Pengujian Normalitas dan Linearitas Uji Asumsi Klasik

Uji reliabilitas pada penelitian ini diperoleh r hitung pada variabel konsep diri = 0.8349; kepuasan kerja = 0.7975; budaya organisasi = 0.8106; kualitas pelayanan = 8712. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa 11 r r tabel 0.222 pada taraf signifikasi 5 sehingga kuesioner telah memenuhi syarat reliabilitas.

H. Pengujian Normalitas dan Linearitas

a. Statistik Deskriptif Untuk dapat mendeskripsikan variabel konsep diri, kepuasan kerja, budaya organisasi dan kualitas pelayanan karyawan dilakukan perhitungan mean, median, modus, dan standar deviasi. Perhitungan nilai-nilai tersebut didasarkan pada skor jawaban masing- masing responden. Selanj utnya menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II Masdijo,1995:157 sebagai berikut: Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan 81 - 100 Sangat tinggi 66 - 80 Tinggi 56 - 65 Cukup tinggi 46 - 55 Rendah Di bawah 46 Sangat rendah b. Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan berdasarkan rumus Kolmogrov Smirnov Sugiyono, 2003:150. Persamaan rumusnya adalah: 2 2 Se S F TC = D = Max [ Fo xi – Fn xi ] Keterangan: D = Deviasi Fo xi = Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan. Fn xi = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi. Jika D hitung nilai D tabel pada taraf signifikasi 5 maka distribusi data dikatakan normal. Jika nilai D hitung lebih nilai D tabel maka distribusi dikatakan tidak normal. c. Pengujian Linearitas Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan uji F dengan rumus sebagai berikut Sudjana,1996:332: Keterangan; F = Nilai F untuk garis regresi TC S 2 = Varians Tuna Cocok 2 Se = Varians kekeliruan Jika F hitung F tabel dengan taraf signifikasi 5 maka variabel bebas dengan variabel terikat tersebut mempunyai hubungan linear. Sebaliknya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI apabila F hitung F tabel dengan taraf signifikasi 5 maka variabel bebas dan variabel terikat tidak mempunyai hubungan linear.

H. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas Bertujuan untuk menguji derajad hubungan linear di antara variabel- variabel bebas dalam model regresi. Untuk menguji multikolinearitas menggunakan rumus Variance Infation Factor VIF hitung. Adapun rumus yang digunakan yaitu Nugroho, 2005:58 VIF = 1 Tolerance Kriteria pengujian multikolinearitas yaitu jika Variance Infation Factor VIF hitung tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dinyatakan terbebas dari multikolinearitas. Sedangkan jika Variance Infation Factor VIF hitung lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance lebih kurang dari 0,1 maka model dinyatakan terjadi multikolinearitas. b. Uji Heteroskedasitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Jika hasil pengamatan variance tetap sama, maka disebut homoskedastisitas jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan Uji Glejser Glejser Test. Setelah memperoleh residual atau kesalahan pengganggu ei dari regresi GLS, Glejser mengusulkan regresi harga mutlak absolute value dari ei, yaitu ei terhadap variabel bebas x yang dianggap mempunyai hubungan yang kuat dengan i σ . Dalam eksperimen yang dilakukan, Glejser menggunakan tiga fungsi sebagai berikut Supranto, 2001:273. ei = B X1 + Vi Keterangan : vi : kesalahan pengganggu Selanjutnya untuk menetukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut: a. Jika probabilitas P 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. b. Jika probabilitas P 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.

J. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan