dengan SD Negeri Plaosan 1. Maka dengan letak secara fisik yang berdekatan, SD N Tlogoadi dan SD Negeri Plaosan 1 memiliki kesamaan
karakteristik siswa. Validitas secara empiris dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas soal dan kelayakan soal tersebut untuk diujikan
ditempat penelitian. Setelah diperoleh hasil uji dari 30 soal objektif, peneliti menghitung validitas dengan menggunakan rumus Product-
Moment dari Pearson dengan bantuan SPSS 16.
3.8.3 Hasil Uji Validitas
Peneliti telah melaksanakan validitas yang meliputi validitas permukaan face validity, validitas isi content validity, validitas
konstruksi construct validity, dan validitas kriteria criterion-related validity secara empiris. Validasi dilakukan dengan mengajukan perangkat
pembelajaran kepada ahli expert judgement dan secara empiris. Berikut hasil validasi yang telah peneliti lakukan:
3.8.3.1 Hasil validitas permukaan face validity indikator keaktifan dan soal tes Face Validity peneliti lakukan dengan menunjukkan indikator
keaktifan kepada dosen ahli, kepala sekolah dan guru. Dosen ahli mengatakan bahwa,
“menurutku bisa-bisa saja lembar observasi dan indikatornya dipakai, tetapi indikator yang kamu gunakan harus berdasar
teori dari berbagai ahli, kumpulin teori lalu disarikan dan diambil yang sesuai dengan tujuan ukur”, selanjutnya pada konsultasi berikutnya dosen
mengungkapkan, “seperti ini yang saya maksud, jasi ada beberapa ahli
yang menyatakan tentang indikator keaktifan dan kamu menentukan
beberapa indikator di lembar observasimu, nah tapi gak semua indikatorahli kamu gunakan kan?maka kamu harus memberi alasan
kenapa kamu menggunakan indikator ini, kamu jelasin kenapa rumusan ahli yang lain tidak digunain, yang terakhir sebaiknya ditentukan
normanya berapa menit sekali kamu melakukan observasi dan memberikan turus untuk setiap indikator. Nah kamu juga harus membuat
lembar observasi sebanyak mungkin sesuai durasi waktu untukmu dan observer yang membantumu
”. Dosen ahli memberi masukan agar dalam memutuskan indikator yang akan dipakai harus mempertimbangkan teori-
teori yang mendasarinya serta diungkapkan alasan mengapa memutuskan untuk menggunakan indikator tersebut.
Pertimbangan durasi waktu juga menjadi penentu perhitungan turus keaktifan yang diperoleh. Setelah melakukan face validity, maka indikator
tersebut digunakan setelah direvisi ulang dan menunjukan kembali kepada dosen ahli tersebut untuk meminta persetujuan kembali. Selain dosen,
indikator keaktifan tersebut juga ditunjukan kepada kepala sekolah dan guru, secara umum kepala sekolah dan guru menyetujui penggunaan
indikator untuk melihat tentang keaktifan siswa pada proses pembelajaran. Hasil validitas permukaan dengan dosen ahli selengkapnya terdapat pada
lampiran 5. Selain mengajukan indikator keakifan kepada dosen, kepala
sekolah dan guru, face validity juga dilakukan peneliti dengan menunjukan soal evaluasi kepada 3 orang siswa kelas V SD N Plaosan 1 dengan
pertimbangan bahwa siswa kelas V telah mendapatkan materi IPA di kelas IV. Secara keseluruhan soal evaluasi yang peneliti tunjukan kepada 3
siswa tersebut, susunan kalimatnya mudah dibaca dan dipahami maksud perintahnya oleh siswa. Siswa membaca soal-soal tersebut secara
bergantian, ketika peneliti meminta siswa untuk mengerjakannya, siswa- siswa tersebut ada yang bisa menjawabnya namun ada siswa yang sama
sekali tidak bisa menjawab. “Bisa kak, gampang, dulu pernah waktu kelas
IV, tapi kok aku ada yang lupa ya ini jawabannya”, kalimat tersebut diungkapkan oleh siswa 1 ketika peneliti memintanya untuk membaca soal
tersebut. Sedangkan siswa 2 mengatakan, “Bisa kak, tapi lupa jawabannya
aku tu”. Dari ungkapan dan uraian di atas dapat dikatakan bahwa ada beberapa jawaban dari soal tersebut yang tidak mereka ingat, namun siswa
bisa memahami maksud dan perintah yang ada pada soal. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa soal tersebut
dapat dipahami oleh siswa. Meskipun ada beberapa soal yang tidak dapat dijawab oleh siswa, namun siswa mengungkapkan bahwa siswa tersebut
paham maksud pertanyaannya. Hasil face validity yang dilakukan kepada siswa tesebut menunjukkan bahwa soal tersebut dapat dipahami oleh siswa
kelas V. 3.8.3.2 Hasil validitas isi content validity dan validitas konstruksi construct
validity untuk perangkat pembelajaran silabus, RPP, materi, lembar kerja, rubrik dan soal tes
Validitas isi dan validitas konstruksi dilakukan dengan mengajukan perangkat pembelajaran kepada validator ahli expert judgement. Expert
judgement tersebut meliputi dosen ahli, kepala sekolah dan guru. Hasil validasi desain perangkat pembelajaran dari para validator tercantum
dalam tabel 10 dan selengkapnya dapat dilhat pada lampiran 5.
Tabel 10 Penilaian Silabus
No. KOMPONEN PENILAIAN
SKOR RATA-
RATA
Dosen Kepala Sekolah
Guru
1. Kelengkapan unsur-unsur silabus
4 5
5 4,667
2. Kesesuaian antara SK, KD, dan
Indikator 4
4 4
4 3.
Kesistematisan kegiatan
pembelajaran 4
4 4
4 4.
Kesesuaian alokasi waktu dengan materi dan kegiatan pembelajaran
4 4
4 4
5. Tingkat
kecukupan sumber
belajar yang digunakan 4
4 4
4 6.
Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator
4 4
4 4
7. Penggunaan bahasa Indonesia dan
tata tulis baku 4
4 4
4
RERATA
4 4,143
4,143 4,095
Setiap komponen penilaian yang tercantum dalam instrumen validasi pada tabel 10 dinilai dengan menggunakan skala Likert 1-5.
Dalam hal ini skor 1 memiliki kualitas yang sangat buruk, skor 2 memiliki kualitas buruk, skor 4 memiliki kualitas baik sedangkan skor 5 memiliki
kualitas sangat baik. Skor 3 tidak dicantumkan karena karena skor 3
merupakan angka dimana anggapan seseorang berada pada angka aman, cukup dan atau ragu-ragu, dan hal ini cenderung dimuliki oleh warga di
Indonesia. Maka peneliti menggunakan rentang skor 1, 2, 4, dan 5 untuk kejelasan bobot skor dari setiap item. Secara umum, ketiga validator
memberikan nilai yang sama yaitu 4. Penilaian dari validator pertama yaitu dosen memiliki rerata
sebesar 4 dan semua komponen memiliki skor 4. Penilaian dari validator kedua yaitu kepala sekolah memiliki nilai rerata sebesar 4.143 dan ada 1
item yang menempati angka 5 yaitu pada item pertama tentang kelengkapan unsur silabus, sedangkan yang lainnya memiliki skor 4. Hal
tersebut tidak berbeda dengan penilaian dari validator 3 yang memiliki rerata 4.143 dan item 1 dalam komponen penilaian mendapat skor 5.
Peneliti tidak akan melakukan revisi lebih lanjut jika rata-rata skor pada setiap komponen penilaian lebih dari 3,5. Hal tersebut berdasar dari
pertimbangan bahwa skor 3,5 sudah lebih dari cukup dari angka rata-rata atau tengah dari rentang 1 sampai 5.
Peneliti tidak melakukan revisi secara keseluruhan karena rerata penilaian silabus 4,095 yang dalam hal ini sudah lebih dari target yang
ditetapkan yaitu 3,5. Namun demikian, peneliti tetap melakukan revisi dikarenakan validator memberikan saran lisan maupun tertulis untuk
memperbaiki susunan huruf maupun kalimat yang belum tepat. Selanjutnya, untuk hasil penilaian RPP dapat dilihat dalam tabel 11 dan
selengkapnya untuk perangkat sebelum divalidasi terdapat pada lampiran 2
serta hasil validasi dapat dilihat pada lampiran 5, sedangkan perangkat sesudah divalidasi dan revisi dapat dilihat pada lampiran 3.
Tabel 11 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
No. KOMPONEN PENILAIAN
SKOR RATA-
RATA Dosen
Kepala Sekolah
Guru
1. Kelengkapan unsur-unsur RPP 4
4 4
4 2. Kesesuaian Standar Kompetensi SK dan Kompetesi
Dasar KD 4
4 5
4,333 3. Kesesuaian Indikator pencapaian kompetensi dengan
SK dan KD 4
4 4
4 4. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan
indikator 4
4 4
4 5. Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD
4 4
4 4
6. Ketepatan dalam
memilih model
metode pembelajaran
5 5
5 5
7. Tingkat kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model metode
5 4
4 4,333
8. Penilaian yang dilakukan dapat mencerminkan indikator yang digunakan
4 4
4 4
9. Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan 4
4 4
4 10. Ketepatan pemilihan media pembelajaran
5 5
4 4,667
11. Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran
4 4
4 4
12. Kesesuaian Materi ajar dengan materi pokok 4
4 4
4 13. Kelengkapan instrument penilaian
4 4
4 4
14. Penggunaan bahasa Indonesia tata tulis baku 4
4 4
4 RERATA
4,214 4,142
4,143 4,167
Penilaian perangkat atau desain pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran RPP juga telah divalidasi oleh 3 orang
validator yang dipilih yaitu dosen ahli, kepala sekolah dan guru seperti yang tercantum dalam tabel 11. Dalam hal ini, keseluruhan perangkat
pembelajaran sudah terlampir dalam RPP meliputi materi, lembar kerja, soal evalusai dan rubrik penilaian setiap pertemuan. Seperti halnya kriteria
penyekoran dalam instrumen validasi silabus, instrumen validasi ini juga disusun dengan rentang skor 1, 2, 4, dan 5 disetiap komponen
penilaiannya. Tidak jauh berbeda dengan penilaian pada silabus, pada RPP rata-rata para validator memberi penilaian skor 4.
Secara keseluruhan dari 14 komponen penialain RPP, validator 1 memberi skor dengan rerata 4.214. validator 1 memberikan nilai maksimal
dengan skor 5 pada item nomor 6, 7 dan 10 yaitu item tentang ketepatan memilih metode, kesesuaian metode dengan kegiatan pembelajaran dan
ketepatan pemilihan media pembelajaran. Sedangkan penilaian validator 1 pada item yang lain adalan 4. Validator 2 memberikan penilaian dengan
rerata 4.142 dari keseluruhan item. Validator 2 memberikan skor maksimal yaitu 5 pada item nomor 6 dan 10 pada bagian ketepatan pemilihan metode
dan media pembelajaran, untuk 12 item yang lain validator 2 memberikan skor 4. Sedangkan validator 3 memberikan skor dengan rerata 4.143.
Validator 3 memberikan skor maksimal yaitu 5 pada item nomor 2 dan 6 yaitu pada bagian kesesuaian SK dan KD serta ketepatan memilih metode.
Validator 1 dan 3 yaitu dosen ahli dan guru memberikan saran dan masukan tentang instrumen pembelajaran yang peneliti susun, yaitu pada
bagian lembar kerja agar disusun dengan menarik dan mencantumkan pertanyaan pancingan untuk refleksi secara tertulis. Validator 1 juga
memberi saran agar menambah alat peraga untuk percobaan abrasi. Sedangkan validator 1, 2 dan 3 memberi koreksi pada setiap tulisan dan
ejaan yang masih kurang tepat. Seperti halnya pada silabus, peneliti tidak melakukan revisi secara
keseluruhan karena rerata penilaian RPP adalah 4,167 yang dalam hal ini sudah lebih dari target yang ditetapkan yaitu 3,5. Namun demikian,
peneliti tetap melakukan revisi dikarenakan validator memberikan saran lisan maupun tertulis untuk memperbaiki struktur huruf maupun kalimat
yang belum tepat. Selengkapnya untuk perangkat sebelum divalidasi terdapat pada lampiran 2 serta hasil validasi dapat dilihat pada lampiran 5,
sedangkan perangkat sesudah divalidasi dan revisi dapat dilihat pada lampiran 3.
3.8.3.3 Hasil validitas kriteria Criterion-Related Validity untuk 30 soal tes objektif
Peneliti melakukan validitas empiris di SD N Tlogoadi dengan pertimbangan bahwa SD N Tlogoadi berada dalam satu kelurahan dengan
SD N Plaosan sehingga memiliki karakteristik siswa yang hampir sama. Peneliti mengujikan 30 soal pilihan ganda sebagai berikut seperti pada
tabel 12 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2
Tabel 12 Indikator dan Nomor Soal Tes Objektif Sebelum Divalidasi Empiris
Indikator No soal
Indeks Kesukaran
1. Menyebutkan pengaruh
perubahan lingkungan
fisik terhadap daratan. 1, 2, 3, 4
MS, SK, M, SK
2. Menjelaskan pengaruh
perubahan lingkungan
fisik terhadap daratan 5, 7, 12, 16, 19, 21, 23,
27 MS, M, SC, M, M,
MS, MS, MS
3. Membedakan pengaruh
perubahan lingkungan
fisik terhadap daratan. 11, 20, 24, 25, 30
MS, SK, MS, M, MS
4. Memberi contoh
pengaruh perubahan
lingkungan fisik terhadap daratan
yang ada
dilingkungan sekitar. 6, 9, 10, 13, 14, 17, 18,
28 MS, MS, MS, MS, M,
MS, SC, SC
5. Menyimpulkan pengaruh perubahan
lingkungan fisik terhadap daratan.
8, 15, 22, 26, 29 MS, MS, MS, MS,
MS
Jumlah 30 soal
Tiga puluh 30 soal objektif seperti terdapat dalam tabel 12 yang telah disusun tersebut di ujikan pada 35 siswa di SD N Tlogoadi. Setelah
melakukan oleh data dengan menggunakan SPSS 16 maka diperoleh 18 soal valid. Delapan belas 18 soal valid tersebut dapat dilihat melalui
angka pada tabel Pearson-Correlation yang tercantum dalam tabel output perhitungan SPSS 16. Berdasarkan tabel nilai r Product-Moment dari
Pearson yang terdapat dalam Masidjo 2010: 262 taraf signifikan 5 untuk N=35 adalah 0,334, sedangkan taraf signifikasi 1 untuk N=35
adalah 0,430. Maka berdasarkan taraf signifikasi tersebut dapat diketahui bahwa soal tersebut valid jika angka pada output SPSS 16 pada bagian
Pearson-Correlation 0,334 dan atau 0,430. Selain melihat angka pada tabel Pearson-Correlation pada output SPSS 16, soal valid dapat dilihat
dari tanda asterisk pada angka yang terdapat pada Pearson- Correlation. Sarwono 2009: 67 mengungkapkan bahwa jika output SPSS
pada angka korelasi diberi tanda 2 bintang , maka probabilitas atau signifikansi menjadi sebesar 0,05. Jika tidak terdapat tanda bintang atau
terdapat 1 bintang maka probabilitas atau signifikansi sebesar 0,01. Selanjutnya untuk mengetahui soal yang valid peneliti juga
menggunakan taraf signifikasi seperti yang diungkapkan Sarwono 2009:67-68 yaitu dengan menghubungkan dan membandingkan kedua
variabel dengan taraf signifikan sebesar 0,05 dengan patokan pengambilan keputusan, jika probabilitas atau signifikansi 0,05, hubungan kedua
variabel signifikan dan soal tersebut dikatakan valid, tetapi jika probabilitas atau signifikansi 0,05, maka hubungan kedua variabel tidak
signifikan dan soal tersebut dikatakan tidak valid. Hasil validitas tersebut dapat dilihat dalam tabel 13 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 5.
Tabel 13 Hasil Perhitungan Validitas Menggunakan SPSS 16
No No Soal
r hitung
r tabel
Symbol asterisk
Taraf signifikasi yang diperoleh
Taraf signifikasi
Keterangan
1 1
0,390 0,334
0,020 0,05
Valid 2
2 -0,033 0,334
0,053 0,05
Tidak Valid 3
3 0,575
0,334 0,000
0,050,01 Valid
4 4
0,054 0,334
0,766 0,05
Tidak Valid 5
5 0,076
0,334 0,665
0,05 Tidak Valid
6 6
0,107 0,334
0,540 0,05
Tidak Valid 7
7 0,306
0,334 0,074
0,05 Tidak Valid
8 8
0,379 0,334
0,025 0,05
Valid 9
9 0,339
0,334 0,047
0,05 Valid
10 10 0,056
0,334 0,751
0,05 Tidak Valid
11 11 0,270
0,334 0,116
0,05 Tidak Valid
12 12 0,437
0,334 0,009
0,050,01 Valid
13 13 0,592
0,334 0,000
0,050,01 Valid
14 14 0,482
0,334 0,003
0,050,01 Valid
15 15 0,621
0,334 0,000
0,050,01 Valid
16 16 0,548
0,334 0,001
0,050,01 Valid
17 17 0,201
0,334 0,247
0,05 Tidak Valid
18 18 0,509
0,334 0,002
0,050,01 Valid
19 19 0,339
0,334 0,047
0,05 Valid
20 20 0,458
0,334 0,006
0,050,01 Valid
21 21 0,323
0,334 0,058
0,05 Tidak Valid
22 22 0,410
0,334 0,015
0,05 Valid
23 23 0,065
0,334 0.710
0,05 Tidak Valid
24 24 0,379
0,334 0,025
0,05 Valid
25 25 0,598
0,334 0,000
0,050,01 Valid
26 26 -
0,334 0,05
Tidak Valid 27 27
0,385 0,334
0,022 0,05
Valid 28 28
0,196 0,334
0,260 0,05
Tidak Valid 29 29
0,814 0,334
0,000 0,050,01
Valid 30 30
0,544 0,334
0,001 0,050,01
Valid
Setelah dilakukan uji SPSS 16, maka diperoleh 18 soal valid seperti yang tercantum dalam tabel 13. Dari tabel 13 dapat diketahui
bahwa jika angka yang terdapat pada kolom Pearson-Correlation dalam output perhitungan SPSS 16 kurang dari 0,334 maka soal tersebut tidak
valid. Hal ini sesuai dengan taraf signifikan 5 untuk N=35 yang dituntut adalah 0,334 Masidjo, 2010: 262. Selain taraf signifikasi, dapat dilihat
pada tabel 14 bahwa soal yang memiliki tanda asterisk juga termasuk dalam soal valid. Perolehan hasil validasi empiris 30 soal dapat
dilihat dari tabel 14.
Tabel 14 Tabel Hasil Validitas Empiris
Indikator Nomor
Soal Keseluruhan
Nomor Soal
yang tidak valid Nomor
Soal yang valid
1. Menyebutkan pengaruh
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
1, 2, 3, 4 3,4
1,2 2. Menjelaskan
pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan 5, 7, 12, 16, 19,
23, 27, 21 5,7,23,21
12,16,19,27 3. Membedakan
pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan. 20, 24, 25, 30,
11 11
20,24,30,25
4. Memberi contoh pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan yang ada dilingkungan sekitar.
18, 13, 14, 9, 10, 17, 28, 6
10,17,28,6 9,13,14,18
5. Menyimpulkan pengaruh
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
8, 15, 22, 29, 26
26 8,15,22,29
Jumlah 30 soal
12 soal 18 soal
Tabel 14 menunjukan bahwa setelah di ujikan dengan menggunakan SPSS 16, dari 30 soal objektif pilihan ganda yang telah
disusun terdapat 12 soal tes yang tidak valid dan 18 soal valid. Kisi-kisi soal yang siap diujikan tercantum dalam tabel 15.
Tabel 15 Indikator dan Nomor Soal Tes Objektif Setelah Divalidasi Empiris
Indikator No soal
1. Menyebutkan pengaruh
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
1, 2
2. Menjelaskan pengaruh
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan
4, 9, 11, 16,
3. Membedakan pengaruh
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
12, 14, 15, 18
4. Memberi contoh pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan yang ada
dilingkungan sekitar.
5, 6, 7, 10
5. Menyimpulkan pengaruh
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
3, 8, 13, 17
Jumlah 18 soal
Setelah dilakukan perhitungan validias soal, maka diperoleh hasil 18 soal seperti yang tercantum pada tabel 15. Peneliti tidak
menambah soal untuk di uji validitas kembali dikarenakan dari 18 soal tersebut sudah mencakup 5 indikator yang diinginkan.
3.8.4 Reliabilitas