seksual.
17
Survei tentang HIVAIDS yang dilakukan oleh Dirjen PPM PL Depkes RI, tahun 2002, mendapatkan data 3 juta lelaki di 10 propinsi di Indonesia yang
menjadi pelanggan perempuan pekerja seks komersial PSK. Hanya sedikit sekali yang menggunakan kondom ketika kontak seks dengan PSK. Data tersebut
menjelaskan setidaknya ada 3 juta laki-laki berisiko tinggi terhadap HIV karena perilaku seksual mereka dan pada saat bersamaan
juga dapat menyebabkan pasangan seksual ataupun bayi mereka berisiko tinggi untuk tertular HIVAIDS.
36
Hasil ini sesuai dengan laporan dari Departemen Kesehatan RI sampai dengan Desember 2009 bahwa proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada laki-
laki 73,7 dan rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3 : 1.
10
b. Suku
Proporsi penderita HIVAIDS berdasarkan suku di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 - Mei 2010 dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.2. Diagram Pie
Distribusi Proporsi Penderita
HIVAIDS Berdasarkan Suku di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006-
Mei 2010
Berdasarkan Gambar 6.2. dapat diketahui bahwa proporsi penderita HIVAIDS berdasarkan suku tertinggi adalah Jawa 84,6 dan terendah adalah suku
Minang dan Nias masing-masing sebesar 1,0. Hal ini berkaitan dengan jumlah pengunjung yang datang untuk memeriksakan dirinya ke Klinik VCT Puskesmas
Tanjung Morawa paling banyak adalah suku Jawa.
c. Pendidikan
Proporsi penderita HIVAIDS berdasarkan pendidikan di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 - Mei 2010 dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 6.3. Diagram Pie
Distribusi Proporsi Penderita
HIVAIDS Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus
2006-Mei 2010
Berdasarkan Gambar 6.3. dapat diketahui bahwa proporsi penderita HIVAIDS berdasarkan pendidikan tertinggi adalah tingkat SLTA 62,1 dan
Universitas Sumatera Utara
terendah adalah tidakbelum sekolah 2,1 yaitu dua orang anak yang berusia 1 tahun dan 3 tahun dengan faktor risiko penularannya melalui perinatal .
Penelitian Anastasya data 2006-2007 dengan desain case series di Pusyansus Klinik VCT RSUP Haji Adam Malik Medan juga mencatat bahwa
penderita HIVAIDS tertinggi adalah tingkat SLTA 83,6.
14
Tingginya proporsi penderita HIVAIDS dengan pendidikan tamat SLTA ini berkaitan dengan jumlah pengunjung yang datang untuk tes HIV di Puskesmas
Tanjung Morawa paling banyak adalah berpendidikan tamat SLTA. Karakteristik penderita HIVAIDS dengan status pendidikan TidakBelum
sekolah 2,1 yaitu dua orang perempuan, berusia 1 dan 3 tahun dengan faktor risiko penularan melalui perinatal, masing-masing berasal dari wilayah kerja
puskesmas.
d. Pekerjaan
Proporsi penderita HIVAIDS berdasarkan pekerjaan di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 - Mei 2010 dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.4. Diagram Bar
Distribusi Proporsi Penderita
HIVAIDS Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus
2006-Mei 2010 Berdasarkan Gambar 6.4. dapat diketahui bahwa proporsi penderita
HIVAIDS berdasarkan pekerjaan tertinggi adalah wiraswasta 46,0 dan terendah adalah PNS dan Sopir masing-masing 1,1.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Libertina data 2004-2006 dengan desain case series di RSUP Haji Adam Malik Medan, yaitu
proporsi pekerjaan penderita AIDS tertinggi adalah wiraswasta 41,4 dan terendah adalah PNS 1,8.
35
Jenis pekerjaan tertinggi adalah wiraswasta, namun tidak jelas jenis wiraswasta yang dimaksud. Adapun jenis wiraswasta yang tercatat dalam laporan
Universitas Sumatera Utara
bulanan Puskesmas Tanjung Morawa salah satu diantaranya yaitu pekerjaan sebagai pemilik penyewaan keyboard.
Jika dibandingkan antara penderita yang bekerja dengan yang tidak bekerja, maka dapat dilihat penderita HIVAIDS lebih banyak berstatus bekerja. Hal ini
dimungkinkan karena penderita HIVAIDS yang terdapat di Puskesmas Tanjung Morawa tergolong pada kelompok usia produktif kerja 15-64 tahun
9
. Hal ini dapat
dilihat dari proporsi usia penderita HIVAIDS paling tinggi adalah pada kelompok umur 26-30 tahun 39,2 yang mana kelompok umur tersebut termasuk dalam
kelompok usia produktif kerja.
e. Status Perkawinan