Suspensi Liposom PENELAAHAN PUSTAKA

dan agen peningkat viskositas karena berbentuk hidrokoloid. Xanthan gum dapat memberikan peningkatan viskositas atau pengental, penstabil dalam penyimpanan jangka panjang dengan temperatur tinggi Rowe dkk., 2009.

6. Aquadest

Aquadest merupakan air yang telah mengalami proses destilasi. Aquadest, digunakan secara luas sebagai bahan baku, dan bahan pelarut selama proses produksi dan formulasi produk farmasetis, bahan aktif farmasi API dan intermediet, dan reagen analitis Rowe dkk., 2009.

H. Suspensi Liposom

Gambar 10. Struktur liposom Laouini, Jaafar-Maalej, Blouza, Sfar, Charcosset, dan Fessi, 2012. Liposom gambar 10 adalah vesikel mikroskopik yang tersusun dari satu atau lebih enkapsulasi lipid lapis ganda. Lapisan ganda terbentuk dari lipid seperti kolesterol dan lesitin. Lesitin memiliki bagian molekul hidrofilik dan hidrofobik uang memiliki kelarutan berbeda dan secara spontan membentuk lapisan tunggal atau ganda, yang kemudian membentuk vesikel tertutup dengan adanya larutan air. Kemampuan liposom dalam menjerap dan mempertahankan obat secara luas serta fleksibilitas struktur adalah elemen utama untuk mengontrol aksi obat Krowczynski, 1987. Liposom terbentuk ketika lipid yang terdiri dari kepala yang bersifat hidrofilik dan ekor yang bersifat hidrofilik didispersikan ke dalam air, dan membentuk lapisan tipis berupa lipid bimolekuler. Selama agregasi, lapisan lipid bimolekuler tipis terhidrasi akan terpisah kemudian masing-masing lapisan tersebut akan bergabung membentuk vesikel yang dapat mencegah interaksi lapisan lipid hidrokarbon dengan air sekitarnya Laouini dkk., 2012. Sistem pembawa obat dengan menggunakan liposom mampu meningkatkan indeks terapi, meningkatkan bioavalibilitas, meningkatkan efektifitas, dan mengurangi toksisitas Wang, Teruna, Siahaan, Richard, dan Soltero, 2005. Variasi fosfolipid dapat digunakan dalam pembuat liposom. Fosfolipid yang paling sering digunakan adalah fosfatidilkolin, secara individu atau kombinasi dengan kolesterol. Kolesterol dapat digunakan untuk memadatkan bilayer fosfatidilkolin, sehingga dapat meningkatkan rigiditas vesikel liposom Ranade dan Hollinger, 2004. Ukuran vesikel merupakan parameter penting dalam mendeterminasi liposom karena ukuran dan jumlah bilayer mempengaruhi jumlah obat yang terenkapsulasi dalam liposom. Berdasarkan ukuran dan jumlah bilayer, liposom diklasifikasikan menjadi 2 yaitu Unilamellar Vesicles UV dan Lamellar Vesicles LV. Unilamellar Vesicles terdiri dari satu lapis bilayer dengan klasifikasi ukuran berbeda yaitu Small Unilamellar Vesicles SUV yang berukuran 20 –100 nm, Large Unilamellar Vesicles LUV berukuran 100 nm, dan Giant Unilamellar Vesicles GUV berukuran 1000 nm. Lamellar Vesicles LV terdiri dari lebih dari 1 lapis bilayer yang diklasifikasikan berdasarkan ukuran yaitu Oligolamellar Vesicles OLV berukuran 100 – 500 nm dan Multilamellar Vesicles MLV berukuran 500 nm Laouini dkk., 2012.

I. Stabilitas suspensi liposom

Liposom dapat menjadi sediaan yang stabil disimpan dalam jangka panjang Kumar dkk., 2011. Berdasarkan pemilihan dan konsentrasi dari zat aktif, vesikel liposom dapat menjadi stabil atau tidak stabil. Masalah stabilitas liposom diketahui berasal dari vesikel unilamelar karena dapat berfusi dengan vesikel lain membentuk vesikel unilamelar dengan ukuran besar atau Large Unilamelar Vesicle LUV Meier dan Schreiber, 2005. Parameter yang harus dipertimbangkan untuk menstabilkan sistem liposom dalam suatu formulasi, yaitu: 1. Membuat liposom dengan lipid murni karena lipid yang tidak murni teroksidasiterhidrolisis atau lipid yang tersuspensi pada minyaktrigliserida akan mendestabilisasi liposom. 2. Hindari penggunaan surfaktan ionik dalam fase di mana liposom akan ditambahkan. 3. Hindari pemanasan tinggi 40 o C ketika membuat produk akhir yang mengandung liposom. Liposom dapat ditambahkan pada fase pembawa pada akhir proses ketika temperatur fase tersebut telah di bawah 40 o C. 4. pH produk dipertahankan mendekati pH netral karena kecepatan hidrolisis terendah pada pH 6,5. 5. Produk yang mengandung liposom idealnya disimpan dalam suhu lemari pendingin. Namun, jika produk akhir dibuat dengan viskositas tertentu menggunakan gum atau pengental yang netral maka produk tersebut dapat disimpan pada suhu ruangan. 6. Wadah produk yang mengandung liposom berupa wadah dengan bahan opaque untuk menghindarimengurangi kerusakan oleh cahaya pada liposom. Kulkami, 2005.

J. Spektrofotometer Visibel Metode Derivatif

Dokumen yang terkait

Manfaat Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Obat Kumur Dalam Menghambat Pertumbuhan Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012

9 89 62

Efek Antidiabetes dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Mencit yang Diinduksi Streptozotocin

7 63 129

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

7 97 50

Ekstraksi dan uji stabilitas zat warna alami dari bunga kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis L) dan Bungan Rosella (hibiscus sabdariffa L)

7 26 86

Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Ekstrak Air Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Menggunakan Gelatin Sebagai Bahan Pengikat

1 18 79

KUALITAS MINUMAN PROBIOTIK EKSTRAK MAHKOTA DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.).

3 9 16

FORMULASI SEDIAAN HARD MOLDED LOZENGES EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN FORMULASI SEDIAAN HARD MOLDED LOZENGES EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS SUKROSA-SIRUP JAGUNG.

0 1 18

Perbandingan kemampuan penetrasi Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom yang mengandung ekstrak metanol kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.).

2 16 133

Perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom.

1 19 124

PEMBUATAN “PERMEN JELLY” dari KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa).

0 0 11