PELAKSANAAN PENELITIAN DESKRIPSI SUBJEK

Australia, Banjarmasin, Bekasi, Blora, Gresik, Jakarta, Jerman, Kabanjahe, Kalimantan, Kebumen, Klaten, Kupang, Malang, Malaysia , Medan dan Turki. Dari 50 sujek, lamanya menjalani pacaran jarak jauh dikategorikan kedalam 3 kategori dengan menggunakan rumus pembagian kategori berdasarkan norma kelompok. Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan hasil pembagian sebagai berikut : Tabel 11 Deskripsi lama subjek menjalani hubungan pacaran jarak jauh Lama Jumlah Presentase 3 – 14 bulan 26 52 16 – 46 bulan 21 42 48 -78 bulan 3 6 Sebanyak 52 subjek sudah menjalani pacaran jarak jauh selama 3 sampai dengan 14 bulan. 42 lainnya sudah menjalani hubungan pacaran jarak jauh selama 16 sampai dengan 46 bulan. Dan sisanya sebanyak 6 subjek sudah menjalani hubungan pacaran jarak jauh selama 48 sampai dengan 78 bulan. Tabel 12 Deskripsi intensitas bertemu subjek dan pasangannya dalam sebulan Intensitas Jumlah Persentase Kurang dari sekali sebulan 29 58 Sekali dalam sebulan 21 42 Lebih dari sekali sebulan Sebanyak 58 subjek penelitian ini menyatakan bahwa intensitas bertemu dengan pasangan adalah kurang dari sekali sebulan. Sisanya sebanyak 42 subjek menyatakan bahwa intensitas bertemu dengan pasangan adalah sekali dalam sebulan. Sedangkan tidak ada satupun subjek yang bertemu dengan pasangannya lebih dari sekali dalam sebulan.

D. HASIL PENELITIAN

1. Uji asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahi apakah data penelitian berasal dari populasi yang bersifat normal atau tidak Santoso,2010. Dikarenakan subjek penelitian berjumlah 50 orang maka uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows dengan teknik analisis Saphiro-Wilk Santoso, 2010. Jika p 0,05, maka sebaran skor dapat dinyatakan tidak normal. Sebalikkan jika p 0,05, maka sebaran skor dari data dikatakan memenuhi distribusi normal. Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Skala Harga Diri dan Manajemen Konflik Shapiro-Wilk statistic df Sig. Harga Diri .985 50 .779 Manajemen konflik secara umum .966 50 .155 Manajemen konflik kompromi .964 50 .134 Manajemen konflik kolaborasi .960 50 .091 Manajemen konflik menghindari .971 50 .251 Manajemen konflik akomodasi .979 50 .518 Manajemen konflik kompetisi .951 50 .037 Dari hasil pengujian normalitas dengan teknik tersebut skala harga diri didapatkan nilai Saphiro-wilk sebesar 0.779. Untuk skala manajemen konflik secara keseluruhan sebesar 0.155. Sedangkan untuk perbentuk memperoleh nilai yaitu kompromi sebesar 0.134, kolaborasi sebesar 0.091, menghindar sebesar 0.251, akomodasi sebesar 0.518, dan kompetisi sebesar 0.037. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data yang terdistribusi normal adalah pada skala harga diri dan skala manajemen konflik secara keseluruhan. Selain itu manajemen konflik perbentuk yaitu kompromi, kolaborasi, menghindari, dan akomodasi juga datanya terdistribusi normal. Sedangkan data yang tidak terdistribusi normal adalah skala manajemen konflik kompetisi. b. Uji linearitas Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung memililiki hubungan linear atau tidak. Dua variabel dikatakan memiliki hubunan linear jika memiliki taraf signifikansi kurang dari 0,05 p 0,05. Setelah dilakukan uji linearitas, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 14 Ringkasan Uji Linearitas ANOVA Table F Sig. KOMPROMI HARGA DIRI Between Groups Combined 3.432 .010 Linearity 20.294 .001 Deviation from Linearity 2.950 .020 KOLABORASI HARGA DIRI Between Groups Combined 1.345 .290 Linearity 6.418 .025 Deviation from Linearity 1.200 .376 MENGHINDARI HARGA DIRI Between Groups Combined 1.233 .355 Linearity 6.912 .021 Deviation from Linearity 1.070 .470 AKOMODASI HARGA DIRI Between Groups Combined 1.033 .501 Linearity .765 .398 Deviation from Linearity 1.041 .494 KOMPETISI HARGA DIRI Between Groups Combined .924 .596 Linearity .159 .697 Deviation from Linearity .946 .576 Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa harga diri memiliki hubungan linear dengan manajemen konflik kompromi, kolaborasi, dan menghindari, dengan taraf signifikansi p sebesar 0.001 , 0.025 , dan 0.021. Namun pada manajemen konflik akomodasi dan kompetisi tidak memiliki hubungan linear dengan harga diri. Hal ini dikarenakan taraf signifikansinya melebihi 0.05, yaitu sebesar 0.398 dan 0.697. c. Uji Hipotesis Setelah melakukan uji normalitas dan uji linearitas pada data yang diperoleh, selanjutnya peneliti melakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis korelasi Pearson dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows untuk melihat hubungan harga diri dan ketiga manajemen konflik yaitu kompromi, kolaborasi dan menghindar. Hal ini dikarenakan keempat variabel tersebut datanya terdistribusi normal dan antara tiap manajemen konflik tersebut jika dihubungkan dengan harga diri memiliki hubungan yang linear. Selain itu teknik analisis korelasi Spearman dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows juga digunakan untuk melihat hubungan pada harga diri dan manajemen konflik yaitu akomodasi dan kompetisi. Hal ini dikarenakan data dari kedua manajemen konflik ini tidak terdistribusi normal. Dalam melakukan uji hipotesis, peneliti menggunakan uji hipotesisi satu ekor one-tailed disesuaikan dengan hipotesis penelitian yang telah dinyatakan diawal. Setelah dilakukan pengujian, didapatkan hasil sebagi berikut :