dapat menggunakan bantuan media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menggunakan permainan yang
bersifat optional, sehingga guru dalam memberikan materi tidak terbatas pada buku oleh karena itu STAD secara tidak langsung mendorong kreativitas guru dalam
memilih jenis permainan yang tepat untuk digunakan pada setiap kompetensi dasar.
29
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kondisi Awal 1. Rendahnya minat belajar
2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
3. Hasil pembelajaran masih rendah
Tindakan Kegiatan guru menerapkan metode
STAD pada materi pembelajaran melakukan prosedur administrasi
Siswa: 1. Perhatian dan minat siswa
dalam mengikuti pelajaran 2. Kemampuan siswa dalam
memahami materi yang disampaikan dengan model
STAD
Kondisi Akhir Hasil belajar meningkat
30
2.7 Hipotesis Tindakan