Sumber konflik dalam pacaran jarak jauh

2001. Orang yang menggunakan gaya ini tidak sepenuhnya mendapatkan apa yang diinginkan, namun mencoba sedikit mengalah demi tercapainya solusi yang adil bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik Beebe, 2011. Menurut Supratiknya 1995, gaya ini menganggap tercapainya tujuan pribadi maupun hubungannya dengan pihak lain yang terlibat dalam konflik adalah cukup penting. Hal ini membuat individu yang terlibat dalam konflik mau mengorbankan sedikit tujuannya dan hubungannya dengan pihak lain demi tercapainya kepentingan dan kebaikan bersama.

b. Kolaborasi atau kerjasama

Gaya ini melihat konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan Beebe, 2011. Menurut Supratiknya 1995, gaya ini menganggap konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya yang harus sejalan dengan tujuan pribadi maupun tujuan lawannya. Hal ini membuat individu yang menggunakan gaya ini sebagai manajemen konflik, berusaha mengutamakan tujuan pribadi dan hubungannya dengan pihak lain, serta selalu berusaha mencari penyelesaian yang memuaskan kedua pihak dan mampu menghilangkan ketegangan serta perasaan negatif lain yang mungkin muncul dalam diri pihak yang berkonflik. Pickering 2001 berpendapat bahwa dalam gaya ini, individu yang berkonflik mencoba mengadakan pertukaran informasi. Individu mencoba melihat sedalam mungkin semua perbedaan yang ada dan mencari pemecahan masalah yang disepakati semua pihak. Menurut Beebe 2011, gaya ini berfokus pada kepentingan bersama. Gaya ini juga dapat menghasilkan banyak pilihan untuk memecahkan masalah. Individu yang menggunakan gaya ini didorong untuk dapat berpikir kreatif dan berusaha mencapai berbagai alternatif solusi Pickering, 2001. Orientasi dari gaya ini adalah menang-menang Beebe, 2011. Keputusan mengenai pemecahan masalah didasarkan pada kriteria yang obyektif. Menurut Wood 2007, orientasi menang- menang mengasumsikan bahwa biasanya terdapat cara untuk mengatasi perbedaan agar setiap orang yang terlibat konflik merasa diuntungkan. Orientasi ini menghasilkan solusi yang cukup memuaskan kebutuhan dan dapat melidungi kesehatan hubungan. Winardi 1994 berpendapat bahwa kondisi menang-menang meniadakan alasan untuk melanjutkan atau menimbulkan konflik kembali. Hal ini dikarenakan tidak adanya hal yang dihindari dan semua persoalan dibicarakan secara terbuka. Winardi 1994 menambahkan bahwa gaya manajemen konflik ini merupakan pendekatan yang paling berhasil untuk mengatasi konflik.