47
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan
Dalam penelitian pengembangan ini ada tiga masalah yang hendak dipaparkan. Pertama mengenai proses pengembangan Modul IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas III
.Kedua mengenai kualitas Modul IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas III yang dihasilkan. Ketdua masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
4.1.1 Proses Pengembangan Modul IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas III
Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang sudah diuraikan di bab sebelumnya, proses pengembangan Modul IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas III
mengikuti kelima tahap berikut.
4.1.1.1 Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menentukan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang hendak dicapai peneliti adalah
menanamkan sikap peduli lingkungan kepada peserta didik. Selanjutnya peneliti mencari tahu sejauh mana peserta didik sudah mencapai tujuan yang ditentukan
peneliti melalui wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner. Wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas III Eksistensial dilakukan pada tanggal 20 Juli
2016, sedangkan observasi dilakukan pada tanggal 27-28 Juli 2016, dan penyebaran kuesioner kepada 24 peserta didik di kelas III Eksistensial pada tanggal 28 Juli 2016
. Dari data yang sudah diperoleh kemudian dikumpulkan dan dan dianalisis untuk
mengetahui analisis kebutuhan peserta didik. Kebutuhan peserta didik yang disimpulkan dari analisis kebutuhan adalah peserta didik perlu ditanamkan sikap
peduli lingkungan.
1. Hasil wawancara dengan kepala sekolah
Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah untuk mengetahui analisis kebutuhan peserta didik. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Juli 2016. Hasil
rekap wawancara yang sudah dilakukan , akan dijelaskan sebagai berikut . Pertama, pertanyaan mengenai kegiatan yang dilakukan peserta didik
berkaitan dengan pelestarian lingkungan di sekolah. Kepala Sekolah SD Joannes Bosco mengatakan peserta didik tidak melakukan kegiatan pelestarian lingkungan
seperti kerja bakti di lingkungan sekolah karena sudah ada petugas kebersihan. Peserta didik mendapat tugas piket sepulang sekolah.
Kedua, pertanyaan mengenai pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup yang ada di sekolah. Kepala Sekolah SD Joannes Bosco mengatakan bahwa
peserta didik tidak ikut dalam pengelolaan lingkungan hidup karena pengelolaan lingkungan hidup sudah diurus oleh petugas kebersihan. Sekolah juga selalu
mengupayakan lingkungan hidup yang nyaman untuk tempat belajar. Sedangkan dalam hal pemanfaatan, peserta didik sudah memanfaatkan lingkungan hidup
yang di sekolah untuk proses pembelajaran. Ketiga, pertanyaan tentang kualitas kelulusan SD Joannes Bosco
Yogyakarta setiap tahun. Kepala sekolah SD Joannes Bosco mengatakan bahwa kualitas kelulusan SD Joannes Bosco Yogyakarta setiap tahunnya meningkat. Itu
semua ditandai dengan rangking kelulusan SD Joannes Bosco yang selalu meningkat, kedisiplinan peserta didik semakin meningkat, sikap spiritual peserta
didik semakin baik. Keempat mengenai rata-rata ekonomi orang tua wali peserta didik SD
Joannes Bosco Yogyakarta. Kepala Sekolah SD Joannes Bosco mengatakan bahwa rata-rata ekonomi orang tua wali peserta didik SD Joannes Bosco
Yogyakarta adalah menengah keatas. Kelima pertanyaan mengenai pekerjaan sebagian besar orang tuawali
peserta didik SD Joannes Bosco Yogyakarta. Kepala Sekolah SD Joannes Bosco menjawab sebagian besar pekerjaan orang tuawali peserta didik adalah
wiraswasta.
Keenam pertanyaan mengenai kurikulum yang digunakan di SD Joannes Bosco Yogyakarta. Kepala Sekolah SD Joannes Bosco mengatakan bahwa
kurikulum yang digunakan di SD ini adalah kurikulum 2013. Ketujuh pertanyaan mengenai modelpendekatan yang digunakan di SD
Joannes Bosco Yogyakarta. Kepala Sekolah SD Joannes Bosco mengatakan bahwa modelpendekatan yang digunakan di SD ini adalah Paradigma Pendidikan
Dominikan atau biasa disingkat dengan PPD. Paradigma Pendidikan Dominikan PPD terdiri dari beberapa langkah yaitu peserta didik belajar menggunakan
seluruh indera yang dimiliki learning hasil belajar peserta didik kemudian direnungkan contemplating, peserta didik membuat niat dari hasil
perenungannya actuating, niat dari hasil perenungan di sampaikan beserta dengan kendala
– kendala yang akan dialami sharing, dan merefleksikan niat- niat yang akan dilakukan reflecting. Langkah-langkah tersebut diintegrasikan di
dalam proses pembelajaran. Kedelapan pertanyaan mengenai visi dan misi SD Joannes Bosco
Yogyakarta. Kepala Sekolah SD Joannes Bosco mengatakan, visi SD joannes Bosco Yogyakarta adalah Cerdas, Terampil, Cinta Kebenaran dan Berwawasan
Global. Misi SD Joannes Bosco Yogyakarta adalah Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan melalui belajar terus menerus, Membina
kemandirian peserta didik melalui kegiatan berkomunikasi, mengekspresikan diri melalui karya seni dan budaya, dengan public speaking, jurnalistik, penguasaan
tiga bahasa, membaca buku untuk berprestasi, Mengembangkan iman dan kejujuran
dengan penuh
kasih serta
membagikan kepada
sesama, Mengembangkan sikap berpikir global dan bertindak lokal dengan berbudaya
untuk mencapai pribadi transenden.
2. Hasil wawancara dengan guru
Wawancara dilakukan dengan guru kelas III Eksistensial untuk mengetahui analisis kebutuhan peserta didik. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Juli 2016
Hasil rekap wawancara yang sudah dilakukan , akan dijelaskan sebagai berikut . Pertama, pertanyaan mengenai metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Guru kelas III mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah metode tanya jawab, diskusi secara berkelompok.
Kedua, pertanyaan mengenai peran peserta didik dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Guru kelas III mengatakan bahwa peran peserta didik
masih rendah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Setiap pulang sekolah peserta didik melaksanakan kegiatan piket sesuai dengan jadwal yang sudah
dibuat, namun kenyataannya setiap pulang sekolah tidak semua anak yang bertugas pada hari itu melaksanakan kegiatan piket.
Ketiga, pertanyaan mengenai integrasi pembelajaran IPA untuk kelas III dalam pembelajaran tematik. Guru kelas III mengatakan bahwa pembelajaran IPA
SD dalam kurikulum 2013 terintegrasi ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena untuk kelas bawah yaitu kelas I,II,III belum ada mata pelajaran IPA. Mata
pelajaran IPA ada di kelas IV,V,VI. Keempat, pertanyaan mengenai ada tidaknya integrasi IPA di setiap Tema.
Guru kelas III mengatakan bahwa setiap Tema pasti terintegrasi IPA. Kelima, pertanyaan mengenai pekerjaan orang tua wali peserta didik kelas III
Eksistensial. Guru kelas III mengatakan bahwa pekerjaan sebagian besar orang tuawali peserta didik kelas III Eksistensial adalah wiraswasta.
3. Observasi
Observasi untuk memperoleh analisis kebutuhan peserta didik dilakukan pada tanggal 27-28 Juli 2016. Observasi dilakukan pada saat peserta didik sedang
mengikuti proses pembelajaran dan pada saat istirahat. Dari hasil observasi, peneliti melihat bahwa peserta didik khususnya kelas III Eksistensial masih
kurang baik dalam hal kepedulian terhadap lingkungan. Terlihat dari hasil pengamatan bahwa peserta didik pada saat istirahat masih sering membuang
sampah bekas makanan di sekitar kelas dan halaman sekolah. Peserta didik juga membuang sampah rautan pensil di lantai kelas. Selain itu pada saat jam pulang
sekolah, banyak peserta didik yang tidak mengikuti piket dan memilih untuk langsung pulang ke rumah. Terlihat juga bahwa sebagian peserta didik merusak
tanaman di lingkungan sekolah.
4. Kuesioner analisis kebutuhan
Kuesioner analisis kebutuhan disebarkan kepada 24 siswa kelas III Eksistensial SD Joannes Bosco Yogyakarta pada tanggal 28 Juli 2016. Kuesioner
dibagi menjadi tiga aspek yaitu latar belakang sosial, latar belakang ekonomi, dan latar belakang pendidikan. Berikut adalah tabel kuesioner analisis kebutuhan
peserta didik.
Tabel 4.1. Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan
No Pernyataan
Ya Tidak
Latar Belakang Sosial
1 Saya pernah mengikuti kerja bakti di sekolah
38 62
2 Saya pernah mengikuti kerja bakti dirumah
38 62
3 Peranan saya di dalam masyarakat adalah menjaga
lingkungan sekitar. 83
17 4
Saya selalu menyapu halaman setiap hari 42
58 5
Saya sangat
termotivasi untuk
menjaga lingkungan sekitar
87 13
6 Saya merusak tanaman yang ada di lingkungan
sekitar 63
37 7
Saya membuang sampah botolplastikkaleng di tanahsungai
96 4
8 Saya membakar sampah plastik yang sudah tidak
digunakan 25
75 9
Saya selalu menyisakan makanan ketika selesai makan
50 50
10 Saya dapat mengerjakan tugas kelompok dengan baik bersama teman sekelompok
79 21
11 Saya melaksanakan piket kelas bersama dengan teman sekelompok
92 8
12 Saya dapat membagi tugas dengan teman – teman
ketika membersihkan lingkungan sekolah 83
17 13 Saya mengerjakan ulangan bersama dengan teman
38 62
14 Saya pernah menanam tanaman di lingkungan sekitar
50 50
15 Saya pernah mengikuti kegiatan menanam pohon bersama
29 71
16 Saya senang melihat sampah menumpuk 8
92 17 Saya merasa prihatin melihat bencana banjir,
tanah longsor 88
12 18 Saya selalu membantu pekerjaan ibu di rumah
13 87
19 Saya suka bermain game sampai lupa waktu 62
38
Latar Belakang Ekonomi
20 Saya selalu membawa bekal dari rumah 42
58 21 Saya membawa uang saku kurang dari Rp 5.000
50 50
22 Saya membawa uang saku lebih dari Rp 5.000 50
50 23 Saya memiliki mobil satu atau lebih dari satu
88 12
24 Saya memiliki motor satu atau lebih dari satu 71
29 25 Saya memiliki televisi satu atau lebih dari satu
83 17
26 Saya senang belanja di mall 75
25 27 Setiap naik kelas saya selalu membeli tassepatu
baru. 62
38 28 Saya lebih senang
berangkat ke sekolah
menggunakan kendaraan umum angkot, bis, becak, dll
8 92
29 Saya lebih senang berangkat
ke sekolah menggunakan
kendaraan pribadi
mobil,motor,sepeda 96
4
30 Kedua orang tua saya bekerja 88
12
Latar Belakang Pendidikan
31 Selain di sekolah saya mengikuti bimbingan belajarles
58 42
32 Saya lebih mudah mengerti materi pelajaran dengan menggunakan media
46 54
33 Saya lebih mudah mengerti materi dengan membaca buku
88 12
34 Saya mendapat nilai bagus di semua mata pelajaran
42 58
35 Saya menyukai pelajaran IPA yang berkaitan dengan alam
79 21
36 Saya lebih suka belajar sendiri daripada belajar bersama teman
38 62
Latar belakang sosial digunakan untuk melihat sikap peserta didik di lingkungan sekitar. Berdasarkan pernyataan angket nomor 1 dan 2 tentang kerja bakti
di rumah dan di sekolah, tidak dapat mengukur sikap peduli lingkungan. Pernyataan di dalam angket tidak dapat mengukur sikap peduli lingkungan karena dari hasil
wawancara kepala sekolah mengatakan bahwa pengelolaan lingkungan sudah diatur oleh petugas kebersihan. Selain itu di rumah belum tentu peserta didik mengerjakan
pekerjaan rumah, karena ada pembantu. Item 4 dalam angket tidak dapat mengukur sikap peduli lingkungan karena belum tentu sebagian besar peserta didik menyapu
setiap hari, sedangkan untuk item 9 juga tidak dapat mengukur sikap peduli lingkungan karena belum tentu peserta didik menyisakan makanannya setiap hari.
Item 11 tidak dapat mengukur sikap peduli lingkungan, karena belum tentu mereka melaksanakan piket kelas bersama dengan kelompoknya, sedangkan item 13 tidak
ada hubungannya dengan lingkungan. Pernyataan di item 15 memiliki makna yang berbeda antara peneliti dan peserta didik, sedangkan item 18 belum tentu pekerjaan di
rumah dikerjakan oleh ibu. Latar belakang ekonomi diperlukan untuk melihat rata-rata ekonomi dari
peserta didik secara keseluruhan, sehingga peneliti dapat melihat karakteristik peserta didik. Berdasarkan pernyataan angket pada item 20 tidak bisa digunakan untuk
melihat karakteristik peserta didik karena belum tentu mereka membawa bekal dari rumah. Item 26 belum tentu peserta didik yang berbelanja di mall itu hidupnya
berkecukupan. Item 27 belum tentu peserta didik membeli sepatutas pada saat kenaikan kelas.
Latar belakang pendidikan peserta didik diperlukan sebagai pertimbangan dalam pembuatan modul yang digunakan untuk menanamkan sikap peduli
lingkungan. Item 31 tidak dapat dijadikan pertimbangan dalam pembuatan modul, karena peserta didik belum tentu mengikuti lesbimbingan belajar atas kemauan
sendiri. Sedangkan item 34 peserta didik tidak selalu mendapat nilai bagus di semua mata pelajaran. Untuk item 35 pernyataan kurang tepat karena dalam mata pelajaran
IPA tentu akan mempelajari tentang alam. Berdasarkan beberapa item pernyataan angket yang sesuai dapat disimpulkan
bahwa peserta didik kelas III SD Joannes Bosco memiliki latar belakang sosial yaitu masih merusak tanaman, membuang sampah di tanahsungai. Untuk latar belakang
ekonomi peserta didik adalah menengah keatas. Sedangkan latar belakang pendidikan peserta didik lebih mudah memahami materi menggunakan buku.
Kuesioner tidak dapat mengukur kebutuhan peserta didik, maka diperkuat dengan hasil wawancara, observasi. Dari hasil beberapa pernyataan kuesioner,
wawancara, dan observasi maka diperoleh data-data analisis kebutuhan. Peneliti kemudian mengembangkan Modul IPA untuk mencapai tujuan yaitu menanamkan
sikap peduli lingkungan. Setelah melakukan analisis kebutuhan peserta didik, peneliti merancang
langkah-langkah pembelajaran awal. Peneliti menggunakan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar yang sudah disediakan oleh pemerintah pada Kurikulum 2013.
Peneliti kemudian mengembangkan indikator dan tujuan yang akan digunakan di dalam modul IPA. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan dapat
diuraikan sebagai berikut. Pertama Kompetensi Inti yang digunakan adalah sebagai berikut :
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,teman,dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati,
mendengar, melihat, membaca. dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
Kedua Kompetensi Dasar dan Indikator yang sudah dirancang peneliti adalah
sebagai berikut :Sikap Spiritual Kompetensi Dasar
Indikator
1.1 Demokrasi
1.1.1 Berani mengungkapkan pendapat dan saran.
1.2 Peduli Lingkungan 1.2.1 Peduli lingkungan di sekitar rumah
dan sekolah.
Sikap Sosial Kompetensi Dasar
Indikator
2.5 Persaudaraan dan kegembiraan 2.5.1 Menyapa dan memberi salam
kepada guru dan teman
Pengetahuan dan Keterampilan Muatan Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Menguraikan teks arahanpetunjuk tentang
perawatan hewan
dan tumbuhan serta daur hidup hewan dan
perkembangbiakan tanaman dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman. 3.2.1 Menceritakan kembali petunjuk
tentang teks
perawatan dan
cara perkembangbiakan tumbuhan yang ada di
lingkungan rumah
dan sekolah
menggunakan kalimat sendiri.
4.2 Menerangkan dan mempraktikkan 4.2.1 Merancang teks petunjuk merawat
Kompetensi Dasar Indikator
teks arahanpetunjuk
tentang perawatan hewan dan tumbuhan serta
daur hidup
hewan dan
perkembangbiakan tanaman secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah
untuk membantu penyajian
tumbuhan di lingkungan sekolah. 4.2.2 Menjalankan teks petunjuk tentang
perawatan tumbuhan di lingkungan
sekolah.
Muatan PPKn Kompetensi Dasar
Indikator
3.2 Mengetahui hak dan kewajiban sebagai
warga dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah.
3.2.1 Memberi contoh hak dan kewajiban dalam
merawat dan
melestarikan tumbuhan di rumah dan di sekolah.
3.2.2 Memahami
akibat tidak
melaksanakan hak dan kewajiban. 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai
warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah.
4.2.1 Melaksanakan salah satu kewajiban yaitu
pelestarian tumbuhan
dengan perkembangbiakan buatan di lingkungan
sekolah.
Muatan Matematika Kompetensi Dasar
Indikator
3.1 Memahami sifat-sifat operasi hitung
bilangan asli
melalui pengamatan pola penjumlahan dan
perkalian.
3.1.1 Memahami operasi hitung bilangan asli sampai dengan angka seribu melalui
pola penjumlahan.
3.1.2 Memahami operasi hitung bilangan asli sampai dengan angka seribu melalui
pola perkalian.
3.1.3 Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung bilangan asli melalui pengamatan
pola penjumlahan dan perkalian.
4.2 Merumuskan dengan kalimat sendiri, membuat model matematika,
dan memilih strategi yang efektif dalam memecahkan masalah nyata
sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan,pengurangan,perkalian,p
embagian
bilangan bulat,waktu,panjang,berat benda, dan
uang serta memeriksa kebenaran jawabannya.
4.2.1 Merancang model matematika dalam memecahkan masalah nyata sehari-hari yang
berkaitan dengan penjumlahan.
4.2.2 Merancang model matematika dalam memecahkan masalah nyata sehari-hari yang
berkaitan dengan perkalian.
Ketiga Tujuan yang sudah dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut : 1.
Peserta didik mampu mengungkapkan pendapat dan saran melalui kegiatan pembelajaran dengan baik.
2. Peserta didik mampu memiliki sikap peduli lingkungan sekitar rumah dan di
sekolah melalui aksi merawat dan menanam tumbuhan di lingkungan sekolah. 3.
Peserta didik mampu menyapa dan memberi salam kepada guru dan teman melalui kebiasaan sehari-hari dengan baik.
4. Peserta didik mampu menceritakan kembali petunjuk tentang teks perawatan
dan cara perkembangbiakan tumbuhan menggunakan kalimat sendiri melalui teks bacaan dengan benar.
5. Peserta didik mampu merancang 1 teks petunjuk merawat dan cara
perkembangbiakan tumbuhan secara buatan di lingkungan sekolah melalui teks bacaan dengan benar.
6. Peserta didik mampu menjalankan 1 teks petunjuk tentang perawatan dan
tumbuhan secara buatan dengan mandiri di lingkungan sekolah melalui petunjuk yang sudah dirancang dengan baik.
7. Peserta didik mampu memberi 3 contoh hak dan kewajiban dalam merawat
dan melestarikan tumbuhan di sekolah dan dirumah melalui kegiatan diskusi kelompok dengan benar.
8. Peserta didik memahami akibat tidak melaksanakan hak dan kewajiban
melalui diskusi kelompok dengan baik.
9. Peserta didik mampu melaksanakan salah satu kewajiban yaitu pelestarian
tumbuhan dengan perkembangbiakan buatan di lingkungan sekolah melalui kegiatan pelestarian tumbuhan bersama kelompok dengan baik.
10. Peserta didik mampu memahami minimal 3 soal operasi hitung bilangan asli
sampai dengan angka seribu melalui pola penjumlahan melalui diskusi kelompok dengan benar.
11. Peserta didik mampu memahami minimal 3 soal operasi hitung bilangan asli
sampai dengan angka seribu melalui pola penjumlahan melalui diskusi kelompok dengan benar.
12. Peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung bilangan asli
melalui pengamatan pola penjumlahan dan perkalian melalui diskusi kelompok dengan benar.
13. Peserta didik mampu merancang 1 model matematika dalam memecahkan
masalah nyata sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan melalui kegiatan diskusi kelompok dengan baik.
14. Peserta didik mampu merancang 1 model matematika dalam memecahkan
masalah nyata sehari-hari yang berkaitan dengan perkalian melalui kegiatan diskusi kelompok dengan baik.
Langkah selanjutnya yang ditempuh oleh peneliti adalah peneliti menentukan tema. Tema ditentukan peneliti dari analisis kebutuhan yang sudah
dilakukan. Tema yang ditentukan adalah berTema Keanekaragaman Hayati.
4.1.1.2 Desain