Kompetisi Jenis Gaya Manajemen Konflik

memenuhi tugas perkembangannya pada masa ini akan mempengaruhi perkembangannya pada masa dewasa tengah. Erikson dalam Santrock 2012 mengungkapkan bahwa tugas perkembangan pada masa dewasa awal adalah pembentukan relasi intim dengan orang lain. Ketika seseorang mampu menjalin relasi intim dan akrab dengan orang lain, maka individu tersebut akan mencapai keintiman namun apabila tidak maka akan terjadi isolasi.

2. Pengertian Pacaran Jarak Jauh

Pacaran merupakan hubungan pranikah yang terjalin antara pria dan wanita yang dapat diterima oleh masyarakat Bennet dalam Wisnuwardhani, 2012. Menurut Wisnuwardani 2012 pacaran merupakan sarana untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang lebih mendalam, mendapatkan dukungan emosional, kasih sayang, kesenangan dan eksplorasi seksual. Beebe 2010 berpendapat bahwa suatu hubungan dapat dilakukan secara jarak dekat maupun jarak jauh. Hal ini dikarenakan tidak selamanya seseorang dapat bersama-sama dengan orang terdekatnya. Banyak hal seperti perbedaan kota dalam bekerja, bersekolah, dan lain sebagainya membuat seseorang harus terpisah jarak dengan orang-orang yang berhubungan dekat dengan dirinya. Keadaan yang seperti ini disebut dengan hubungan jarak jauh. Hal ini juga dapat terjadi dalam hubungan pacaran. Menurut Beebe 2011, hubungan jarak jauh merupakan suatu hubungan yang tidak memungkinkan pasangan untuk bertemu secara face to face karena terpisah jarak dalam jangka waktu tertentu. Dalam jurnal Perceptions of College Students in Long Distance Relationships Skinner, 2005 disebutkan bahwa pengertian pacaran jarak jauh berbeda-beda berdasarkan penelitian yang dilakukan. Mayoritas penelitian menggunakan kriteria “pisah jarak”, bagaimanapun jarak yang digunakan berbeda-beda. Schwebel menggunakan 50 mil 80,4672 km atau lebih dalam penelitiannya, s edangkan Lydin, Pierce, O’Regan dan Knox menggunakan 200 mil 321,8688 km atau lebih untuk mendefinisikan pacaran jarak jauh. Penelitian lain bahkan menggunakan definisi lain yang kurang konkret, seperti Gulder menggunakan perkataan “pasanganku tinggal cukup jauh dariku yang akan sangat susah atau tidak mungkin untuk melihatnya setiap hari”. Definisi yang berbeda menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang berperan dalam hubungan pacaran jarak jauh Skinner,2005 Holt Stone dalam Kidenda, 2002 menggunakan faktor waktu dan jarak untuk mengkategorisasikan pasangan yang menjalani pacaran jarak jauh. Berdasarkan informasi demografis dari partisipan penelitian yang menjalani pacaran jarak jauh, didapat tiga kategori waktu berpisah 0, kurang dari 6 bulan, lebih dari 6 bulan, tiga kategori waktu pertemuan sekali seminggu, sebulan sekali, kurang dari satu kali sebulan, dan tiga kategori jarak 0-1 mil, 2-294 mil, lebih dari 250 mil.