4
demikian, ibu menjadi paham akan pentingnya penggunaan obat khususnya antibiotika secara tepat dan rasional untuk mencegah semakin tingginya resistensi
terhadap antibiotika.
1. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan beberapa permasalahan penelitian sebagai berikut :
a. Seperti apakah karakteristik demografi responden?
b. Seberapa tinggi tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat
mengenai antibiotika sebelum seminar? c.
Seberapa tinggi tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat mengenai antibiotika sesudah seminar?
d. Apakah ada peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan sebelum dan
sesudah seminar?
2. Keaslian penelitian
Dari penelusuran pustaka yang telah dilakukan, penelitian tentang peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Dusun Krodan
tentang antibiotika dengan metode seminar belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian yang ditemukan penulis terkait antibiotika antara lain:
a. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan
Masyarakat Mengenai Antibiotika di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta tahun 2011 oleh Marvel. Perbedaan dengan penelitian ini
terletak pada subyek, lokasi, dan fokus penelitian. Subyek yang digunakan pada penelitian oleh Marvel adalah masyarakat umum laki-
5
laki maupun perempuan, sedangkan pada penelitian ini yang menjadi subyek adalah wanita usia 26-45 tahun. Lokasi penelitian oleh Marvel di
Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta, sedangkan lokasi penelitian ini di Dusun Krodan, Kabupaten Sleman. Fokus penelitian
oleh Marvel adalah mengevaluasi tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan masyarakat mengenai antibiotika. Pada penelitian ini
peneliti meneliti apakah seminar dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita terkait antibiotika. Hasil penelitian oleh Marvel
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat terkait antibiotika.
b. Pengaruh Edukasi Tentang Penyakit Menular Seksual Terhadap Perilaku
dalam Penggunaan Antibiotika pada Pekerja Seks Komersial di Lokasi Jalanan Yogyakarta tahun 2006 oleh Ida. Perbedaan dengan penelitian ini
terletak pada subyek, lokasi, dan fokus penelitian. Subyek pada penelitian ini adalah wanita usia 26-45 tahun, sedangkan pada penelitian
oleh Ida subyek yang digunakan adalah wanita Pekerja Seks Komersial PSK. Lokasi penelitian pada penelitian ini di Dusun Krodan, sedangkan
penelitian oleh Ida berlokasi di jalanan Yogyakarta. Penelitian oleh Ida berfokus untuk melihat apakah edukasi tentang penyakit menular seksual
berpengaruh terhadap penggunaan antibiotika terhadap PSK. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada perilaku dalam
penggunaan antibiotika pada PSK sebelum dan sesudah intervensi.
6
c. Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotika
dengan Metode Cara Belajar Ibu Aktif CBIA di Kabupaten Jember oleh Rossetyowati pada tahun 2012. Perbedaan dengan penelitian ini terletak
pada intervensi yang diberikan kepada subyek penelitian dan lokasi penelitian. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
seminar, sedangkan pada penelitian oleh Rossetyowati intervensi yang digunakan adalah metode CBIA. Lokasi penelitian oleh Rossetyowati di
Kabupaten Jember, sedangkan lokasi penelitian ini di Dusun Krodan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode CBIA dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotika. d.
Pengaruh Penyuluhan Penggunaan Antibiotika Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Kota Manado oleh Wowiling, Goenawi, dan
Citraningtyas pada tahun 2013. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada intervensi, lokasi penelitian, dan fokus penelitian. Intervensi yang
digunakan pada penelitian oleh Wowiling et al. adalah penyuluhan, sedangkan penelitian ini menggunakan seminar. Penelitian ini berlokasi
di Dusun Krodan, sedangkan penelitian oleh Wowiling et al. berlokasi di Kota Manado. Penelitian ini berfokus pada peningkatan pengetahuan,
sikap, dan tindakan karena diberikan seminar, sedangkan penelitian oleh Wowiling et al. berfokus pada peningkatan pengetahuan karena pengaruh
penyuluhan. Hasil penelitian oleh Wowiling et al. menunjukkan bahwa penyuluhan penggunaan antibiotika terhadap tingkat pengetahuan
masyarakat bermakna perubahannya.
7
e. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Penggunaan
Antibiotika dengan Metode CBIA di Kelurahan Rempoa Ciputat Timur pada tahun 2013 oleh Indijah, Nida, dan Suprapti. Apabila dibandingkan
dengan penelitian ini, perbedaannya terletak pada intervensi, lokasi penelitian, dan fokus penelitian. Intervensi yang digunakan penelitian ini
adalah metode seminar, sedangkan penelitian oleh Indijah menggunakan metode CBIA. Lokasi penelitian Indijah di Kelurahan Rempoa Ciputat
Timur, sedangkan penelitian ini di Dusun Krodan. Fokus penelitian Indijah et al. adalah melihat adanya peningkatan pengetahuan dan sikap
dengan adanya CBIA, sedangkan penelitian ini melihat adanya peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan diberikan seminar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode CBIA dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu terhadap penggunaan antibiotika.
3. Manfaat penelitian