6. Manfaat apa yang anda peroleh
pada pembelajaran dengan menggunakan metode TGT
Menjadi lebih paham
Tabel 5.8 menunjukkan respon siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa secara umum
yaitu mereka menikmati pembelajaran kooperatif tipe TGT karena pembelajaran lebih menyenangkan. Selain itu, mereka
juga lebih memahami materi yang diajarkan. Hal-hal yang masih harus diperbaiki adalah lebih mengkondisikan keadaan
siswa di dalam kelas, menyediakan media yang lebih menarik lagi supaya siswa tidak merasa bingung dan koordinasi yang
diciptakan di antara guru dan peneliti lebih matang dipersiapkan, sehingga tidak menjadikan ketidakjelasan di
antara guru dan menjadikan ketidaksamaan di antara guru mitra dan prosedur yang telah dibuat peneliti.
B. Analisis Komparasi Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra
penelitian, siklus pertama dan pada penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari beberapa tahap kemudian diperbandingkan
perubahan hasil belajar siswa. Untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa dalam memahami materi pembelajaran digunakan pre test dan post
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
test . Berikut adalah tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan
prestasi belajar siswa pada siklus pertama:
Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
No. Nama Siswa
Pre test
Post test
Selisih Peningkatan Pemahaman
1. Adnan Ibrahim
4,6 6 1,4 23
2. Alissa Savitri
8,6 9,3 0,7 8 3. Aliya
Assrafy 6,6 7,3 0,7 10
4. Anissa Ratria Sari
7,3 8
0,7 9
5. Cahyonodwiatma 6,6 8,6 2 23
6. Dian Syukri Wibowo
3,3 8
4,7 59
7. Diana Putri Wayani
5,3 6,6
1,3 20
8. Didik Darmadi
7,3 8,6 1,3 15 9. Dinar
Naresywari 8,6 9,3 0,7 8
10. Dwianggi Diana Wiku S
7,3 8
0,7 9
11. Edward Harrist
7,3 8 0,7 9
12. Fauzan Thoriq P. K
4 8,6
4,6 53
13. Galuh Anindita
4,6 8 3,4 43
14. Hasting
Pancasakti 3,3 5,3 2 38
15. Imelita
Dewanti Putri
6 8 2 25 16.
Jefri Nur Ihsan 3,3
9,3 6
65 17.
Muhmmad Akbar S. D -
- -
- 18. Muhammad
Hasbi S
4,6 8 3,4 43
19. Muslisch Chamdani
4 8,6 4,6 53
20. Mutia Pratiwi
6,6 8 1,4 18
21. Novita Wijayanti
6 6,6 0,6 9
22. Nur Tiara Sadhrina
- -
- -
23. Raden Sutejo H. P
6 9,3
3,3 35
24. Rahma Khairun Nisa
7,3 8,6
1,3 15
25. Ratri Ayuni Dewi
8,6 9,3
0,7 8
26. Rizky
Ananto Yandira
4 8 4 50 27.
Ryan Dwi Putranto 5,3
8 2,7
34 28.
Sara Fitriani
4,6 6,6 2 30 29.
Sari Pradini
- - - - 30.
Selmadena Aquilla
6,6 9,3 2,7 29 31.
Shabrina Rahma Rizky 8,6
8,6 32. Sigit
Gilang Pamungkas 3,3 8
4,7 59 33. Susi
Setyandari 4,6 8
3,4 43 34.
Syam Ali Saifullah 5,3
8,6 3,3
38 35.
Yassi Larasati
8,6 8,6 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36. Yusup Ad Billy
- -
- -
Rata-rata 5,9 8,1 2,22 27
Tabel 5.9 menunjukkan hasil prestasi belajar siswa tentang materi pembelajaran analisis bukti transaksi dan jurnal dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari 32 orang siswa semuanya mengalami kenaikan, namun kenaikan yang terjadi sangat bervariasi. Ada
yang naiknya sedikit dan ada juga yang mengalami kenaikan cukup drastis. Rata-rata peningkatan nilai di dalam kelas adalah 2,22 atau 27. Pada soal
pre test hasil yang dicapai siswa diperoleh rata-rata 5,9 sedangkan hasil
yang dicapai siswa pada soal post test mengalami kenaikan rata-rata yaitu 8,1. Dari target yang ditentukan sebesar 15 maka, dapat disimpulkan
bahwa hasil yang didapatkan sudah tercapai sesuai dengan target yang ditentukan dan hasil tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
didalam memahami materi pembelajaran analisis bukti transaksi dan jurnal.
C. Pengujian Prasyarat analisis