Dalam hal ini, penulis tertarik untuk menggunakan metode teams games tournament
TGT dengan alasan sebagai berikut: 1.
Dengan adanya TGT siswa dilatih untuk bekerja sama dan bertanggung jawab di dalam team.
2. Siswa dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang
dimilikinya. 3.
Siswa dapat menaati prosedur-prosedur permainan yang diterapkan dan memanfaatkan permainan yang sedang dilaksanakan untuk membantu
dalam memahami materi yang diajarkan. 4.
Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan uraian di atas, penulis percaya metode kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memahami materi
yang diajarkan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament TGT untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Akuntansi. Penelitian dilaksanakan di
kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Penerapan metode kooperatif bisa menggunakan berbagai tipe, tetapi dalam penelitian ini penulis menggunakan metode teams games tournament TGT
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan: bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament TGT sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi pembelajaran
akuntansi melalui penerapan metode kooperatif tipe teams games tournament TGT.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru bisa menerapkan metode pembelajaran TGT agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran dan hasil belajar yang lebih baik. Selain itu, manfaat penelitian ini adalah sebagai landasan guru untuk menyusun sebuah
karya ilmiah yang berguna untuk pengembangan profesi keguruan. 2.
Bagi peneliti Dengan adanya penelitian ini, sebagai calon guru peneliti dapat
menerapkan dan mengimplementasikan metode ini untuk proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi Siswa
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat lebih termotivasi dan terbantu dalam memahami mata pelajaran akuntansi sehingga dapat
mencapai hasil yang ditentukan. 4.
Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti khususnya
yang memiliki minat melakukan penelitian tindakan kelas PTK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK
PTK adalah penelitian tindakan action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Pada hakikatnya PTK merupakan rangkaian
“riset-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan”, yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah. Berikut ini disajikan beberapa
pengertian tentang PTK: a.
Suharsimi Arikunto 2006: 2-3 menjelaskan bahwa pengertian PTK adalah:
1 Penelitian adalah mengacu pada suatu kegiatan mencermati
suatu obyek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
2 Tindakan adalah mengacu pada suatu gerak kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. 3
Kelas adalah mengacu pada pengertian yang tidak terikat pada ruang kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik.
b. Sarwiji Suwandi 2010: 11 menjelaskan bahwa pengertian PTK
adalah tindakan nyata action yang dilakukan guru dan bersama pihak lain untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses
belajar mengajar. c.
Rochiati Wiraatmadja 2007: 11 menjelaskan bahwa pengertian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
d. Masnur Muslich 2009: 14 menyatakan bahwa PTK adalah jenis
penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Tindakan-tindakan
tertentu tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran tertentu, penerapan strategi pembelajaran tertentu, pemakaian media
dan sumber belajar tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau hal-hal yang bersifat inovatif lainnya.
e. Susilo 2007: 16 menyatakan bahwa PTK adalah penelitian
tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research CAR dalam bahasa Inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam
pembelajaran. f.
Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2010: 9, PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri
dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan, dan 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan
tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Dari beberapa pengertian PTK di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PTK sesungguhnya merupakan implementasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kreativitas dan kekritisan guru terhadap apa yang sehari-hari diamati dan dialaminya sehubungan dengan profesinya untuk menghasilkan
kualitas pembelajaran yang lebih baik sehingga mencapai hasil yang optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang
berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
2. Prinsip Dasar PTK
PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama, 2009: 17: a.
Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b.
Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran.
c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis
yang dirumuskan ikut meyakinkan. d.
Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari
solusinya. e.
Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti
sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.
f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam
perspektif misi sekolah secara keseluruhan perlu kerja sama antara guru dan dosen.
3. Tahapan Pelaksanaan PTK
Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu Wijaya
Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2009: 25:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Perencanaan Planning
Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup:
identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan
masalah.
b. Tindakan Acting
Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya.
c. Pengamatan Observing
Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap proses pelaksanaannya.
d. Refleksi Reflecting
Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting
dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya.
4. Tujuan PTK dilakukan
Secara umum, Mulyasa 2009: 89-90 menyatakan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta
kualitas pembelajaran. b.
Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan
prima. c.
Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat
waktu dan sasarannya. d.
Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan
sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan. e.
Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK
Manfaat PTK menurut Sarwiji dan Suwandi 2010: 16 adalah: a.
Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran. b.
Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Melalui PTK guru akan terlatih untuk mengembangkan secara
kreatif kurikulum di kelas atau sekolah. d.
Kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru yang dalam terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya
akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesionalisme guru.
B. Metode