46
pengetahuan responden setelah diberikan informasi tentang antibiotika melalui seminar.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian oleh Wowiling et al. 2013 yang menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah responden yang memiliki
pengetahuan baik mengenai antibiotika yang diukur menggunakan posttest setelah intervensi berupa penyuluhan. Hasil tersebut menunjukkan jumlah
responden yang memiliki pengetahuan baik sebelum intervensi sebesar 9,3 dan setelah intervensi jumlahnya meningkat menjadi 40.
Adanya peningkatan
pengetahuan setelah
diberikan seminar
menunjukkan bahwa responden dapat memahami dengan baik seminar yang diberikan. Hasil penelitian ini memperkuat kesimpulan penelitian Wowiling et al.
2013 bahwa edukasi kesehatan berpengaruh pada pengetahuan responden.
2. Sikap
Pengukuran pada post-1 intervensi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada jumlah responden kategori sikap baik dari 25
menjadi 53,1 p0,05, atau sebanyak 28,1 responden yang mengalami peningkatan sikap menjadi baik. Jumlah responden dengan kategori sikap sedang
berkurang dari 62,5 menjadi 46,9 dan tidak ada respoden dengan kategori sikap buruk.
Pada post-2 intervensi, jumlah responden dengan kategori sikap baik meningkat signifikan dari 25 menjadi 53,1 p0,05, yang berarti jumlah
responden yang mengalami peningkatan sikap menjadi baik sebesar 28,1.
47
Jumlah responden dengan kategori sikap sedang sebesar 46,9, dan tidak ada responden dengan kategori sikap buruk.
Pengukuran sikap pada post-3 intervensi menunjukkan bahwa jumlah responden dengan kategori sikap baik meningkat signifikan dari 25 menjadi
43 p0,05, atau sebesar 18 responden yang mengalami peningkatan sikap menjadi baik. Jumlah responden dengan kategori sikap sedang sebesar 56,2.
Pada post-3 intervensi tidak ada responden dengan kategori sikap buruk. Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam gambar 5.
Seminar sebagai salah satu metode edukasi yang penting bagi perubahan sikap dalam menggunakan antibiotika yang lebih baik. Selain itu, pengetahuan,
pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting dalam menentukan sikap yang utuh Notoatmodjo, 2010. Adanya peningkatan pengetahuan yang
diperoleh dari seminar dalam penelitian ini dapat menyebabkan peningkatan sikap responden.
Faktor lain yang mempengaruhi peningkatan sikap responden yaitu adanya pesan yang kuat dari seminar, sehingga responden memberikan penilaian
yang baik terkait antibiotika. Sikap mudah terbentuk jika terdapat pengalaman pribadi. Pada seminar ada beberapa responden yang menceritakan pengalamannya
menggunakan antibiotika. Setelah diberikan penjelasan melalui seminar responden menyadari bahwa telah menggunakan antibiotika secara tidak tepat,
sehingga hal ini dapat langsung dijadikan contoh bahan evaluasi untuk responden lain untuk menggunakan antibiotika secara tepat dan rasional.
48
3. Tindakan