Spektrofotometer Visibel Metode Derivatif Laju Disipasi

4. pH produk dipertahankan mendekati pH netral karena kecepatan hidrolisis terendah pada pH 6,5. 5. Produk yang mengandung liposom idealnya disimpan dalam suhu lemari pendingin. Namun, jika produk akhir dibuat dengan viskositas tertentu menggunakan gum atau pengental yang netral maka produk tersebut dapat disimpan pada suhu ruangan. 6. Wadah produk yang mengandung liposom berupa wadah dengan bahan opaque untuk menghindarimengurangi kerusakan oleh cahaya pada liposom. Kulkami, 2005.

J. Spektrofotometer Visibel Metode Derivatif

Prinsip spektrofotometri adalah radiasi pada panjang gelombang 400-800 nm yang melalui larutan yang mengandung molekul tertentu akan menyebabkan elektron pada ikatan antar molekul tereksitasi. Eksitasi menyebabkan molekul memiliki bilangan kuantum yang lebih tinggi dan mengabsorbsi energi yang melewati larutan Watson, 1999. Hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa intensitas yang diteruskan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan konsentrasi larutan. Rumus A adalah absorban, ε adalah absorptivitas, b adalah tebal kuvet cm dan c adalah konsentrasi. Absorptivitas merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet, dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel melainkan tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang radiasi Gandjar dan Rohman, 2008. Kekurangan utama dari spektrofotometri UV-Vis adalah kurangnya selektifitas. Pengukuran absorbansi sering kali merupakan pengakumulasian dari interfensi yang berasal dari komponen sampel yang lain seperti matriks reagen atau senyawa lain. Salah satu metode yang paling sederhana untuk meningkatkan selektifitas yang dapat mengatasi overlapping secara kuantitatif adalah dengan derivatisasi spektra Karpinska, 2010. Metode spektrofotometri derivatif atau metode kurva turunan adalah salah satu metode spektrofotometri yang dapat digunakan untuk analisis campuran beberapa zat secara langsung tanpa harus melakukan pemisahan terlebih dahulu walaupun dengan panjang gelombang yang berdekatan Nurhidayati, 2007. Gambar 11. Spektra derivatif orde ke-nol sampai orde ke-dua Nurhidayati, 2007

K. Laju Disipasi

Laju disipasi adalah parameter kinetik yang mendeskripsikan laju suatu substansi yang hilang pada lingkungan. Laju disipassi tidak spesifik, yang mendeskripsikan degredasi dan perpindahan. Laju disipasi dapat dipengaruhi oleh suhu. Laju disipasi sebenarnya membentuk laju pseudoplastik NAFTA, 2006. Antosianin ekstrak kelopak bunga rosella mengikuti reaksi orde pertama Hermawan dkk., 2010. Integrasi persamaan laju disipasi dapat menggunakan ln dan logaritma. Laju disipasi menghubungkan berkurangnya konsentrasi dengan waktu Martin dkk., 1993. Waktu paruh merupakan waktu yang dibutuhkan agar suatu substansi terdegradasi atau terdisipasi yang dideskripsikan dengan kinetika orde pertama dan diikuti dengan konsep eksponensial yang bergantung pada konsentrasi dan waktu. Waktu paruh t 12 yang berhubungan dengan degredasi dan disipasi k dihitung menggunakan rumus berikut: t 12 = ...............................................................................................................2 NAFTA, 2006

L. Entrapment efficiency

Dokumen yang terkait

Manfaat Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Obat Kumur Dalam Menghambat Pertumbuhan Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012

9 89 62

Efek Antidiabetes dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Mencit yang Diinduksi Streptozotocin

7 63 129

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

7 97 50

Ekstraksi dan uji stabilitas zat warna alami dari bunga kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis L) dan Bungan Rosella (hibiscus sabdariffa L)

7 26 86

Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Ekstrak Air Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Menggunakan Gelatin Sebagai Bahan Pengikat

1 18 79

KUALITAS MINUMAN PROBIOTIK EKSTRAK MAHKOTA DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.).

3 9 16

FORMULASI SEDIAAN HARD MOLDED LOZENGES EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN FORMULASI SEDIAAN HARD MOLDED LOZENGES EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS SUKROSA-SIRUP JAGUNG.

0 1 18

Perbandingan kemampuan penetrasi Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom yang mengandung ekstrak metanol kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.).

2 16 133

Perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom.

1 19 124

PEMBUATAN “PERMEN JELLY” dari KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa).

0 0 11