Lokasi Penelitian Instrumen Penelitian

27 3. Tindakan adalah bentuk tindakan nyata yang dilakukan responden terkait penggunaan antibiotika yang diukur dengan kuesioner. Tindakan diindentifikasi berdasarkan sistem scoring. Kategori tindakan yang baik jika skor 76-100 atau responden mendapatkan skor 31-40, kategori sedang jika skor 56-75 atau responden mendapatkan skor 23-30, dan kategori buruk jika skor 56 atau responden mendapatkan skor 23. 4. Pre intervensi adalah pengukuran pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan kuesioner yang diberikan sebelum seminar. 5. Post-1 intervensi adalah pengukuran pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan kuesioner yang diberikan segera setelah seminar. 6. Post-2 intervensi adalah pengukuran pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan kuesioner yang diberikan satu bulan setelah seminar. 7. Post-3 intervensi adalah pengukuran pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan kuesioner yang diberikan dua bulan setelah seminar.

D. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Krodan, RT 02, Maguwoharjo, Depok, Sleman.

E. Subyek Penelitian dan Sampling

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian yang digunakan adalah ibu-ibu di Dusun Krodan, RT 02 dan memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah yaitu berusia 26-45 28 tahun, dapat membaca dan menulis, tidak mempunyai latar pendidikan dan pekerjaan di bidang kesehatan, tidak pernah mengikuti seminar atau pelatihan tentang antibiotika selama dua tahun terakhir, dan bersedia untuk mengikuti kegiatan selama periode penelitian berlangsung secara sukarela dengan mengisi “informed consent”. Kriteria eksklusi responden adalah responden yang sesuai kriteria inklusi namun tidak bersedia mengisi kuesioner, responden yang bersedia mengisi kuesioner namun tidak diisi secara lengkap, dan responden yang tidak dapat mengisi kuesioner sendiri.

2. Sampling

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan non random sampling . Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling . Peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel, yaitu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan. Pada seminar di RT 02, anggota PKK yang hadir dalam seminar sebanyak 36 orang. Jumlah responden yang tidak masuk kriteria umur sebanyak 4 orang. Total seluruh responden RT 02 yang masuk kriteria inklusi sebanyak 32 orang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri atas empat bagian, yaitu sebagai berikut: 29 1. Bagian pertama berupa lembar kuesioner dengan bentuk close form item yang memuat tentang data demografi responden yang terdiri dari nama, alamat, pendidikan terakhir, usia, dan pekerjaan. 2. Kuesioner bagian kedua menggunakan tipe skala dichotomous untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden mengenai antibiotika. Responden diminta memilih salah satu alternatif jawaban “ya” atau “tidak” yang terdiri dari 20 pernyataan dan terbagi dalam 10 pernyataan favorable dan 10 pernyataan unfavorable. Pokok bahasan bagian pertama ini meliputi pengertian antibiotika, tempat memperoleh antibiotika, cara memperoleh antibiotika, cara penggunaan antibiotika, dan bahaya atau akibat penggunaan antibiotika resistensi. 3. Kuesioner pada bagian ketiga ini menggunakan skala Likert dengan empat pilihan jawaban, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS yang berfungsi untuk mengetahui sikap responden terkait antibiotika. Bagian ini terdiri dari 10 pernyataan dan terbagi dalam 5 pernyataan favorable dan 5 pernyataan unfavorable. Pokok bahasan bagian kedua ini meliputi penggunaan sisa antibiotika, sumber informasi antibiotika, dan tempat memperoleh antibiotika. Pernyataan tersebut antara lain mengenai: gaya hidup, sumber informasi antibiotika, dan tempat memperoleh antibiotika. 4. Bagian keempat menggunakan skala Likert yang terdiri dari 10 pernyataan yang berfungsi untuk mengetahui tindakan responden terkait antibiotika dan terbagi dalam 5 pernyataan favorable dan 5 pernyataan unfavorable. Pokok 30 bahasan bagian kedua ini meliputi gaya hidup, cara penggunaan antibiotika, efek samping obat, dan penghindaran untuk menggunakan antibiotika. Pernyataan-pernyataan kuesioner ini secara terperinci dapat dilihat pada Tabel I berikut: Tabel I. Pernyataan favorable dan unfavorable pokok bahasan aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan

G. Tata Cara Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia lanjut pada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelurahan Terban, Yogyakarta tentang antibiotika dengan metode seminar.

0 0 113

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria lansia tentang antibiotika dengan metode seminar di Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

0 1 147

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 134

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Desember 2014 – Maret 2015.

6 63 133

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan siswi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tentang antibiotika melalui metode seminar.

0 0 103

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

0 6 137

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122