c. Melalui PTK guru akan terlatih untuk mengembangkan secara
kreatif kurikulum di kelas atau sekolah. d.
Kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru yang dalam terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya
akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesionalisme guru.
B. Metode
Teams Games Tournament TGT
1. Tipe pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu
mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif kompak-partisipatif, tiap
anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang, siswa heterogen kemampuan, gender
, karakter, ada kontrol dan fasilitas, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Langkah-langkah
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut Suyatno, 2009: 51-52: a.
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. b.
Menyajikan informasi. c.
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. d.
Membimbing kelompok belajar dan bekerja. e.
Evaluasi. f.
Memberikan penghargaan. Metode pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe dengan
langkah yang berbeda-beda. Tipe metode pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut Suyatno, 2009: 52-57:
a. Tipe STAD Student Teams Achievement Division
Tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan campuran menurut tingkat prestasi, jenis
kelamin, dan suku. Ciri-ciri pembelajaran tipe STAD, yaitu kelas terbagi dalam
kelompok-kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 4-5 aggota yang heterogen, dan belajar dengan metode pembelajaran kooperatif
dan prosedur kuis. STAD adalah salah satu model pembelajaran koopertif dengan langkah-langkah berikut:
1 Mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam kelompok.
2 Membuat kelompok heterogen 4-5 orang.
3 Mendiskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolaboratif.
4 Mempresentasikan hasil kerja kelompok sehingga terjadi diskusi
kelas. 5
Mengadakan kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok.
6 Mengumumkan rekor tim dan individual.
7 Memberikan penghargaan.
Secara ringkas sintak pembelajaran tipe STAD, yaitu: 1 mengajar, 2 belajar dalam tim, 3 tes, dan 4 penghargaan tim.
b. Tipe NHT Numbered Head Together
Tipe NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan langkah sebagai berikut:
1 Mengarahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Membuat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor
tertentu. 3
Memberikan persoalan materi bahan ajar untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor
siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama kemudian bekerja kelompok.
4 Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor siswa
yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas.
5 Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan
tiap siswa. 6
Mengumumkan hasil kuis dan memberikan reward.
c. Tipe Jigsaw
Tipe jigsaw termasuk pembelajaran kooperatif dengan sintak seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar LKS yang
terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok. Tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian
tertentu, bahan belajar tiap kelompok adalah sama. Buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama
dan diskusi. Kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan
evaluasi, refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan ke dalam tim beranggota enam orang untuk mempelajari materi
akademik yang telah dipecah menjadi bagian-bagian untuk tiap anggota.
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu: 1 setiap anggota tim terdiri dari 5-6 orang yang disebut kelompok asal, 2
kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi kelompok ahli, 3 kelompok ahli dari masing-masing kelompok asal berdiskusi sesuai
keahliannya, dan 4 kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk saling bertukar informasi.
d. Tipe TGT Teams Games Tournament
TGT merupakan metode yang berkaitan dengan STAD, dimana siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk
memperoleh tambahan point untuk skor tim mereka. Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa
heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa pula berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk
kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana
diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan games, yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah, santun dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.
Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau dalam rangka mengisi waktu sesudah UAS
menjelang pembagian rapor. Sintaknya adalah sebagai berikut; 1
Buat kelompok siswa heterogen 4-5 orang kelompok kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan.
2 Siapkan meja tournament secukupnya, misal 10 meja untuk tiap
meja ditempati 4-5 siswa yang berkemampuan setara, meja 1 diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan
seterusnya sampai meja ke-x ditempati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja
tertentu adalah hasil kesepakatan kelompok. 3
Selanjutnya adalah pelaksanaan tournament, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan
mengerjakannya untuk jangka waktu tertentu misalnya 3 menit. Siswa bisa mengerjakan lebih dari satu soal dan hasilnya
diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja tournament sesuai dengan skor yang
diperolehnya diberikan sebutan gelar superior, very good, good
, medium. 4
Bumping, pada tournament kedua begitu juga untuk tournament
ketiga, keempat, dan seterusnya, dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pergeseran tempat duduk pada meja tournament yang sama, begitu pula untuk meja tournament yang lainnya diisi oleh siswa
dengan gelar yang sama. 5
Setelah selesai, hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan pengharaan kelompok dan individual.
e. Role Playing
Sintak dari model pembelajaran ini adalah guru menyiapkan skenario pembelajaran, menunjuk kelompok siswa untuk
mempelajari skenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan
skenario yang telah dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan
penyimpulan dan refleksi.
2. Pembelajaran tipe Times Games Tournament TGT
Secara umum TGT sama dengan STAD kecuali satu hal: TGT menggunakan tournament akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan
sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik
sebelumnya setara seperti mereka. TGT sangat sering digunakan dan dikombinasikan dengan STAD, dengan menambahkan tertentu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
struktur STAD yang biasanya. Ada 5 komponen utama dalam komponen TGT yaitu Slavin, 2008: 166-174:
a. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung
atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat
games karena skor games akan menentukan skor kelompok.
b. Kelompok teams
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin
dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat games.
c. Permainan
Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan games terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
d. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah
mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya
dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
e. Penghargaan hadiah
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing- masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata
skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila
rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30- 40.
C. Prestasi Belajar