BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Deskriptif 6.1.1. Distribusi Proporsi Berdasarkan Sosiodemografi
Sosiodemografi penderita HIVAIDS di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 - Mei 2010 terdiri dari umur, jenis kelamin, suku, tingkat pendidikan, pekerjaan,
status perkawinan, dan daerah tempat tinggal. a. Umur dan Jenis Kelamin
Proporsi penderita HIVAIDS berdasarkan umur dan jenis kelamin di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 - Mei 2010 dapat dilihat pada diagram di
bawah ini:
Gambar 6.1. Diagram Bar
Distribusi Proporsi Penderita
HIVAIDS Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Puskesmas Tanjung
Morawa Agustus 2006-Mei 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.1. dapat diketahui bahwa proporsi penderita HIVAIDS pada laki-laki tertinggi pada kelompok umur 26-30 tahun 35,1 dan terendah pada
kelompok umur 1-5 tahun dan 16-20 tahun masing-masing 1. Proporsi penderita HIVAIDS pada perempuan tertinggi pada kelompok umur 21-25 tahun 11,4 dan
terendah pada kelompok umur 16-20 tahun 1. Distribusi proporsi jenis kelamin
adalah laki-laki 71,1 dan perempuan 28,9 dengan sex ratio 246.
Penderita HIVAIDS lebih banyak terdapat pada kelompok umur 21-30 tahun. Usia 21-30 tahun merupakan usia muda dimana sebagian besar penderita pada usia
muda tersebut adalah pengguna napza suntik.
17
Hal tersebut dapat dilihat dari proporsi penderita HIVAIDS berdasarkan faktor risiko tertinggi adalah IDU
59,8. Selain itu rentang usia 21-30 tahun merupakan usia seksual aktif sehingga memungkinkan penderita HIVAIDS lebih banyak terdapat pada kelompok umur
tersebut.
17
Penderita terbanyak terdapat pada laki-laki, hal ini dimungkinkan karena pengguna napza suntik lebih banyak adalah laki-laki. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Libertina data 2004-2006 dengan desain case series di RSUP Haji Adam Malik Medan, yaitu proporsi penderita AIDS dengan
faktor risiko non seksual tertinggi pada laki-laki 89,3
35
. Sesuai dengan laporan dari Departemen Kesehatan RI sampai dengan Desember 2009 bahwa proporsi
kumulatif penasun tertinggi adalah laki-laki 91,8
10
. Selain itu, pada umumnya laki-laki adalah pengguna jasa layanan seksual dan
pernah melakukan hubungan seksual tidak terlindung dengan wanita pekerja
Universitas Sumatera Utara
seksual.
17
Survei tentang HIVAIDS yang dilakukan oleh Dirjen PPM PL Depkes RI, tahun 2002, mendapatkan data 3 juta lelaki di 10 propinsi di Indonesia yang
menjadi pelanggan perempuan pekerja seks komersial PSK. Hanya sedikit sekali yang menggunakan kondom ketika kontak seks dengan PSK. Data tersebut
menjelaskan setidaknya ada 3 juta laki-laki berisiko tinggi terhadap HIV karena perilaku seksual mereka dan pada saat bersamaan
juga dapat menyebabkan pasangan seksual ataupun bayi mereka berisiko tinggi untuk tertular HIVAIDS.
36
Hasil ini sesuai dengan laporan dari Departemen Kesehatan RI sampai dengan Desember 2009 bahwa proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada laki-
laki 73,7 dan rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3 : 1.
10
b. Suku