48
3. Tindakan
Pada pengukuran segera setelah seminar, jumlah responden yang memiliki tindakan baik sebesar 53,1 tetapi tidak terdapat peningkatan tindakan
secara signifikan p=0,15. Jumlah responden yang memiliki tindakan sedang sebesar 46,9 dan tidak ada responden yang memiliki tindakan yang buruk.
Pada pengukuran post-2 intervensi, jumlah responden yang memiliki tindakan baik sebesar 46,9 dan tidak terjadi peningkatan tindakan secara
signifikan p=0,17. Jumlah responden yang memiliki tindakan sedang sebesar 53,1 dan tidak ada responden yang memiliki tindakan buruk.
Untuk post-3 intervensi, jumlah responden yang memiliki tindakan baik sebesar 40,6 dan tidak terdapat peningkatan secara signifikan p=0,20. Jumlah
responden yang memiliki tindakan sedang sebesar 59,4, dan tidak ada responden yang memiliki tindakan buruk.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan tindakan secara signifikan setelah intervensi. Penelitian oleh Jha, Bajracharya, dan
Shankar 2013 juga menunjukkan hasil yang sama, yaitu tidak ada peningkatan tindakan setelah intervensi kepada responden. Hal tersebut dapat disebabkan
durasi intervensi yang pendek dan intervensi yang hanya dilakukan sekali saja. Durasi intervensi yang pendek dapat menyebabkan adanya beberapa informasi
yang belum dipahami responden secara mendalam. Tidak adanya intervensi secara berulang follow up menyebabkan ingatan responden terkait informasi antibiotika
yang diberikan saat seminar dapat berkurang. Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam gambar 5.
49
Dalam penelitian ini terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap tetapi tidak terdapat peningkatan tindakan secara signifikan. Hal tersebut kemungkinan
dikarenakan sikap belum tentu tentu dapat mewujudkan suatu tindakan, karena untuk mewujudkan suatu sikap menjadi tindakan diperlukan faktor pendukung
seperti fasilitas dan dukungan dari berbagai pihak Notoatmodjo, 2010. Peningkatan pengetahuan dan sikap dalam penelitian juga dapat
dimungkinkan terjadi karena faktor selain seminar, seperti pekerjaan responden dan informasi yang didapat responden dari berbagai sumber. Jumlah responden
yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebesar 75, sehingga responden mempunyai lebih banyak waktu untuk mencari dan membaca informasi terkait
antibiotika dari sumber lain. Meskipun terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap secara signfikan, namun respoden belum dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari karena pada penelitian ini tidak terjadi peningkatan tindakan responden secara signifikan.
Gambar 5. Perbandingan jumlah responden berdasarkan aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan kategori baik pada post-1, post-2,
dan post-3 intervensi
37,5 43,8
34,4 53,1
53,1 43,8
53,1 46,9
40,6
10 20
30 40
50 60
Post-1 Post-2
Post-3 Pengetahuan
Sikap Tindakan
50
D. Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden tentang