sama dengan klinik VCT RSUD Deli Serdang di Lubuk Pakam sebagai tempat rujukan terdekat. Namun, bagi penderita yang tidak mau dirujuk, maka mereka akan
didampingi dan dipantau oleh petugas VCT puskesmas bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang menjangkau mereka.
Klinik VCT Puskesmas Tanjung Morawa ini resmi berdiri pada tahun 2008, namun sejak tahun 2006, petugas kesehatan di Puskesmas ini telah melaksanakan sosialisasi
HIVAIDS kepada masyarakat dan memobilisasi masyarakat untuk memeriksakan dirinya ke Klinik VCT RSUD Deli Serdang. Hal ini dilakukan sebagai wujud dari
rasa kepedulian petugas terhadap ODHA di Tanjung Morawa setelah petugas mengikuti pelatihan di Bogor tahun 2006.
5.2. Deskriptif
5.2.1. Distribusi Proporsi Berdasarkan Sosiodemografi
Sosiodemografi penderita HIVAIDS di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 - Mei 2010 terdiri dari umur, jenis kelamin, suku, tingkat pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, dan daerah tempat tinggal.
Proporsi penderita HIVAIDS berdasarkan sosiodemografi di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 - Mei 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita HIVAIDS Berdasarkan Umur dan
Jenis Kelamin di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 - Mei 2010 Umur tahun
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
f f
f
1-5 6-10
11-15 16-20
21-25 26-30
31-35 36-42
1 1
17 34
7 9
1,0 0,0
0,0 1,0
17,5 35,1
7,2 9,3
2 1
11 4
6 4
2,1 0,0
0,0 1,0
11,4 4,1
6,2 4,1
3 2
28 38
13 13
3,1 0,0
0,0 2,0
28,9 39,2
13,4 13,4
Jumlah 69
71,1 28
28,9 97
100,0
Berdasarkan tabel 5.2. dapat diketahui bahwa umur penderita HIVAIDS termuda 1
tahun dan tertua 42 tahun. Proporsi tertinggi pada laki-laki terdapat pada kelompok umur 26-30 tahun sebesar 35,1, terendah pada kelompok umur 1-5 tahun dan 16-20
tahun masing-masing 1,0. Proporsi tertinggi pada perempuan terdapat pada kelompok umur 21-25 tahun sebesar 11,4, terendah pada kelompok umur 16-20
tahun 1,0. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki 71,1 dan perempuan 28,9 dengan sex ratio 246.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita HIVAIDS Berdasarkan Suku,
Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, Status Perkawinan dan Daerah Tempat Tinggal di Puskesmas Tanjung Morawa Agustus 2006 - Mei 2010
No. Sosiodemografi
f 1.
Suku Batak Toba, Karo, Mandailing
Jawa Melayu
Minang Nias
Tionghoa 8
82 3
1 1
2 8,2
84,6 3,1
1,0 1,0
2,1
Jumlah 97
100,0 2.
Pendidikan Tidak Tercatat
Tercatat 2
95 2,1
97,9
Jumlah 97
100,0 Tercatat
TidakBelum Sekolah Tamat SD
Tamat SLTP Tamat SLTA
AkademiSarjana 2
9 21
59 4
2,1 9,5
22,1 62,1
4,2
Jumlah 95
100,0 3.
Pekerjaan Tidak Tercatat
Tercatat 10
87 10,3
89,7
Jumlah 97
100,0 Tercatat
PNS Pegawai Swasta
Wiraswasta Sopir
Buruh Bangunan Ibu Rumah Tangga
Pekerja Seks Komersial Tidak Bekerja
1 14
40 1
2 13
12 4
1,1 16,1
46,0 1,1
2,4 14,9
13,8 4,6
Jumlah 87
100,0
4.
Status Perkawinan
Universitas Sumatera Utara
Tidak Tercatat Tercatat
6 91
6,2 93,8
Jumlah 97
100,0 Tercatat
Kawin Belum Kawin
JandaDuda 47
40 4
51,6 44,0
4,4
Jumlah 91
100,0
5.
Daerah Asal Wilayah Kerja Puskesmas
Luar Wilayah Kerja Puskesmas 70
27 72,2
27,8
Jumlah 97
100,0
Berdasarkan tabel 5.3. dapat diketahui bahwa proporsi suku tertinggi adalah Jawa
sebesar 84,6 82 orang dan terendah adalah suku Minang dan Nias masing-masing sebesar 1,0. Proporsi tingkat pendidikan tertinggi adalah Tamat SLTA sebesar
62,1 59 orang dan terendah adalah TidakBelum Sekolah sebesar 2,1 2 orang. Proporsi pekerjaan tertinggi adalah Wiraswasta sebesar 46,0 40 orang dan
terendah adalah Pegawai Negeri Sipil PNS serta Sopir masing-masing 1,1. Proporsi status perkawinan tertinggi adalah kawin sebesar 51,6 47 orang dan
terendah adalah jandaduda sebesar 4,4 4 orang. Proporsi daerah tempat tinggal tertinggi dari wilayah kerja puskesmas sebesar 72,2 70 orang dan terendah dari
luar wilayah kerja puskesmas sebesar 27,8 27 orang.
5.2.2. Distribusi Proporsi Berdasarkan Faktor Risiko