Implementasi Evaluasi Proses Pengembangan Modul IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas III

Gambar 4.16 Sebelum Revisi Materi Kontemplasi Gambar 4.17 Sesudah Revisi Materi Kontemplasi

4.1.1.4 Implementasi

Modul yang sudah di revisi oleh peneliti berdasarkan kritik dan saran yang sudah diberikan oleh para ahli dan guru kelas III Eksistensial, kemudian diimplementasikan untuk mengetahui keefektifan dari produk yang dihasilkan. Implementasi dilakukan di SD Joannes Bosco Yogyakarta pada tanggal 8-9 Desember 2016. Implementasi dilakukan selama 2 hari. Hari pertama adalah impelementasi untuk pertemuan pertama yang berkaitan dengan macam-macam perkembangbiakan tumbuhan secara buatan sedangkan hari kedua adalah implementasi pertemuan kedua tentang hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Proses implementasi setiap pertemuan dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.00. Setiap peserta didik mendapatkan modul IPA dan mengerjakan setiap kegiatan yang ada di dalam modul IPA tersebut. Pada saat implementasi, peserta didik juga sudah melaksanakan tiga kunci dalam pendidikan emansipatoris. Tiga kunci pendidikan emansipatoris, pada salah satu kegiatan di dalam modul yang sudah dilakukan peserta didik adalah humanisasi terjadi ketika peserta didik mencari pengetahuannya sendiri pada saat menanam. Peserta didik mencoba mengisi tanah yang sesuai supaya batang singkong tidak jatuh, dan mencoba mencari tahu seberapa banyak air yang digunakan supaya cukup untuk tanaman. Dialog terjadi pada saat berdiskusi dengan anggota kelompok untuk menemukan cara menanam yang benar. Kesadaran muncul pada saat peserta didik mengetahui manfaat dari menanam tanaman untuk lingkungan.

4.1.1.5 Evaluasi

Langkah pengembangan selanjutnya yang dilakukan setelah tahap implementasi adalah evaluasi. Evaluasi di dapat dari observasi yang dilakukan pada saat proses implementasi, sehingga dari observasi tersebut akan diketahui kekurangan dan kelebihan dari produk. Evaluasi juga diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada tiga peserta didik kelas III Eksistensial. Tiga peserta didik yang dipilih berdasarkan observasi dan saran dari guru kelas III Eksistensial. Hasil wawancara terhadap tiga peserta didik yang sudah dilakukan, akan dijelaskan sebagai berikut. Pertama, pertanyaan tentang paham mengerjakan soal-soal latihan yang ada di dalam modul. Dua 66,7 peserta didik menjawab paham mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam modul, sedangkan satu 33,3 peserta didik menjawab tidak paham mengerjakan latihan yang ada dalam modul. Oleh karena itu peneliti mengasumsikan bahwa peserta didik paham mengerjakan soal-soal latihan yang ada di dalam modul. Kedua, pertanyaan tentang manfaat yang kamu dapatkan setelah mengerjakan modul. Ketiga 100 peserta didik menjawab manfaat yang didapatkan setelah mengerjakan modul adalah mengetahui cara menjaga lingkungan. Oleh karena itu peneliti mengasumsikan bahwa peserta didik mendapatkan manfaat setelah mengerjakan modul . Ketiga, pertanyaan tentang kesulitan yang kamu alami pada saat mengerjakan modul. Satu 33,3 peserta didik menjawab bahwa kesulitan yang dialami pada saat mengerjakan modul adalah bahasa, karena ada beberapa bahasa yang kurang dipahami oleh peserta didik. Kedua 66,7 peserta didik menjawab tidak mengalami kesulitan pada saat mengerjakan modul. Oleh karena itu, peneliti mengasumsikan bahwa peserta didik tidak mengalami kesulitan pada saat mengerjakan modul. Keempat, pertanyaan tentang yang akan kamu lakukan selanjutnya setelah mempelajari tentang perkembangbiakan tumbuhan. Satu 33,3 peserta didik menjawab akan menyiram tanaman dan memberi pupuk. Satu 33,3 peserta didik menjawab akan mencoba menanam tumbuhan di rumah. Satu 33,3 peserta didik menjawab tidak akan merusak tanaman. Oleh karena itu, peneliti mengasumsikan bahwa peserta didik setelah mempelajari tentang perkembangbiakan tumbuhan adalah menjaga dan melestarikan tumbuhan. Kelima, pertanyaan tentang perasaan saat belajar menggunakan modul. Ketiga 100 peserta didik menjawab senang saat belajar menggunakan modul karena gambar di dalam modul menarik, dan bewarna, terdapat rangkuman. Oleh karena itu peneliti mengasumsikan bahwa peserta didik senang saat belajar menggunakan modul. Selain itu peneliti juga melakukan observasi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari produk pada saat proses implementasi. Pada saat proses implementasi, peneliti melihat peserta didik terlihat antusias dalam proses pembelajaran. Peerta didik memahami setiap kegiatan yang ada di dalam modul. Dari hasil wawancara dan observasi dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari materi sebagai berikut : 1. Kelebihan modul Modul sudah melalui beberapa tahap yaitu penilaian oleh dosen ahli, ahli PPD, dan guru kelas III . Modul juga sudah diuji cobakan kepada 24 peserta didik SD Joannes Bosco Yogyakarta. Dari langkah tersebut, peneliti menemukan beberapa kelebihan dari modul yang dihasilkan, antara lain : abahasa yang digunakan mudah dipahami oleh peserta didik, bmodul menarik perhatian peserta didik, cterdapat kegiatan-kegiatan praktik yang menanamkan sikap peduli lingkungan, dmodul IPA menyajikan materi pendidikan karakter yaitu sikap peduli lingkungan melalui Pendidikan Emansipatoris, emodul IPA ini dihasilkan dari analisis kebutuhan peserta didik. 2. Kekurangan modul Produk yang dihasilkan selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan. Kekurangan dari produk yang dihasilkan yaitu: apengembangan modul IPA hanya terbatas pada penanaman sikap peduli lingkungan, bsikap peduli lingkungan hanya dibatasi pada cara menjaga keanekaragaman hayati.

4.1.2 Kualitas Modul IPA