peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah dalam proses pembelajaran IPA Samatowa, 2016 :10
Guru hendaknya memahami pengetahuan awal peserta didik supaya membantu peserta didik untuk memperbaiki pengetahuan awal mereka yang dibawa ke dalam
pembelajaran untuk diperbaiki, dilengkapi, atau ditingkatkan. Pembelajaran IPA memungkinkan terjadinya pembelajaran yang aktif karena peserta didik tidak sekedar
belajar di dalam kelas, namun peeserta didik dapat belajar dimana saja untuk dihadapkan langsung kepada fenomena nyata dari objek yang dipelajari. Kegiatan
bertanya di dalam pembelajaran IPA hendaknya dilakukan supaya peserta didik dapat menyampaikan ide dan gagasan dan akan menciptakan pembelajaran yang aktif.
2.1.3 Pendidikan Emansipatoris
2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Emansipatoris
Pendidikan Emansipatoris adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik pada objek yang dipelajari, kemudian peserta didik memahami diri dan
tindakan belajarnya dengan kesadaran. Suprijono,2016:28 Sedangkan Giroux dalam Winarti,2015 mengatakan bahwa Pendidikan Emansipatoris dipandang
sebagai pendidikan yang pergerakannya menekankan perwujudan masyarakat yang adil dan demokratis. Dalam Pendidikan Emansipatoris, peserta didik akan diarahkan
untuk memahami obyek yang akan dipelajari, kemudian peserta didik akan mengetahui tindakan yang harus dilakukan kepada objek tersebut, sehingga akan
menumbuhkan kesadaran. Pada pendidikan emansipatoris, peserta didik tidak hanya sekedar mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari guru, melainkan peserta
didik menjadi subjek yang terlibat aktif dalam persoalan untuk menemukan jawaban dari persoalan yang dihadapi.
2.1.3.2 Konteks Kurikulum
Menurut Freire dalam Kesuma,2016:154 dalam pendidikan yang baik tidak hanya a reading of the word, a reading of the text tetapi juga a reading of the world,
a reading of the context. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang membuat peserta didik belajar bukan hanya dari menerima pengetahuan, sehingga menjadikan
pendidikan di pandang sebagai pendepositan isi terhadap wadah kosong. Isi kurikulum harus humanisasi. Peserta didik menemukan segala sesuatu
dengan mempertanyakan terlebih dahulu terkait perintah yang diberikan, selanjutnya mengamati segala sesuatu dengan mempertimbangkan terlebih dahulu, dan proses
pembelajaran menekankan peserta didik untuk berpikir kritis dengan keadaan nyata yang terjadi. Dalam pendidikan emansipatoris, proses pendidikan bukan menjadikan
peserta didik sebagai wadah kosong yang selalu memaksakan kehendak kepada peserta didik untuk menjadi penerima. Sebaliknya, dalam pendidikan emansipatoris
peserta didik untuk menemukan segala sesuatu harus mempertimbangkannya terlebih dahulu dengan cara berpikir kritis untuk menemukan keadaan nyata yang sebenarnya.
2.1.3.3 Tiga Kata Kunci Pendikan Emansipatoris