9
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap obyek, sebagian besar obyek tersebut diperoleh dengan sendirinya melalui panca indra. Pengetahuan
yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek tersebut. Pengetahuan lebih bersifat pengenalan terhadap suatu hal secara
obyektif Notoatmodjo, 2010; Sarwono, 2012. Pengetahuan seseorang memiliki dua aspek, yaitu aspek positif dan aspek
negatif. Kedua aspek tersebut akan menentukan sikap seseorang. Apabila aspek positif dari pengetahuan semakin banyak maka sikap yang terbentuk semakin
positif. Apabila aspek negatif pengetahuan lebih banyak maka terbentuk sikap negatif Wawan dan Dewi, 2010.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman dan fasilitas yang berasal dari berbagai narasumber, misalnya media cetak, media elektronik, atau melalui
komunikasi interpersonal dengan orang lain. Semakin banyak fasilitas yang dimiliki maka akan memungkinkan seseorang memperoleh informasi semakin
banyak sehingga pengetahuan yang dimiliki akan semakin meningkat Notoatmodjo, 2010.
10
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur, pengalaman, intelegensi, informasi, dan pendidikan. Semakin cukup umur maka tingkat
kematangan dan kekuatan berpikir seseorang akan lebih matang. Pada usia lanjut, kemampuan untuk menerima dan mengingat pengetahuan akan berkurang.
Pengalaman sebagai faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu cara memperoleh kebenaran dengan mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh
dalam memecahkan suatu masalah. Intelegensi merupakan kemampuan untuk belajar dan berpikir abstrak dimana intelegensi akan mempengaruhi hasil dari
proses belajar. Perbedaan intelegensi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuannya Budi dan Riyanto, 2013; Wawan dan Dewi,
2010. Faktor lainnya yang mempengaruhi pengetahuan adalah informasi.
Adanya informasi yang baik dari berbagai media dapat meningkatkan pengetahuan seseorang, meskipun orang tersebut memiliki pendidikan yang
rendah. Pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh pada pengetahuan, dengan adanya pendidikan maka pengetahuan akan meningkat. Meskipun
seseorang memiliki pendidikan rendah, tetapi pengetahuan dapat ditingkatkan melalui informasi dari berbagai sumber selain dari pendidikan formal Budi dan
Riyanto, 2013; Wawan dan Dewi, 2010. 3.
Pengukuran pengetahuan
Pengukuran tingkat pengetahuan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan seseorang dan hasilnya disajikan pada tabel distribusi frekuensi.
11
Pengukuran pengetahuan menggali jawaban yang diketahui responden dari sebuah pernyataan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan metode wawancara
tertutup menggunakan instrumen kuesioner. Wawancara tertutup adalah wawancara yang melibatkan responden untuk menjawab suatu pernyataan dengan
memilih opsi jawaban yang telah tersedia. Dalam wawancara tertutup tersebut responden memilih jawaban yang mereka anggap benar Notoatmodjo, 2010.
Pada pengukuran pengetahuan, pengetahuan responden dikatakan baik apabila respoden mampu menjawab dengan benar 76-100 dari total pernyataan
pengetahuan. Tingkat pengetahuan responden sedang jika mampu menjawab pernyataan 56-75. Tingkat pengetahuan responden buruk jika mampu menjawab
pernyataan 56 Arikunto, 2006. Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan pernyataan dengan bentuk
dichotomous scale . Skala tersebut merupakan pernyataan untuk mengukur
pengetahuan yang jawaban pernyataan tersebut telah disediakan. Pada pernyataan telah disediakan dua alternatif jawaban dan harus dipilih salah satu. Alternatif
jawaban tersebut menggunakan pendekatan logika, yaitu “benar” dan “salah” atau “ya” dan “tidak”. Cara pengukuran pengetahuan dilakukan dengan memberikan
penilaian scoring yaitu untuk jawaban yang benar diberi nilai 1 dan nilai 0 untuk jawaban yang salah Mustafa, 2009.
12
B. Sikap