Kurva Baku Ekstrak Kelopak Bunga Rosella

pengaruh lama penyimpanan terhadap ekstrak kelopak bunga rosella di dalamnya dan entrapment efficiency. Pada pengamatan organoleptis, suspensi liposom pada hari ke-1 hingga ke-14 memiliki warna merah jernih, tidak berbau tengik dan tidak mengalami pemisahan. Suspensi liposom diamati secara mikroskopik untuk mengetahui jenis liposom dan ukuran partikel. Hasil pengukuran partikel suspensi liposom ditunjukkan pada lampiran 10. Diketahui bahwa partikel liposom gambar 19 yang dihasilkan merupakan large unilameral dengan ukuran partikel rata-rata partikel suspensi liposom adalah 2,450 µm sehingga masuk dalam gaint unilamellar vesikel GUV. Gambar 19. Hasil pengamatan mikroskopik suspensi liposom pada hari pertama dengan perbesaran 40 kali dengan rentang modus 2,738 - 3,156 µm

E. Kurva Baku Ekstrak Kelopak Bunga Rosella

Kurva baku digunakan untuk mengetahui linieritas dari konsentrasi ekstrak kelopak bunga rosella terhadap tinggi derivat dan mengetahui konsentrasi ekstrak rosella pada sampel uji. Ekstrak kelopak bunga rosella dibuat larutan stok kemudian dibuat seri pengenceran dengan pelarut metanol, aquadest, dan ekstrak kelopak bunga rosella : Triton X-100 10 1:1 dalam metanol sehingga diperoleh tinggi derivat spektra. Pada saat pembuatan kurva baku antosianin ekstrak kelopak bunga rosella dengan pelarut metanol gambar 20, hasil spektra tidak memiliki baseline yang sama yang menyebabkan bertambahnya absorbansi akibat matrix yangditunjukkan dengan gambar 20. Perbedaan baseline tersebut dapat dikarenakan terdapat perbedaan jumlah matrik atau komponen senyawa lain pada setiap pengenceran. Untuk memperoleh spektra antosianin ekstrak rosella dengan baseline yang sama maka dilakukan derivatisasi pada hasil spektra spektrofotometri visibel gambar 21. Metode derivatisasi adalah salah satu metode spektrofotometri yang dapat digunakan untuk melakukan pemisahan pada beberapa zat secara langsung tanpa harus melakukan pemisahan terlebih dahulu Nurhidayati, 2007. Spektra yang telah diderivatisasi ditunjukkan pada gambar 21. Gambar 20. Spektra kurva baku antosianin ektrak kelopak bunga rosella dalam metanol Gambar 21. Spektra derivat kurva baku antosianin ekstrak kelopak bunga rosella dalam metanol Penetapan kurva baku antosianin ekstrak kelopak bunga rosella dengan pelarut metanol gambar 22 menghasilkan persamaan kurva baku y=0,6941x- 0,0325 dengan koefisien relasi r sebesar 0,9980. LOD dan LOQ persamaan ini yaitu 0,558 mgmL dan 1,692 mgmL. Kurva baku ini lampiran 13 digunakan untuk mengkonversikan tinggi derivat menjadi konsentrasi antosianin ekstrak kelopak bunga rosella total dalam multiemulsi AMA. Gambar 22. Kurva baku konsentrasi ekstrak kelopak bunga rosella dengan pelarut metanol terhadap tinggi derivat 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 0,5 1 1,5 2 2,5 T ing g i der iv at cm Konsentrasi mgmL Gambar 23. Kurva baku konsentrasi antosianin ekstrak kelopak bunga rosella dengan pelarut aquadest terhadap tinggi derivat Gambar 24. Kurva baku konsentrasi antosianin ekstrak kelopak bunga rosella:pelarut Triton10 1:1 metanol terhadap tinggi derivat Persamaan kurva baku konsentrasi antosianin ekstrak kelopak bunga rosella dengan pelarut aquadest terhadap tinggi derivat terhadap lampiran 14 adalah y=0,8832x-0,2035 dengan koefisien relasi r yaitu 0,9949. Gambar 23 menunjukan kurva baku antosianin ekstrak kelopak bunga rosella dengan pelarut aquadest yang digunakan untuk mengkonversikan tinggi derivat menjadi konsentrasi antosianin ekstrak kelopak bunga rosella pada multiemulsi AMA -0,5 0,5 1 1,5 2 0,000 0,500 1,000 1,500 2,000 2,500 T ing g i der iv at cm Konsentrasi mgmL -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 0,000 0,500 1,000 1,500 2,000 2,500 T ing g i der iv at cm Konsentrasi mgmL dan suspensi liposom yang berada di fase luar. LOD dan LOQ dengan nilai 1,634 mgmL dan 4,951 mgmL. Persamaan kurva baku antosianin ekstrak kelopak bunga rosella : TritonX-100 10 1:1 dengan pelarut metanol lampiran 15 yaitu y= 0,6043x- 0,1673, koefisien relasi r sebesar 0,9945, serta LOD dan LOQ dengan nilai 2,323 mgmL dan 7,039 mgmL. Gambar 24 menunjukan kurva baku antosianin ekstrak kelopak bunga rosella : Triton X-100 10 1:1 dengan pelarut metanol. Persamaaan ini digunakan untuk mengetahui konsentrasi antosianin ekstrak kelopak bunga rosella total pada suspensi liposom. Menurut ICH 1994, metode analsisis linier apabila nilai r lebih besar dari 0,95, sehingga ketiga koefisien relasi r persamaan kurva baku tersebut linier.

F. Optimasi Preparasi Multiemulsi AMA

Dokumen yang terkait

Manfaat Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Obat Kumur Dalam Menghambat Pertumbuhan Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012

9 89 62

Efek Antidiabetes dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Mencit yang Diinduksi Streptozotocin

7 63 129

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

7 97 50

Ekstraksi dan uji stabilitas zat warna alami dari bunga kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis L) dan Bungan Rosella (hibiscus sabdariffa L)

7 26 86

Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Ekstrak Air Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Menggunakan Gelatin Sebagai Bahan Pengikat

1 18 79

KUALITAS MINUMAN PROBIOTIK EKSTRAK MAHKOTA DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.).

3 9 16

FORMULASI SEDIAAN HARD MOLDED LOZENGES EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN FORMULASI SEDIAAN HARD MOLDED LOZENGES EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS SUKROSA-SIRUP JAGUNG.

0 1 18

Perbandingan kemampuan penetrasi Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom yang mengandung ekstrak metanol kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.).

2 16 133

Perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom.

1 19 124

PEMBUATAN “PERMEN JELLY” dari KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa).

0 0 11