1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi berdampak terhadap dunia usaha. Salah satunya menimbulkan persaingan ketat diantara perusahaan-
perusahaan unrtuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan harus menyiapkan diri sedini mungkin agar tidak mengalami ketertinggalan
dengan perusahaan lainnya. Menurut konsep sistem organisasi yang ideal, aktivitas organisasi merupakan suatu kolektivitas sehingga dalam setiap
penyelesaian rangkaian pekerjaan seorang karyawan dituntut untuk bekerja sama, saling terkait dan tidak akan melepaskan diri dengan karyawan lain dalam
organisasi tersebut. Dalam sebuah organisasi yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana
menciptakan keharmonisan dan keserasian dalam setiap pelaksanaan kegiatan atau aktivitas kerja tersebut. Keharmonisan dan keserasian tersebut dapat tercipta jika
sistem kerja dibuat rukun dan kompak sehingga tercipta iklim yang kondusif. Hal ini akan membuat karyawan termotivasi untuk bekerja dengan optimal yang pada
akhirnya tujuan organisasi dapat terwujud dengan tingkat efisien dan efektivitas yang tinggi.
Salah satu sasaran penting dalam memotivasi karyawan pada suatu organisasi adalah terciptanya kepuasan kerja anggota organisasi yang
bersangkutan. Kepuasan kerja job satisfacion merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya Robbins 2001:91.
2 Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya Robbins dan Judge, 2008:99. Dari pernyataan Robbins diketahui bahwa kepuasan kerja cenderung
bersifat subjektif karena berkaitan dengan individu masing-masing. Penulis melakukan observasi mengenai kepuasan kerja dengan objek karyawan yang
bekerja pada PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa,Medan. Dalam observasi yang telah dilakukan, terdapat beberapa fenomena yang muncul dari para karyawan
tersebut. Fenomena pertama ialah tampak bahwa persaingan antara perusahaan
sejenis sangatlah tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan pesaing yang juga gencar dalam menawarkan produk yang mereka jual dan juga letak perusahaan sejenis
yang membuka usaha di lokasi yang sama yaitu di Kawasan Industri Medan II membuat setiap perusahaan bekompetisi untuk meningkatkan penjualan produksi
nya. PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa Medan merupakan salah satu
perusahaan distributor regional untuk PT. Bayer Indonesia dan PT. Unilever Indonesia yang sudah tumbuh dan berkembang selama 30 tahun yaitu mulai dari
tahun 1982 sampai dengan tahun 2012. Selama 30 tahun PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa menunjukkan eksistensinya dalam bisnis perusahaan dagang
dengan meningkatkan ukuran bisnis, memperluas wilayah jaringan distribusi yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun, dan bekerja sebagai sebuah tim
kelompok untuk mencapai tujuan bersama untuk menjadi jaringan distribusi terbaik. Untuk menjaga eksistensi ini PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa benar-
3 benar harus terus dapat meningkatkan kualitas perusahaannya, meningkatkan
penjualan produksi,serta semakin memperluas cakupan outlet pemasaran produksi. Situasi ini merupakan beban yang secara tidak langsung dirasakan oleh
setiap karyawan yang bekerja pada perusahaan ini. Beban kerja yang ditanggung oleh setiap karyawan dan mutu pengawasan
supervisi yang kurang baik membuat beberapa karyawan merasa kepuasan kerja nya berkurang untuk bekerja pada perusahaan ini. Kondisi ini dapat dilihat pada
pencapaian realisasi target yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap rentang bulan dalam satu periode waktu. Keuntungan yang diperoleh PT. Ultra
Adilestari Stella Perkasa didapatkan dari pencapaian target penjualan yang berupa nilai nominal dan juga berupa pencapaian target distribusi oleh para karyawannya.
Dimaksud target distribusi yaitu jumlah minimum outlet harus dicakup setiap hari oleh masing-masing salesman dan minimum garis item rata-rata per outlet
faktur. Target Penjualan diberlakukan menurut Kebijakan Perusahaan dalam
menetapkan target perusahaan. Setiap kinerja salesman dievaluasi setiap hari dengan melihat berapa banyak outlet benar-benar membuat pesanan pembelian,
berapa banyak item dan kuantitas dibeli per faktur, dan nilai nominal per faktur. Semua faktur diakumulasikan pada akhir setiap minggu dan setiap laporan kinerja
salesman mingguan akan menjadi tonggak persentase terhadap target bulanan yang ditetapkan untuk masing-masing salesman serta sebagai target total
perusahaan.
4 Melihat kondisi ini, manajer penjualan, para supervisor, dan salesman
dituntut untuk dapat memenuhi target tersebut,dengan semakin menginovasi dan mengembangkan kreatifitas dalam melakukan promosi untuk meningkatkan
penjualan produksi, para salesman harus dapat menyalurkan pesanan barang tepat waktu dengan banyak kendala yang mungkin terjadi contoh: cuaca buruk,
kemacetan lalu lintas yang dapat mengancam tidak tercapainya target distribusi yang diberlakukan oleh perusahaan, penagihan piutang kepada outlet-outlet yang
harus diselesaikan agar tidak terjadi kredit macet dan utang jatuh tempo,dan juga dituntut kecakapan dalam mutu pengawasan supervisi dalam mengelola karyawan
bawahan. Dan kecakapan mutu pengawasan supervisi diperlukan dalam mengatasi dan menyelesaikan permasalahan ini. Seorang supervisi yang baik harus dapat
membantu pekerjaan, mendorong semangat bawahan, dan memotivasi bawahannya agar bekerja dengan lebih baik lagi agar target perusahaan dapat
tercapai dan agar bawahan dapat merasa betah untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut.
5
Tabel 1.1 Realisasi Pencapaian Target Penjualan
PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa Periode 31 Desember 2011
Bulan Target
dalam jutaan Realisasi
dalam jutaan Persentase
realisasi
Januari
6,381 5,921
92
February
5,281 4,975
94
Maret
6,259 5,724
91
April
5,218 4,959
95
Mei
5,437 4,823
88
Juni
5,324 4,381
82
Juli
7,823 6,795
87
Agustus
6,995 4,987
71
September
5,222 4,413
85
Oktober
6,221 4,125
66
November
5,848 3,126
53
Desember
6,887 5,695
82
TOTAL
72,896 59,924
82 Sumber : PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa data diolah
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat pencapaian target yang dihasilkan oleh karyawan PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa yang berarti tingkat
penjualan karyawan mengalami fluktuasi, pada bulan November di tahun 2011 mengalami penurunan cukup tinggi sebesar 53 dibanding pada bulan-bulan
sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa bermasalah yang diakibatkan karena kepuasan kerja karyawan yang
6 semakin menurun. Keadaan ini ditakutkan akan terus berlangsung pada periode
tahun berikutnya, dan perusahaan harus mencari cara untuk memperbaiki keadaan ini dan lebih memotivasi karyawan dalam meningkatkan volume penjualan dan
target penjualan produksi untuk mencapai keuntungan dan dapat melakukan ekspansi bisnis.
Selain fenomena yang dilihat dari pencapaian target penjualan, hal yang perlu diperhatikan juga yakni fenomena tingkat kenaikan turnover karyawan yang
cenderung meningkat setiap tahunnya 2009-2012, tabel dari hasil penelitian yang didapat menunjukkan turnover karyawan pada PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa
sebagai berikut :
Tabel 1.2 Turnover karyawan PT.Ultra Adilestari Stella Perkasa
Tahun 2009-2012 Tahun
Jumlah pegawai
masuk Jumlah
pegawai keluar
Jumlah karyawan
orang Turnover
2009
- 12
90 13,3
2010
- 14
76 18,4
2011 -
13 63
20,6
2012 11
- 74
14,8
TOTAL 11
39 -
16.8
Sumber: data personalia PT.Ultra Adilestari Stella Perkasa 2012, data diolah.
Dari Tabel 1.2 dapat disimpulkan bahwa jumlah karyawan pada tahun 2009 adalah sebanyak 90 karyawan dengan persentase turnover karyawan sebesar
13.3, tahun 2010 dengan besar turnover 18,4 .
7 Begitu juga pada tahun 2011,jumlah karyawannya adalah 63 karyawan
dengan persentase turnover karyawan tertinggi sebanyak 20,6 dan pada tahun 2012 jumlah karyawan menjadi 74 orang dengan persentase jumlah karyawan
yang masuk sebanyak 14,8 . Rata-rata turnover karyawan selama periode 2009-2012 ialah sebesar
16,8. Tingkat rata-rata turnover karyawan pada 4 empat tahun terakhir di PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa Medan telah melebihi standar yang ditolerir yaitu
sebesar 10 per tahun. “ Standar tingkat turnover karyawan yang bisa ditolerir pada tiap perusahaan berbeda-beda. Namun jika tingkat turnover mencapai lebih
dari 10 per tahun adalah terlalu tinggi menurut banyak standar” Haris, 2005. Hal ini tentu menjadi masalah bagi perusahaan karena dengan adanya
tingkat turnover karyawan yang tinggi tentunya akan sedikit banyak mengganggu kestabilan perusahaan seperti ketika keluarnya karyawan,perusahaan harus segera
mencari pengisi kekosongan tempat yang ditinggalkan karyawan yang keluar tadi agar tetap menjaga kestabilan perusahaan.
Dari data tersebut menunjukkan terdapat lebih banyak karyawan yang mangkir atau keluar dari perusahaan dibandingkan karyawan yang masuk per
tahunnya. Jumlah karyawan yang keluar tertinggi adalah pada tahun 2010 yaitu sebanyak 14 karyawan. Dan pada tahun 2012 sampai sekarang karyawan yang
masuk sebanyak 11 karyawan. Tingginya jumlah karyawan yang keluar dapat menjadi indikasi bahwa karyawan merasa kurang puas dengan pekerjaannya.
8 Berdasarkan wawancara pra survei yang dilakukan dengan 10 orang
karyawan PT. Ultra Adilestari Stella Perkasa didapatkan kesimpulan bahwa 7 dari 10 orang karyawan mengatakan bahwa kepuasan kerja mereka menjadi menurun
terhadap perusahaan dikarenakan jarang terjadi peningkatan jenjang karir atau promosi jabatan dalam perusahaan ini. Promosi jabatan hanya diperuntukkan bagi
karyawan dengan masa kerja diatas 5 tahun dan apabila karyawan dapat mencapai target yang diberlakukan perusahaan selama 3 tahun berturut.
Kondisi inilah yang mengakibatkan banyaknya karyawan yang memutuskan untuk mengundurkan diri perusahaan. Apabila karyawan tidak
merasakan kepuasan dalam bekerja, mereka akan melepaskan diri dari perusahaan tempat mereka bekerja dan mencari perusahaan lain yang lebih memberikan
mereka peluang dan kesempatan untuk berkarir dan mendapatkan hak mereka sebagai pekerja.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan analisis lebih lanjut mengenai
“ ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ULTRA
ADILESTARI STELLA PERKASA MEDAN”.
9
1.2 Perumusan Masalah