12
Berdasarkan uraian diatas, secara umum tujuan belajar ada tiga Sardiman, 2008:25-28 yaitu:
1 Untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Kepemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Seseorang tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, dan sebaliknya kemampuan berpikir akan
memperkaya pengetahuan.
2 Penanaman konsep dan keterampilan. Penanaman konsep juga memerlukan keterampilan. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih
kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan akan menuruti kaidah-kaidah tertentu, bukan sekadar meniru.
3 Pembentukan sikap. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu, guru tidak sekadar
sebagai pengajar, namun juga sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai- nilai itu kepada anak didiknya.
2.1.4 Prinsip-Prinsip Belajar
Dalam belajar diperlukan prinsip belajar karena sangat mempengaruhi siswa dalam belajarnya. Prinsip belajar akan menjadi pedoman bagi siswa dalam belajar,
prinsip-prinsip belajar yang perlu diikuti untuk melakukan kegiatan belajar. Menurut Suprijono 2009:4-5, prinsip-prinsip belajar meliputi:
1 Prinsip belajar adalah perubahan perilaku, yaitu sebagai suatu bentuk hasil
tindakan rasional, bersifat kesinambungan, cenderung ke arah positif, bertujuan, serta mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
2 Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan
yang ingin dicapai. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
3 Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil
dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
Belajar memerlukan model yang tepat. Model belajar yang tepat memungkinkan siswa lebih efektif dan efisien. Model belajar disesuaikan dengan materi pelajaran
yang dipelajari.
13
2.1.5 Tinjauan Pembelajaran
“Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan” Briggs
dalam Anni, 2009: 191. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika siswa melakukan self instruction dan di sisi lain
kemungkinan juga bersifat eksternal, yaitu jika bersumber dari pendidik. Pembelajaran berorientasi pada bagaimana siswa berperilaku, memberikan
makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah
informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
Perlu diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil
pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan
komprehensif Suprijono, 2009:7.
2.2 Tinjauan Hasil Belajar