Dinamika Hubungan antara Harga diri dan Manajemen Konflik pada

memiliki harga diri yang rendah akan cenderung menghadapi konflik dengan manajemen konflik yang destruktif. 38 Skema Dinamika Hubungan antara Harga diri dan Manajemen Konflik pada Individu Dewasa Awal yang sedang Menjalin Hubungan Pacaran Jarak Jauh Harga diri Harga diri rendah Harga diri tinggi Konstruktif Strategi manajemen konflik Destruktif - Mampu menghadapi berbagai macam situasi dalam hidupnya - Mampu membuat keputusan dalam hidupnya - Mampu memecahkan masalah - Mampu mengatasi tekanan dalam hidupnya - Pesimis terhadap diri sendiri - Tidak mampu mengatasi kecemasan dan rasa takut - Meremehkan diri sendiri - Selalu memikirkan kegagalan - Menghindar dari situasi yang menimbulkan kecemasan Pacaran jarak jauh Kompromi Kolaborasi Menghindar Akomodasi Kompetisi

E. HIPOTESIS

Hipotesis pada penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan positif yang signifikan antara harga diri dan manajemen konflik kompromi. 2. Ada hubungan positif yang signifikan antara harga diri dan manajemen konflik kolaborasi. 3. Ada hubungan negatif yang signifikan antara harga diri dan manajemen konflik menghindari. 4. Ada hubungan negatif yang signifikan antara harga diri dan manajemen konflik akomodasi. 5. Ada hubungan negatif yang signifikan antara harga diri dan manajemen konflik kompetisi. 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya berdasarkan koefisien korelasi Azwar, 2012. Penelitian ini tergolong penelitian korelasional, dimana peneliti mencoba mengetahui hubungan antara harga diri dan manajemen konflik pada individu dewasa awal yang sedang menjalin hubungan pacaran jarak jauh. Data-data yang diperoleh melalui angket, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas X : Harga diri 2. Variabel tergantung Y : Manajemen konflik

C. Definisi Operasional

1. Harga diri

Harga diri merupakan evaluasi yang dilakukan oleh individu terhadap dirinya sendiri yang mencakup mengenai kemampuan serta keterbatasannya yang dapat menjadi penopang dalam membangun hubungan dengan orang lain. Harga diri dapat diukur berdasarkan aspek- aspek yang diungkapkan oleh Coopersmith 1967 yaitu : a. Keberartian significance Ditunjukkan dengan perasaan bahwa diri berharga, penting, diterima, dihargai, diperhatikan, dan mendapat kasih sayang dari orang lain. b. Kekuatan power Ditunjukkan dengan kemampuan yang dimiliki untuk mengatur sesuatu dalam hidupnya, mengontrol diri, memiliki insiatif untuk menyelesaikan sesuatu dalam hidupnya serta mampu mempengaruhi lingkungannya. c. Kompetensi competence Ditunjukkan dengan keterampilan yang dimiliki untuk mencapai harapan, tujuan dan cita-cita serta mengatasi masalah dalam hidupnya. d. Kebajikan virtue Ditunjukkan dengan kesesuaian individu dengan nilai moral, norma serta peraturan yang berlaku di lingkungannya. Dalam penelitian ini harga diri diwakili oleh skor harga diri. Semakin tinggi skor yang diperoleh individu dalam skala harga diri, menunjukkan bahwa semakin tinggi harga diri yang ia miliki. Sebalikkan semakin rendah skor yang diperoleh individu dalam skala ini, maka menunjukkan semakin rendah pula harga diri yang ia miliki.

2. Manajemen konflik

Merupakan gaya atau pendekatan seseorang dalam menghadapi situasi konflik yang terjadi dalam hubungannya. Ada 5 macam strategi manajemen konflik :

1. Kompromi

Gaya manajemen konflik ini ditandai dengan : a. Mencoba menemukan jalan tengah dari konflik yang dihadapi dengan memperhatikan kebutuhan dari kedua belah pihak yang berkonflik b. Mencapai solusi yang adil c. Tercapainya kepentingan dan kebaikan bersama

2. Kolaborasi

Gaya manajemen konflik ini ditandai dengan : a. Melihat konflik sebagai masalah yang harus dipecahkan b. Mencapai solusi yang memuaskan bagi dua pihak yang berkonflik c. Mengutamakan kebutuhan kedua pihak yang berkonflik.

3. Menghindar

Gaya manajemen konflik ini ditandai dengan : a. Menghindari perdebatan b. Menarik diri dari situasi konflik c. Tidak menghasilkan solusi apapun bagi konflik d. Memberi kesan tidak perduli pada hubungan e. Menganggap bahwa setiap usaha pemecahan konflik hanya akan sia-sia

4. Akomodasi

Gaya manajemen konflik ini ditandai dengan : a. Mengalah pada pihak lain b. Mengikuti keputusan apapun dari orang lain

5. Kompetisi

Gaya manajemen konflik ini ditandai dengan : a. Mencoba memaksakan lawan untuk menerima solusi konflik yang disodorkan b. Lebih berfokus pada kebutuhan dirinya sendiri dan mengabaikan kebutuhan pihak lain yang berkonflik dengannya c. Memberikan ancaman dan peringatan pada pihak lain yang berkonflik dengannya Dalam penelitian ini gaya manajemen konflik diwakili oleh skor gaya manajemen konflik. Skor yang diperoleh dalam setiap satu gaya manajemen konflik menunjukkan seberapa besar kecenderungan penggunaan gaya manajemen konflik tersebut. Skor yang tertinggi menunjukkan gaya manajemen konflik yang dominan dipakai oleh individu tersebut.

D. Subjek Penelitian

Populasi subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Subjek yang dipilih adalah