dan suspensi liposom yang berada di fase luar. LOD dan LOQ dengan nilai 1,634 mgmL dan 4,951 mgmL.
Persamaan kurva baku antosianin ekstrak kelopak bunga rosella : TritonX-100 10 1:1 dengan pelarut metanol lampiran 15 yaitu y= 0,6043x-
0,1673, koefisien relasi r sebesar 0,9945, serta LOD dan LOQ dengan nilai 2,323 mgmL dan 7,039 mgmL. Gambar 24 menunjukan kurva baku antosianin
ekstrak kelopak bunga rosella : Triton X-100 10 1:1 dengan pelarut metanol. Persamaaan ini digunakan untuk mengetahui konsentrasi antosianin ekstrak
kelopak bunga rosella total pada suspensi liposom. Menurut ICH 1994, metode analsisis linier apabila nilai r lebih besar dari 0,95, sehingga ketiga koefisien
relasi r persamaan kurva baku tersebut linier.
F. Optimasi Preparasi Multiemulsi AMA
Sebelum dilakukan penetapan entrapment efficiency ekstrak rosella dalam multiemulsi AMA, dilakukan optimasi preparasi sampel untuk
memisahkan antosianin ekstrak kelopak bunga rosella dari eksipient multiemulsi dan liposom. Optimasi tersebut berupa optimasi lama ultrasonifikasi, lama
sentrifugasi, volume metanol pada supernatan, dan sentrifugasi supernatan. Optimasi lama ultrasonifikasi bertujuan untuk memecah multiemulsi AMA tanpa
menggunakan substansi kimia. Ultrasonifikasi dapat digunakan sebagai metode untuk memecah
multiemulsi. Gelombang ultrasonik yang dipancarkan akan menyebabkan perubahan tekanan sehingga udara yang terdapat pada sediaan keluar. Udara yang
keluar dalam bentuk ledakan gelembung menyebabkan microstreaming pada
cairan dan meningkatkan temperatur yang selanjutnya menyebabkan multiemulsi pecah Singh dan Pandey, 1992.
Hasil optimasi ditunjukkan pada gambar 25. Lama ultrasonifikasi yang menghasilkan tinggi derivat optimum adalah 30 menit yang selanjutnya akan
digunakan sebagai lama sentrifugasi ekstrak kelopak bunga rosella total pada multiemulsi AMA. Lama sentrifugasi minimum yang selanjutnya akan
digunakan sebagai lama sentrifugasi ekstrak rosella yang berada di fase luar dalam multiemulsi AMA.
Gambar 25. Tinggi derivat optimasi lama ultrasonifikasi multiemulsi AMA ekstrak kelopak bunga rosella
Multiemulsi AMA selanjutnya disentrifugasi untuk memisahkan fase air luar yang terdapat pada multiemulsi AMA. Lama sentrifugasi optimum
ditentukan dari volume supernatan optimum secara visual, yang ditunjukan pada gambar 26. Setelah disentrifugasi supernatan yang di hasilkan pada ekstrak
kelopak bunga rosella total dalam sediaan adalah 2,5 mL dan 2 mL pada ekstrak
kelopak bunga rosella di fase air luar multiemulsi AMA. Supernatan tersebut masih berwarna keruh karena mengandung xanthan gum. Xanthan gum dapat
dipisahkan dengan menggunakan metanol, karena memiliki sifat inkompatibel dengan metanol sehingga dapat membentuk endapan Rowe dkk., 2009. Volume
metanol yang optimum adalah 5 mL seperti yang ditunjukkan pada lampiran 18.
Gambar 26. Hasil optimasi lama sentrifugasi pada multiemulsi AMA
Lama sentifugasi pada supernatan multiemulsi AMA yang mengandung ekstrak kelopak bunga rosella kemudian dioptimasi untuk memperoleh hasil yang
lebih optimal. Lama sentrifugasi supernatan multiemulsi AMA dengan sentrifugasi 10 menit dan 20 menit adalah 3,5 mL dan 4 mL. Lama sentrifugasi 20
menit menghasilkan pemisahan optimum yang ditunjukan pada gambar 27. Supernatan kemudian ditambahkan pelarut dalam labu takar 10 mL hingga batas
tanda. Pelarut yang digunakan saat ditambahkan pada labu takar pada ekstrak kelopak rosella total yaitu metanol, karena lebih dapat menyari antosianin ekstrak
kelopak bunga lebih tinggi. Pelarut ekstrak kelopak yang berada pada fase luar multiemulsi AMA yaitu aquadest, karena aquadest merupakan fase luar
multiemulsi AMA. Multiemulsi AMA yang telah di preparasi berwarna merah muda bening yang telah dapat dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri
visibel.
0menit 20menit
40menit
Gambar 27. Hasil sentrifugasi supernatan yang telah ditambahkan metanol
G. Penetapan Laju Disipasi