Photoaging Antioksidan PENELAAHAN PUSTAKA

6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Photoaging

Photoaging adalah bentuk utama kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, frekuensi berlebih sering dibandingkan dengan kanker kulit. Paparan UV kronis dapat mengakibatkan penuaan dini kulit yang disebut dengan premature skin aging, ditandai dengan kerutan halus dan kasar oleh kulit, dispigmentasi, warna pucat, perubahan tekstur, kehilangan elastisitas, dan premalignant actinic keratoses. Sebagian besar tanda-tanda klinis disebabkan oleh perubahan dermal Draelos, 2010. Ketika kulit terkena sinar matahari, radiasi UV diserap oleh molekul- molekul kulit yang dapat menghasilkan senyawa berbahaya yang disebut Reactive Oxygen Species ROS, kemudian menyebabkan kerusakan oksidatif pada komponen seluler seperti dinding sel, membran lipid, mitokondria, dan DNA. Radiasi UV memicu pembentukan ROS dan menginduksi AP-1 yang menyebabkan produksi MMP meningkat, sehingga meningkatkan penghancuran kolagen. Selain itu, radiasi sinar UV menyebabkan penurunan ekspresi dari TGF- β2, salah satu bagian dari TGF-β. TGF-β berfungsi sebagai peningkat pembentukan kolagen sehingga penurunan TGF- β menurunkan produksi kolagen. Peningkatan kerusakan dan penurunan produksi kolagen adalah penyebab terjadinya photoaging Helfrich, Sachs, dan Voorhees, 2008.

B. Antioksidan

Antioksidan merupakan suatu inhibitor reaksi radikal bebas. Kerja antioksidan akan bereaksi dengan radikal bebas sehingga akan membentuk radikal bebas baru yang bersifat kurang reaktif dan relatif stabil Fessenden dan Fessenden, 1986. Antioksidan dikategorikan menjadi antioksidan enzimatik dan nonenzimatik. Antioksidan enzimatik mencakup superoksida dismutase SOD, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan nonenzimatik mencakup vitamin c, vitamin e, glutation, asam urat, dan albumin Fouad, 2005. Selain digolongkan di atas, antioksidan juga dapat dikategorikan dari perolehannyayaitu dikenal juga antioksidan alami yang biasa terdapat pada buah-buahan, teh, sayuran, dan bir. Terdapat pula antioksidan sintetik misalnya BHA butylated hydroxyanisole dan BHT butylated hydroxytoluene Sofia, 2005.

C. Kelopak Bunga

Dokumen yang terkait

Manfaat Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Obat Kumur Dalam Menghambat Pertumbuhan Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012

9 89 62

Efek Antidiabetes dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Mencit yang Diinduksi Streptozotocin

7 63 129

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

7 97 50

Ekstraksi dan uji stabilitas zat warna alami dari bunga kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis L) dan Bungan Rosella (hibiscus sabdariffa L)

7 26 86

Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Ekstrak Air Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Menggunakan Gelatin Sebagai Bahan Pengikat

1 18 79

KUALITAS MINUMAN PROBIOTIK EKSTRAK MAHKOTA DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.).

3 9 16

FORMULASI SEDIAAN HARD MOLDED LOZENGES EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN FORMULASI SEDIAAN HARD MOLDED LOZENGES EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS SUKROSA-SIRUP JAGUNG.

0 1 18

Perbandingan kemampuan penetrasi Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom yang mengandung ekstrak metanol kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.).

2 16 133

Perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom.

1 19 124

PEMBUATAN “PERMEN JELLY” dari KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa).

0 0 11