Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Gejala-Gejala Ketidakpuasan Kerja

20 Menurut Sutrisno Hadi As’ad,1978:62 Kepuasan kerja pada dasarnya adalah “security feeling” dan mempunyai dua segi. a. Segi sosial ekonomi, yang berhubungan dengan gaji dan jaminan sosial. b. Segi sosial psikologis, yaitu berhubungan erat dengan: 1. kesempatan untuk maju 2. mendapatkan penghargaan 3. berhubungan dengan masalah pengawasan 4. berhubungan dengan pergaulan antara karyawan dengan karyawan dan antara karyawan dengan atasannya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang positif yang menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja, termasuk di dalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi fisik dan kondisi psikologis.

2. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja

Banyak orang berpendapat bahwa gaji atau upah merupakan faktor utama untuk timbulnya kepuasan kerja, sampai taraf tertentu hal ini memang dapat diterima, akan tetapi gaji tidak dapat menjadi faktor utama apabila masyarakat telah dapat memenuhi kebutuhannya beserta keluarganya secara wajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 Burt As’ad, 1978:64 mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja. 1. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain: a. hubungan langsung antara manajer dengan karyawan; b. faktor fisis dan kondisi kerja; c. hubungan sosial di antara karyawan; d. sugesti dari teman kerja; e. emosi dan situasi kerja; 2. Faktor individual, berhubungan dengan sikap, umur, jenis kelamin 3. Faktor-faktor luar, yaitu berhubungan dengan keadaan keluarga karyawan, rekreasi, pendidikan. Ghiselly dan Brown As’ad, 1978:64 mengemukakan faktor- faktor yang dapat menimbulkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya, yaitu. 1. Kedudukan. Umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa puas daripada mereka yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. 2. Pangkat jabatan. Apabila ada kenaikan gaji yang sedikit banyaknya dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu akan memberikan kepuasan kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 3. Umur. Dinyatakan bahwa ada hubungan kepuasan kerja dengan umur karyawan. 4. Jaminan finansial dan jaminan sosial. Sistem gaji dibuat berdasarkan rasionalisasi dari penelitian yang intensif. 5. Mutu pengawasan. Kepuasan kerja dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan merasa bahwa dirinya adalah bagian penting dari perusahaan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu gaji, umur, jenis pekerjaan, mutu pengawasan, dan minat dalam bekerja.

3. Gejala-Gejala Ketidakpuasan Kerja

Disamping harus mengerti tentang faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, maka perlu diketahui juga beberapa tanda-tanda bahwa seseorang itu mengalami ketidakpuasan kerja. Tanda-tanda ketidakpuasan kerja menurut Daud Sirait As’ad, 1978:67 antara lain: 1. kelesuan yang berlebihan; 2. banyak bercakap-cakap pada waktu jam kerja; 3. pemakaian barang-barang milik dinas dengan boros; 23 4. banyak waktu terluang; 5. keteledoran dan ketidak hati- hatian; 6. ketidaksediaan untuk bekerjasama antara atasan dengan bawahannya; Menurut Siagian As’ad, 1978:67, hal- hal yang dapat dilihat apabila terjadi ketidakpuasan kerja yang terjadi di kalangan karyawan adalah sebagai berikut. 1. Labor turn over pindahnya pegawai yang tinggi. 2. Sering terjadi pertikaian perburuhan labor disputes yang dapat mengakibatkan pemogokan. 3. Terlalu banyak pegawai yang tidak masuk dan terlambat. 4. Moral kerja yang rendah berupa kemalasan.

D. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi