86
4.2 Hasil Peneliitian
4.2.1 Analisis Deskriptif 4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Ultra Adilestari Stella
Perkasa Medan yang jumlahnya 74 orang. Sampel yang diambil sebanyak 74 orang berdasarkan rumus Unidentified Sampling, dengan kriteria bahwa sampel
adalah karyawan yang masih aktif bekerja di karyawan PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa Medan.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Karateristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa Medan data diolah
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 46 orang 62,2 dan minoritas berjenis kelamin perempuan yaitu 28 orang
37,8. Hal ini disebabkan karena karyawan dengan jenis kelamin laki-laki cenderung lebih sesuai dengan job-qualification yang dibutuhkan PT. . Ultra
Adilestari Stella Perkasa Medan. Selain itu, karyawan dengan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden
orang Persentase
Pria 46
62,2 Wanita
28 37,8
Jumlah 74
100
87 wanita memiliki hak cuti kehamilan hingga 3 bulan, sehingga jika perusahaan
banyak menggunakan tenaga kerja wanita akan mempengaruhi produktivitas perusahaan.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Divisi
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Divisi
BagianDivisi Jumlah
orang Persentase
Finance Accounting 10
13,5 Logistic
28 37,8
Marketing 25
33,8 Personalia
6 8,1
Administrasi 5
6,8 Jumlah
74 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan bagiandivisi dengan jumlah terbesar bekerja pada bagian logistic yaitu 28 orang
37,8, divisi marketing berada di urutan kedua dengan karyawan yang bekerja sebanyak 25 orang 33,8 dan minoritas bekerja pada bagian administrasi masing-
masing sebanyak 5 orang 6,8. Hal ini dikarenakan pada bagian logistic pergudangan mayoritas pekerjaan yang dilakukan diperuntukkan untuk kaum
laki-laki, karena jenis pekerjaannya mengunakan alat-alat atau mesin berat, dan pada bagian marketing lebih berfokus pada pemasaran produk melalui distribusi
produk kepada konsumen. Sedangkan sisanya menempati posisi administrasi ataupun pekerjaan ringan lainnya.
88
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner penelitian pengaruh faktor-faktor motivasi kerja dengan kepuasan kerja karyawan pada PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa Medan yang telah
disebarkan kepada 74 orang, maka telah diperoleh hasil dan tiap-tiap jawaban yang diberikan skor sesuai dengan penelitian sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1
2. Tidak Setuju TS diberi skor 2
3. Kurang Setuju KS diberi skor 3
4. Setuju S diberi skor 4
5. Sangat Setuju SS diberi skor 5
a. Variabel Pengakuan
Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengakuan
No Pernyataan
Jawaban Total
SS S
KS TS
STS
1. Pujian atas hasil
kerja yang baik menimbulkan
kepuasan tersendiri bagi diri saya.
29,7 64,9
5,4 -
- 100
2. Karyawan diberikan
kesempatan untuk mengutarakan
usulsaran 13,7
29,7 47,2
9,4 -
100
3. Pimpinan memberi
kesempatan pada karyawan dalam
mengambil inisiatif dalam pelaksanaan
tugas
.
20,4 27,0
37,8 14,8
- 100
89 4.
Pimpinan menghargai hasil
kerja karyawan. 18,9
64,9 6,7
9,5 -
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa : 1. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 94,6 persen menyatakan bahwa
pujian atas hasil kerja yang baik menimbulkan kepuasan tersendiri bagi diri karyawan. Setiap karyawan akan merasa senang apabila hasil kerjanya
dihargai, dipuji dan didorong semangat kerjanya untuk mencapai hasil yang lebih baik.
2. Sebanyak 43,4 persen menyatakan bahwa diberikannya kesempatan kepada mereka untuk mengutarakan usul dan saran,tetapi terdapat 56,6
sisanya yang masih belum merasa diberikan kesempatan untuk mengutarakan usulsaran maupun keluhan. Dalam hal ini perusahaan harus
lebih memperhatikan karyawannya lagi. Pemberian kesempatan untuk mengutarakan apa yang dirasakan oleh karyawan membawa kepuasan diri
pada karyawan karena mereka merasa dihargai dan diakui sebagai bagian dari perusahaan.
3. Sebanyak 47,4 persen karyawan merasa pimpinan memberikan kesempatan pada karyawan dalam mengambil inisiatif dalam pelaksanaan
tugas, sementara sisanya sebanyak 52,6 persen menyatakan kurang setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan ini. Karyawan membutuhkan hak dan
kewenangan mereka secara individual dalam mengambil keputusan, dengan menunggu keputusan dari atasan membuat mereka merasa
90 mengulur waktu lebih lama sementara pekerjaan harus segera diselesaikan.
Disini dituntut perhatian pemimpin juga dalam memberikan kewenangan yang terarah dan terkontrol pada bawahan agar bawahan dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Dengan duberikannya kesempatan dalam mengambil inisiatif dalam mengambil keputusan
sewaktu bekerja, maka akan mendorong karyawan mencapai hasil yang diinginkan perusahaan dan meningkatkan kepuasan kerja mereka.
4. Dari hal pimpinan menghargai hasil kerja karyawan terbukti sudah cukup tinggi yaitu sebesar 83,8 persen responden menyetujuinya.
Pengakuan merupakan suatu perlakuan psikologis dari atasan kepada bawahannya sehingga merasa dihargai, baik keberadaan maupun hasil
kerjanya. Pengakuan dapat menyebabkan karyawan merasa betah, rajin, dan berusaha untuk selalu mencapai hasil yang lebih baik. Bagaimanapun juga
bawahan adalah manusia biasa yang sanang akan pujian, penghargaan dan perhatian. Dengan perlakuan seperti itu bawahan dengan sendirinya akan
menghormati, menghargai dan menaati perintah atasannya.
91
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tanggung Jawab
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Berdasarkan hasil jawaban responden, hampir seluruh karyawan merasakan tanggung jawab sesuai dengan beban kerja 87,8persen.
Pembagian tugas dan tanggung jawab juga sudah sesuai dengan kemampuan 63,8 persen, pemberian tugas dari atasan kepada bawahan telah berjalan
dengan baik 55persen. Selain itu juga pemberian wewenang dari atasan kepada bawahan telah berjalan dengan baik 86,5 persen. Pada dasarnya
terdapat 55 persen karyawan PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa Medan sudah memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi terhadap
pekerjaannya, sementara masih terdapat 45 persen sisanya yang merasa masih bekum memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi terhadap
No Pernyataan
Jawaban Total
SS S
KS TS
STS
1. Tanggung Jawab
pekerjaan sesuai dengan beban
kerja. 37,8
50 9,5
2,7 -
100
2. Tanggung jawab
pekerjaan sesuai dengan
kemampuan saya. 12,4
51,4 28,7
7,5 -
100
3. Pemberian tugas
dari atasan kepada bawahan berjalan
dengan baik. 6,8
48,2 38,0
7,0 -
100
4. Pemberian
wewenang dari atasan kepada
bawahan telah berjalan dengan
baik. 36,5
50,0 9,5
4,0 -
100
92 pekerjaannya. Hal tersebut dapat dilihat dari absensi karyawan. Masih
tingginya persentase absensi per tahun yaitu sebesar 4,06 persen atau diatas 3 persen memperlihatkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dari sisi
tenaga kerjanya. Dari penelitian yang dilakukan diketahui tanggung jawab dan disiplin
kerja yang masih rendah dikarenakan kerjasama yang kurang solid antara atasan dan bawahan yaitu antara supervisor dengan bawahannya yang
dilakukan pada saat bekerja, sehingga sulit untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Kondisi seperti ini harus dengan cepat dapat disadari
dan diperbaiki oleh para atasan dan pemimpin perusahaan. Membuat karyawan merasa memiliki perusahaan menjadi kunci penting untuk
memajukan perusahaan. Tindakan untuk memperbaiki kondisi ini dapat dilakukan dengan
pemberian tanggung jawab yang sesuai dengan beban kerja karyawan sehingga tidak melebihi beban kerja yang ditetapkan, sehingga tiap karyawan
mendapatkan porsi masing-masing dalam bekerja agar mereka lebih bertanggung jawab akan pekerjaannya. Komunikasi yang baik antara atasan
dan bawahan juga hal penting dalam meningkatkan kesadaran karyawan akan tanggung jawab dalam pekerjaannya. Karyawan yang memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi, tentunya dia telah termotivasi untuk bekerja dengan baik.
93
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden
Tentang Hubungan Kerja Antar Karyawan
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Persepsi karyawan mengenai hubungan kerja antar karyawan adalah sebagai berikut: sebanyak 79,7 persen responden menyatakan bahwa telah
terjalin hubungan yang baik antar karyawan dengan atasannya, persentase ini memperlihatkan hubungan yang cukup baik antara atasan dengan bawahan
dan 64,9 persen responden dekat dengan sebagian besar rekan kerjanya. Hal tersebut terlihat diantara karyawan yang saling menyapa apabila bertemu atau
mengobrol saat istirahat maupun disela-sela waktu kerja, namun tanpa mengganggu pekerjaannya, sisanya sebanyak 35,1persen menyatakan
kurang setuju dan tidak setuju dikarenakan karyawan tersebar bukan hanya
No Pernyataan
Jawaban Total
SS S
KS TS
STS
1. Terjalin hubungan
yang baik antara saya dengan
atasan. 24,3
55,4 13,5
6,8 -
100
2. Saya dekat dengan
sebagian besar rekan kerja saya.
12,2 52,7
28,4 6,7
- 100
3. Atasan selalu
memberikan solusi terhadap masalah
yang dihadapi karyawan.
6,8 44,6
29,7 18,9
- 100
4. Menciptakan
komunikasi yang baik antar rekan
kerja demi mencapai
keberhasilan dalam bekerja.
9,5 62,2
21,6 6,8
- 100
94 didalam kota Medan tetapi juga diluar kota, sehingga menyebabkan mereka
tidak kenal dan dekat dengan rekan sekerjanya. Pembagian waktu kerja yang memakai sistem shift mingguan juga membuat mereka jarang bertemu
dilapangan. Sebanyak 51,4persen responden bahkan menyatakan atasan selalu
memberi solusi terhadap masalah yang dihadapi para karyawan, sementara sisanya sebesar 48,6 persen menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Ini
dikarenakan kurangnya kedekatan dan komunikasi yang terbuka antara atasan dengan bawahan. Manajer memegang peranan yang sangat penting dalam
menciptakan suasana harmonis dengan memberikan contoh yang baik bagi bawahannya. Disamping itu, hubungan antar rekan sejawat juga sangat
penting dalam lingkungan pekerjaan. Hubungan yang harmonis dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, sehingga karyawan akan
bergairah dalam bekerja. Sisanya sebanyak 71,7 persen responden menyatakan setuju pada
pernyataan menciptakan komunikasi yang baik antar rekan kerja demi mencapai keberhasilan dalam bekerja. Disini terlihat bahwa karyawan
menginginkan komunikasi yang baik dengan atasan juga rekan sekerjanya. Hubungan kerja yang baik dan harmonis antar atasan dengan bawahan sangat
penting untuk menjalin hubungan baik dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Agar dapat tercipta, dituntut adanya komunikasi dua arah
yang efektif dan keterbukaan dengan atasan dan antar sesama karyawan.
95
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden
Tentang Kebijakan Perusahaan
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Persepsi karyawan mengenai tentang kebijakan dan administrasi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Sebanyak 62,2 persen responden menyatakan setuju terhadap pernyataan kebijakan perusahaan sejalan dengan UU Ketenagakerjaan seperti cuti
hamil kepada karyawan wanita, pemberian claim asuransi kesehatan terhadap karyawan yang sedang sakit bila dibutuhkan perawatan dirumah
sakit, santunan dan bantuan kepada karyawan yang tertimpa musibah.
2. Untuk pernyataan rentang waktu dalam mencapai target yang dirasa karyawan terlalu singkat sehingga perlu adanya penambahan waktu,
No Pernyataan
Jawaban Total
SS S
KS TS
STS
1. Kebijakan
Perusahaan sejalan dengan UU
Ketenagakerjaan. 10,8
51,4 35,1
2,7 -
100
2. Rentang waktu
dalam mencapai target dirasa terlalu
singkat, sehingga perlu adanya
penambahan waktu
.
32,4 36,5
10,8 17,6
2,7 100
3. Aturan yang
berlaku di perusahaan
membantu dalam bekerja.
18,9 29,7
41,9 9,5
- 100
4. Waktu yang
dibutuhkan cukup untuk
menyelesaikan suatu tugas.
20,3 25,7
35,7 15,2
3,1 100
96 sebanyak 68,9 persen responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan ini. Mereka merasa waktu pengakumulasian target penjualan dan target distribusi terlalu singkat yaitu dilakukan di akhir minggu setiap
minggunya. Sementara pada perusahaan pesaing sejenis akumulasi total penjualan dan distribusi dilakukan pada akhir minggu kedua.Untuk itu
alangkah baiknya apabila pihak perusahaan dapat memberikan rentang waktu pencapaian target yang lebih panjang.
3. Sebanyak 48,6 persen responden menyatakan aturan yang berlaku di perusahaan membantu dalam bekerja, sementara terdapat lebih banyak
responden yang menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan ini yaitu sebesar 51,4 persen . Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
pernyataan ini lebih banyaknya karyawan yang merasa tidak setuju dikarenakan kebijakan perusahaan yang dirasa menyulitkan karyawan
dalam bekerja. Alasan paling banyak yang didapat karena kebijakan perusahaan yang memberlakukan penetapan target yang dirasa terlalu
cepat yaitu seminggu sekali untuk menjadi tonggak target persentase bulanan. Karyawan merasa kewalahan dalam mencapai target distribusi
dan penjualan tiap minggunya. Melihat keadaan ini sebaiknya perusahaan mempertimbangkan kembali kebijakan penetapan target yang
diberlakukan agar rentang waktu yang diberikan lebih panjang. 4. Dari pernyataan keempat hanya 46 persen responden yang menyatakan
setuju bahwa waktu yang dibutuhkan cukup untuk menyelesaikan suatu tugas, sementara sisanya sebanyak 54 persen mengatakan kurang setuju,
97 tidak setuju, dan sangat tidak setuju untuk pernyataan ini. Karyawan
merasa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tidak cukup mengingat pendeknya rentang waktu yang diberikan untuk
mencapai target distribusi tadi. Perusahaan harus memperbaiki kondisi ini secepatnya bila ingin target tercapai 100 atau lebih di tahun berikutnya.
Alternatif solusi yang bisa dipertimbangkan ialah dengan menambah tenaga kerja agar target distribusi merata sempurna, atau dengan
menambah perpanjangan rentang waktu dalam mencapai target distribusi dan penjualan.
98
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Kerja
Persepsi karyawan mengenai kepuasan kerja adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 62,1 karyawan merasa puas dengan pencapaian target kerja
selama ini. Sementara hanya 37,9 yang tidak merasa puas terhadap pencapaian target kerjanya. Maka dapat disimpulkan, walaupun terdapat
No Pernyataan
Jawaban Total
SS S
KS TS
STS
1. Puas dengan
pencapaian target kerja selama ini.
16,2 45,9
20,3 14,9
2,7 100
2. Puas dengan
pekerjaan saat ini. 9,5
44,6 31,1
14,9 -
100 3.
Atasan turut membantu dalam
pencapaian target. 32,4
41,9 21,6
4,1 -
100 4.
Pengawasan yang dilakukan atasan
bermanfaat bagi pekerjaan.
10,8 37,5
41,7 10,0
- 100
5 Puas dengan gaji
yang diberikan oleh perusahaan
selama ini. 23,0
54,1 20,3
2,7 -
100 6
Gaji yang diterima
sesuai dengan beban kerja
karyawan. 27,0
59,4 11,2
2,4 -
100
7 Menikmati
bekerja secara berkelompok
dengan rekan kerja.
28,4 45,9
18,9 6,8
- 100
8 Merasa puas
dengan bantuan rekan kerja dalam
membantu menyelesaikan
pekerjaan. 33,8
36,5 23,0
6,8 -
100
99 banyak beban kerja yang dirasakan oleh karyawan, target yang harus
dicapai tepat waktu, karyawan tetap merasakan puas terhadap pencapaian target kerja yang mereka hasilkan untuk perusahaan.
2. Didapatkan 54,1 karyawan merasa puas dengan pekerjaan mereka saat ini. Kepuasan Kerja yang dirasakan oleh para karyawan saat ini harus tetap
dipertahankan oleh perusahaan mengingat besarnya laju turnover pada tahun-tahun sebekumnya. Perusahaan harus dapat memelihara
karyawannya karena karyawan adalah aset terpenting dan terbesar dalam perusahaan khususnya pada perusahaan distributor seperti PT. Ultra
Adilestari Stella Perkasa Medan ini. 3. Sebanyak 74,3 karyawan merasa setuju terhadap pernyataan atasan
turut membantu dalam pencapaian target. Dapat disimpulkan karyawan merasa puas akan keikutsertaan atasan dalam membantu pencapaian target
dan tugas. Bagaimanapun antara atasan dan bawahan adalah dua hal yang saling membutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Sikap atasan yang
membantu bawahannya dalam mencapai target dan tugas secara pasti dapat meningkatkan kepuasan kerja para karyawannya.
4. Sebanyak 51,7 responden mengatakan kurang setuju pada pernyataan bahwa pengawasan yang dilakukan atasan bermanfaat bagi pekerjaan.
Dapat disimpulkan bahwa karyawan kurang merasa nyaman dengan bentuk pengawasan dari atasan. Pengawasan yang terlalu ketat dan kaku
akan membuat karyawan merasa tidak nyaman untuk bekerja. Disini perusahaan harus segera mengatasi kondisi yang terjadi dimana bila
100 semakin banyak karyawan yang merasa tidak nyaman selama bekerja,
maka akan mengakibatkan disiplin kerja menurun yang akan berdampak pada tingkat absensi yang ditakutkan akan semakin meningkat dan target
perusahaan yang sulit untuk tercapai. Atasan harus bisa mendidik karyawan bawahan agar lebih bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Mutu pengawasan supervisi yang baik diperlukan dalam mengatasi hal ini. Supervisi harus dapat memberikan contoh yang baik pada bawahannya,
dan harus bisa merangkul semua bawahannya dengan baik. Pembagian tugas yang merata, tidak bersikap subjektif pada bawahan bisa menjadi
alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah seperti ini. 5. Pada pernyataan kelima dapat dijelaskan bahwa terdapat 77,1
responden yang merasa puas akan gaji yang diberi oleh perusahaan selama mereka bekerja di perusahaan tersebut. Adapun bentuk pengakuan materil
yang diberikan oleh PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa Medan diantaranya ialah gaji, insentif, bonus, tunjangan uang makan, uang transport,
jamsotek, uang THR,dan dana pensiun pada akhir masa kerja. Dan pengakuan secara non materi yaitu pujian yang diberikan atasan kepada
bawahan atas hasil kerjanya, perhatian yang diberikan atasan kepada bawahan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
pekerjaan, juga diberikan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kenyamanan karyawan dalam bekerja seperti : musholla, kafetaria, dan
akses internet wi-fi.
101 6. Untuk pernyataan keenam yaitu gaji yang diterima sesuai dengan beban
kerja karyawan sebanyak 86,4 karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan ini. Gaji yang mereka dapatkan sesuai dengan kemampuan
kerja dan beban kerja yang diberikan. Mereka menyatakan hal ini karena mereka membandingkan gaji yang mereka peroleh dengan gaji pegawai
pesaing dengan jenis perusahaan yang sama yaitu perusahaan distributor.. Bila karyawan dapat mencapai target distribusi perusahaan memberikan
bonus lebih atas hasil kerja mereka. Bonus ini yang jarang didapatkan oleh karyawan perusahaan pesaing. Gaji yang diterima juga diatas rata-rata
UMR Upah Minimum Regional kota Medan, sehingga karyawan merasa puas bekerja pada perusahaan ini.
7. Sebanyak 74,3 karyawan menyatakan merasa menikmati bekerja secara berkelompok dengan rekan kerja. Dapat disimpulkan bahwa
karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja secara berkelompok dengan rekan kerjanya juga secara individual di perusahaan ini. Kondisi seperti ini
harus tetap dipertahankan oleh perusahaan agar karyawan tetap merasa puas dalam bekerja.
8. Terdapat 70,3 responden menyatakan merasa puas dengan bantuan rekan kerja dalam membantu menyelesaikan pekerjaan. Karena lebih
banyaknya karyawan yang bekerja secara berkelompok membuat mereka harus bekerjasama demi mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Ini
juga menjadi pertimbangan bagi mereka apabila mereka tidak solid dalam bekerja, maka target perusahaan tidak dapat tercapai dengan hasil yang
102 baik. Dapat disimpulkan bahwa dengan lebih banyaknya karyawan yang
merasa puas dengan bantuan rekan kerja dalam membantu menyelesaikan pekerjaan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
4.2.3 Analisis Statistik Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk mengetahui distribusi sebuah data normal
atau tidak, dilakukan dua pendekatan yaitu pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogorv-Smirnov.
Pendekatan Histogram
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat kurva normal. Kurva normal adalah kurva yang memiliki ciri khusus dimana mean,
mode, dan median-nya berada di tempat yang sama. Maka jika terjadi kemencengan pada kurva skewness maka data tidak berdistribusi normal.
103
Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas
Sumber Ouput SPSS November 2012
Pada Gambar 4.2, terlihat bahwa variabel terdistribusi normal. Hal ini terlihat dari distribusi data yang tidak miring ke kiri atau ke kanan.
Pendekatan Grafik
Cara lain untuk melihat normalitas adalah dengan melakukan pendekatan grafik. P-P plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu X
melawan niilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu Y. Apabila plot dari keduanya berbentuk linier dapat didekati oleh garis lurus, maka hal ini
merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal.
104
Gambar 4.3 Grafik Uji Normalitas
Sumber: Output SPSS April 2012
Dari Gambar 4.3 dapat diketahui data berdistribusi normal, dimana pada Scatterplot terlihat titik-titik yang mengikuti sepanjang garis diagonal.
Pendekatan Kolmogrov-Smirnov
Uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka
nilai Asymp.Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual terdistribusi normal.
105
Tabel 4.8 Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 74
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.02851406
Most Extreme Differences
Absolute .129
Positive .129
Negative -.081
Kolmogorov-Smirnov Z 1.106
Asymp. Sig. 2-tailed .173
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS November 2012
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,173, dan di atas nilai signifikan 0,05. Dengan kata lain variabel residual
berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas