Harga Diri Rendah Penggolongan harga diri

2001. Tidak mengherankan bila pada pacaran jarak jauh seringkali konflik dipicu oleh salah pengertian yang muncul akibat komunikasi yang kurang baik. Kondisi pacaran jarak jauh yang seringkali memaksa individu dan pasangannya berkomunikasi tidak langsung membuat individu tidak mampu memahami komunikasi tersebut dengan sepenuhnya. Selain menimbulkan kesalah pahaman, komunikasi yang kurang baik terkadang dapat memumculkan rasa curiga dan ketidak percayaan pada pasangan. Hal ini juga seringkali menjadi sumber konflik dalam pacaran jarak jauh Diah,2010. b. Keinginan untuk dihargai Seorang individu umunya memiliki keinginan untuk dihargai oleh orang lain atas sesuatu yang dilakukanya. Bila seseorang merasa tidak dihargai atau merasa diperlakukan sekehendak hati, maka kebutuhannya untuk dihargai tersebut tidak terpenuhi. Hal ini memicu reaksi pada individu tersebut, bisa berupa rasa amarah yang memicu timbulnya konflik dengan orang yang bersangkutan Pickering,2001. Kesulitan dalam memahami apa yang menjadi keinginan pasangannya dikarenakan terbatasnya kebersamaan dengan pasangan dalam hubungan pacaran jarak jauh terkadang membuat pasangannya tersebut merasa kurang dihargai.

3. Pengertian Manajemen Konflik

Manajemen konflik merupakan gaya atau pendekatan seseorang dalam menghadapi suatu situasi konflik Winardi,1994. Menurut Wirawan 2010, manajemen konflik merupakan proses menyusun strategi mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang diinginkan. Manajemen konflik merupakan ketrampilan yang amat penting dalam hubungan interpersonal. Jika seseorang tidak memiliki manajemen konflik, maka masalah sekecil apapun dengan orang lain akan menjadi persoalan yang besar Wood, 2007. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan manajemen konflik adalah cara atau pendekatan yang dipilih seseorang dalam upaya penyelesaian konflik.

4. Manajemen Konflik pada Hubungan Pacaran

Banyak orang memandang konflik sebagai faktor yang merusak hubungan. Namun sebenarnya, rusaknya hubungan sesungguhnya lebih disebabkan oleh kegagalan mengelola konflik secara konstruktif Supratiknya, 1995. Winardi 1994 berpendapat bahwa konflik-konflik yang muncul dipengaruhi oleh bagaimana konflik terdahulu ditangani. Winardi menambahkan bahwa konflik-konflik yang tidak diatasi, akan berkembang intensitasnya dan akan menimbulkan konflik-konflik yang akan datang sehubungan dengan persoalan-persoalan yang serupa. Menghargai diri sendiri, orang lain dan hubungan sangat penting dalam usaha menangani konflik. Manajemen konflik yang konstruktif tidak akan muncul ketika kita tidak dapat menghargai orang lain bahkan diri kita sendiri dari segi kebutuhan maupun perasaan. Manajemen