Uji Heteroskedastisitas Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pt. Ultra Adi Lestari Stella Perkasa Medan

105 Tabel 4.8 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 74 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.02851406 Most Extreme Differences Absolute .129 Positive .129 Negative -.081 Kolmogorov-Smirnov Z 1.106 Asymp. Sig. 2-tailed .173 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS November 2012 Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,173, dan di atas nilai signifikan 0,05. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas terjadi karena terjadi perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan.Model yang paling baik adalah 106 tidak terjadi heteroskedastisitas.Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan pendekatan Grafik dan uji Glejser. Pendekatan Grafik Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar pada grafik Scatterplot. Cara pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Gambar 4.4 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Sumber: Output SPSS November 2012 Gambar 4.4 menunjukkan bahwa dari grafik scatterplot yang disajikan dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu 107 yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat dipakai untuk memprediksikan keputusan konsumen berdasarkan masukan variabel independennya. Pendekatan Statistik Uji Glejser Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan Uji Glejser. Cara pengambilan keputusan: 1. J ika probabilitas 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedas tis itas . 2. Jika probabilitas 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.079 1.861 -.579 .564 Pengakuan .111 .081 .164 1.368 .176 TanggungJawab .222 .157 .240 1.418 .161 Hubungan Kerja Antar Karyawan .049 .150 .067 .329 .743 Kebijakan Perusahaan -.156 .147 -.208 -1.062 .292 a. Dependent Variable: absut Sumber: Output SPSS November 2012 Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kolom Sig atau Significance pada tabel koefisien regresi adalah 0,176, 0,161,0,743 dan 0,292 atau 108 probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan semua variabel independen yang terdiri dari pengakuan, tanggung jawab, hubungan kerja antar karyawan, dan kebijakan perusahaan mempengaruhi variabel dependen absoluteabsut.

c. Uji Multikoliniearitas