Landasan Peraturan dan Kebijakan Perusahaan

83

4.1.7 Landasan Peraturan dan Kebijakan Perusahaan

Sebagaimana disinggung di atas, dalam membentuk kepribadian untuk mencapai moral kerja yang baik harus ada landasan peraturan serta kebijaksanaan yang baku antara lain : 1. Undang-Undang Ketenagakerjaan Merupakan peraturan atau ketentuan yang diterbitkan oleh pemerintah, yaitu Departemen Tenaga Kerja yang menjadi pegangan perusahaan dalam menata hubungan kerja dengan pekerja. Peraturan ini mempunyai kekuatan hukum diatas ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan antara lain : peraturan perusahaan, KKB, dan memo-memo. 2. Peraturan perusahaan Pada awal perusahaan ini menjalankan operasional, yang berfungsi sebagai alat kontrol, memantau dan menertibkan pekerja adalah peraturan perusahaan. Maksud dan tujuan diterbitkan peraturan perusahaan ini adalah sebagai alat kontrol dari perusahaan dimana masing-masing pihak dengan jelas mengetahui tugas dan kewajibannya. Peraturan perusahaan ini lahir karena pada saat itu antara tahun 1973 sd 1993 dengan tenggang waktu selama 2 dua tahun diperpanjang karena tidak berfungsinya Serikat Pekerja. Sesuai dengan ketentuan Perundangan, perusahaan dapat membuat peraturan perusahaan sebagai pedoman kerja dalam tugas dan kewajiban pekerja yang disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja. 84 3. Kesepakatan Kerja Bersama Sesuai dengan perkembangan dan keterbukaan perusahaan dan menyebarnya group perusahaan PT. Serba Jadi dengan membuka kantor cabang di beberapa daerah, maka sesuai dengan kebutuhannya harus ada suatu peraturan yang dapat menjangkau sampai cabang, untuk maksud ini maka pada tanggal 21 Juni 1996 ditandatangani KKB. Materi dari KKB tersebut merupakan suatu kesatuan pendapat dan tujuan dari perusahaan serta Serikat Pekerja yang mengatur kepentingan masing-masing dalam tugas dan kewajiban. 4. Internal Memo Selain dari peraturan-peraturan yang disebutkan di atas, maka untuk melaksanakan dan mengawasi kegiatan-kegiatan usaha setiap hari yang berhubungan dengan hak dan kewajiban tenaga kerja perlu adanya Petunjuk Pelaksana Juklak, karena dihayati peraturan-peraturan yang ada sifatnya umum karena tidak atau kurang dapat menampung kebijaksanaan yang sifatnya khusus atau insidentil yang setiap saat dapat terjadi. 85 Untuk keperluan itu ditertibkan Internal Memo. Sesuai dengan sifat dan peruntukannya, maka bentuk dan tujuannya dikaitkan dengan pengaturan hal-hal sebagai berikut : a. Upah b. Insentip Tunjangan c. Penghargaan d. Time Card, Jam Istirahat e. Cuti f. Penerimaan Tamu g. Pengamanan Lingkungan h. Pemeriksaan dan pengobatan Dokter Kesehatan Karyawan i. Himpunan SK Pemutusan Hubungan Usia Lanjut j. Lain-lain. 86

4.2 Hasil Peneliitian