42
n : banyaknya item
S : Standar deviasi dari tes akar dari varians
Suharsimi, 2009b:100 Kriteria harga r
11
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r
tabel
dengan taraf signifikansi 5, jika harga r
hitung
r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut adalah soal yang reliabel.
Hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis uji coba instrumen tes melakukan prosedur administrasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Reliabilitas Butir Soal
Rtabel Keterangan
0,361 0,822
Reliabel Sumber: Data perhitungan reliabilitas butir soal Lampiran 9, Halaman 127
3.5.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit, karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
dalam pemecahannya sedangkan soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk memecahkannya.
43
Tingkat kesulitan soal ditentukan dengan rumus: P =
Keterangan: P
: Indeks kesulitan B
: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS
: Jumlah seluruh peserta tes Suharsimi, 2009b:208
Kriteria yang menunjukkan tingkat kesulitan soal adalah : 0,00 P
≤ 0,30 dikategorikan soal sukar 0,30 P
≤ 0,70 dikategorikan soal sedang 0,70 P
≤ 1,00 dikategorikan soal mudah Suharsimi, 2009b:210
Hasil perhitungan diperoleh dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007 adalah:
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal
Jumlah
Mudah 1, 3, 13, 15, 16, 20, 25, 26, 34, 35, 37,
39 12
Sedang 2, 4, 6, 8, 9, 10, 14, 18, 19, 21,22,23,
24, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50
31 Sukar
5, 7, 11, 12, 17, 33, 40 7
Jumlah 50
Sumber: Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Lampiran 12, Halaman 133
44
3.5.4 Analisis Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka
yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
D = P
A
- P
B
dengan P
A =
P
B =
Keterangan : D : Daya beda soal indeks diskriminasi
P
A :
Proporsi peserta didik kelompok atas yang menjawab benar. P
B :
Proporsi peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar. J
A :
Banyaknya peserta kelompok atas. J
B :
Banyaknya peserta kelompok bawah. B
A :
Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. B
B :
Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar. Kriteria soal-soal yang diapakai sebagai instrumen berdasarkan daya
pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 D
≤ 0,20 maka daya pembedanya jelek 0,20 D
≤ 0,40 maka daya pembedanya cukup 0,40 D
≤ 0,70 maka daya pembedanya baik
45
0,70 D ≤ 1,00 maka daya pembedanya baik sekali
D negatif berarti semua tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja Suharsimi, 2009b:218.
Hasil perhitungan diperoleh menggunakan Microsoft Office Excel 2007 adalah:
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Beda Uji Coba Soal
Kriteria Nomor Soal
Jumlah
Sangat baik 10, 46, 50
3 Baik
4, 9, 14, 17, 20, 27, 29, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 49
16 Cukup
2, 3, 5, 7, 8, 11, 12, 15, 18, 19, 21, 23, 26, 28, 31, 32, 33, 37, 40
19 Jelek
1, 6, 13, 16, 22, 24, 25, 30, 34, 35, 36, 38.
12 Jumlah
50 Sumber: Perhitungan Daya Beda Soal Uji Coba Lampiran 11, Halaman 131
3.6 Metode Analisis Data