21
perubahan yang terjadi akan bersifat langgeng karena didasari pada pengertian dan kesadaran yang tinggi dan bukan karena paksaan Maulana, 2009;
Notoatmodjo, 2010. Metode edukasi kesehatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan antara lain :
1. Seminar
Seminar merupakan suatu penyajian atau presentasi dari seorang ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik. Metode seminar hanya cocok untuk sasaran
kelompok besar dengan latar belakang pendidikan menengah ke atas. Dalam metode kelompok besar, yang dimaksud disini adalah jika peserta penyuluhan
dalam edukasi kesehatan lebih dari lima belas orang Notoatmodjo, 2010. Seminar tidak menghasilkan sebuah kesepakatan atau keputusan. Tujuan
dari seminar adalah untuk memperkenalkan suatu pemikiran yang baru tentang topik yang dibicarakan. Dalam sebuah seminar ada seorang moderator yang
menjadi penghubung antara peserta seminar dengan pembicara seminar Djojodibroto, 2004.
Dalam sebuah seminar, peserta seminar mendapat keterangan teoretis secara lebih luas dan mendalam tentang topik yang dibahas. Dalam melaksanakan
suatu tugas atau topik dalam seminar, peserta seminar akan mendapatkan petunjuk praktis untuk melaksanakannya. Peserta dalam seminar juga diajak untuk dapat
berpikir dan bersikap secara logis dan ilmiah. Peserta seminar juga menjadi kurang aktif karena peserta lebih banyak mendengarkan penjelasan dan waktu
yang digunakan untuk tanya jawab terbatas. Seminar membutuhkan penataan ruang tersendiri dalam pelaksanaannya Santoso, 2010.
22
Penelitian oleh Bindawas 2013, Hu 2015, dan Warbuton 2006 memberikan hasil bahwa edukasi dalam bentuk seminar dapat meningkatkan
pengetahuan. Penelitian oleh Prabandari dan Prawitasari 1995 menunjukkan bahwa metode seminar lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
tindakan dibandingkan dengan metode diskusi.
2. CBIA
Metode ini pada dasarnya merupakan metode pembelajaran untuk ibu rumah tangga agar lebih aktif dalam mencari informasi tentang obat yang
digunakan dalam keluarga. Dalam metode ini, peserta dibagi dalam kelompok- kelompok kecil. Tiap kelompok terdapat seorang tutor yang bertugas sebagai
fasilitator diskusi dan membimbing peserta untuk menemukan atau memecahkan masalah
yang ada.
Dalam CBIA
juga terdapat
narasumber yang
bertanggungjawab dalam menjawab permasalahan yang ditemukan saat diskusi dan tidak dapat dijawab oleh peserta Suryawati, 1995. Penelitian oleh
Rossetyowati 2012 dan penelitian Indijah et al. 2013 menunjukkan hasil bahwa CBIA dapat untuk meningkat pengetahuan, sikap, dan tindakan.
3. Simulasi